e m p a t p u l u h t i g a

60.3K 3.8K 291
                                    

Happy reading Fellas 💅

Kiarra membuka matanya perlahan. Hal pertama yang ia rasakan adalah kepalanya yang pening luar biasa, rasanya seperti dipukul oleh palu berton-ton beratnya. Perlahan, ia mulai menetralkan pandangannya yang buram mencoba menelisik dimana dirinya saat ini. 

Ingatannya mulai berputar, ia ke kamar untuk berganti baju. Lalu ketika ia membuka lemari pakaiannya seseorang tiba-tiba membekap mulutnya dan kegelapan mengambil alih penglihatannya. 

Dia diculik. 

Tapi oleh siapa? 

Kiarra mencoba menggerakkan tubuhnya agar bangun dari kasur tersebut "ini dimana?" tanya nya. 

"Ah~ lihat siapa yang sudah sadar." 

Tubuh Kiarra dalam mode siaga ketika mendengar suara asing dari pojok kamar tersebut. Seorang pria dengan pakaian santainya sedang tersenyum ke arahnya, ia tidak terlihat seperti penculik. Apakah dirinya hanya bawahan dari orang yang menculiknya? 

"Siapa kau?'' tanya Kiarra. 

"Maaf, aku lupa memperkenalkan diriku-" perlahan pria tersebut berdiri dari duduknya, ia mendekati Kiarra "Julian Hawkins, kau bisa memanggilku Julian" ucap Julian. 

"Langsung saja brengsek, kenapa kau membawaku kesini?'' tanya Kiarra. 

Julian menyunggingkan senyumannya "menarik, sangat menarik. Ku kira kau akan ketakutan berhadapan denganku." 

Kiarra mendengus geli "katakan saja apa maumu?" tanyanya. 

"Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu. Aku akan menjadikanmu sebagai tawananmu" ujar Julian. 

Kiarra menyerngitkan dahinya "apa maksudmu?" 

"Aku hanya ingin nyawa si Adrian keparat itu."

***

"Berapa lama lagi brengsek, ini sudah dua jam lamanya" ujar Adrian. 

"Lo kira lacak orang gampang!?" sinis Daniel sementara itu Adrian mendengus mendengar perkataan Daniel. 

"Ku kira kalian sudah membunuhnya" ujar Axel. 

"Entahlah, apa yang ada di otak busuk Daniel. Ia tidak membunuh anaknya juga" ujar Adrian. 

"Brengsek lo Adrian! dia masih bocah ingusan ketika gue membunuh ayahnya" ucap Daniel. 

"Kali ini gue bener-bener akan bunuh dia" ucap Adrian. 

Axel menggelengkan kepalanya. Ia heran, mengapa dua sahabatnya ini tidak bisa menjalani hidup normal layaknya manusia biasa pada umumnya? pasti akan ada satu saat dimana mereka berdua mempertaruhkan nyawa mereka demi sesuatu yang tidak penting. 

Astaga Alex, kamu ini terlalu polos untuk mereka berdua. 

Kadang Alex bingung, apakah hanya dirinya saja yang aneh? kenapa dirinya bisa terjebak dengan kedua sahabat sintingnya? 

"Kadang aku bingung kenapa bisa temenan sama kalian" celetuk Alex dengan polos. 

Adrian menengok ke arah Axel "hah? maksudnya?" 

"Maksudnya, lo terlalu bejat buat Axel" ucap Daniel asal. 

"Sialan lo Niel!" umpat Adrian. 

"Kalian berdua yang terlalu bejat buat aku" ucap Axel. 

"Nggak, nggak. Lo yang terlalu subhanallah untuk kita yang astagfirullah" ucap Adrian sembari menepuk bahu pria itu. 

"Kita? lo aja kali, bejat kok ngajak-ngajak" ucap Daniel. 

MR. POSSESIVE  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang