-CHAPTER SATU : PERJALANAN

369 61 26
                                    

Aku menyalakan handphone kemudian memotret pesawat dari balik kaca ruang tunggu. Sungguh legah rasanya semua perjuangan ku selama ini tidak sia-sia. Benar kata orang, "usaha tidak akan mengkhianati hasil."

Ting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ting

Ponselku berdering. Aku menarik papan notifikasi, menunjukkan username temanku.

 Aku menarik papan notifikasi, menunjukkan username temanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hedehh ada - ada aja. Dumel ku.

Dun Den Tin Ten announcer berbunyi.

"Perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA328 tujuan Yogyakarta dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12.
Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA328 to Yogyakarta please boarding from door A12, Thank you."

Aku melihat nomor penerbangan di tiket yang bertuliskan GA-328.

Aku segera menyeret koper, mengambil boneka kesayanganku yang berukuran sedang kemudian berjalan sambil melihat angka yang tertera pada pintu kabin.

Ahh itu pintu A12.

***

Seorang pria muda tampan bertubuh tinggi dengan headset yang terpakai di kedua kupingnyanya duduk di sebelah ku. Merasa tak asing dengan pria tersebut tapi, sepertinya hanya perasaan ku saja karena aku menjumpai banyak orang hari ini.

Sambil memeluk keropi, aku mengambil beberapa permen dari ransel yang berada di bawah kaki ku.

Saat melirik orang tersebut aku menyodorkan permen. “mau kak ?” tanyaku.

Pandangan pria berusia sekitar dua puluh- an tahun yang sedang menikmati lagu teralihkan. Ia tersenyum lebar kepada ku sehingga, memunculkan dua lesung di pipinya.

Ohh nikmat mana lagi yang kau dustakan.

"Boleh." jawabnya mengambil permen - permen itu.

Sentuhan itu..., seperti tidak biasa.

Sembari mengupas Bungkusan permennya, pria itu membuka obrolan. "kamu berlibur ya?"

"Ehh, nggak kak. Aku mau lanjutin kuliah, hehe."

"Ohh. Kuliah dimana ?"

"UGM kak."

"UGM... ? kita satu kampus dong." Ucapnya sambil menunjuk diriku

"Serius kak ? huwaaa asik ketemu senior ! " Girang ku. "by the way nama Kakak siapa?" sambung ku.

"Alvin Andrian Ramatha. Panggil Al atau Vinn aja."

Alvin ? I-itukan nama man... ahh nggak, nggak, ga mungkin dia. Batin ku meyakinkan.

"kamu ?"

"Austryn Clarita Arcelly, tapi panggil aja Celly."

"Austryn ? Celly ?” keningnya mengkerut. ”jangan - jangan lu...,"

"Kakak... ? ?"

Tawa kami serempak namun dengan suara kecil.

"Pantess na p muka macam nda asiing." kata ku masih terus tertawa.

"Qita kira na tetap kuliah di sini."

"Aku juga mikirnya kamu udah netap di Jogja haha."

Tiba - tiba suasana menjadi hening, canggung karena sudah lima tahun lamanya tak pernah berkomunikasi.

Alvin melepas salah satu headsetnya kemudian memberikannya pada ku. "nih pake."

"Hah ? " antara bingung dan lemot.

"Ya, ini pake." ia memasangkan headset itu pada kuping kanan ku. “kelamaan lu.”

Ternyata sifatnya dari dulu tak pernah berubah.

Lekukan bibirku terbentuk dengan sendirinya.

***


Baru setengah jam perjalanan di pesawat, rasa kantuk sudah datang. mataku terasa berat mungkin karena semalam aku terlalu bersemangat. Pikir ku.

Perlahan mata ku tertutup kepala ku terasa seperti akan jatuh. Aku menyadari tangan Alvin menyentuh pipi ku dengan lembut kemudian menyandarkannya pada pundaknya. Namun, saking mengantuknya aku tak menghiraukan dia. Aku juga merasakan ia mengelus rambut ku, nyaman sekali.

Apa ini ? Mengapa aku merasa bibirnya mengecup keningku.

Aku tak tahu mengapa ia melakukan itu, mungkin karena sudah menjadi kebiasaan sejak kami pacaran dulu ?

Ia berpikir, aku telah terlelap. Namun, nyatanya belum.

Tunggu, apa itu ? dia menyandarkan kepalanya di atas kepala ku ?

***


"Dear passengers, welcome to Yogyakarta, we have landed at adisutjipto airport, we invite you to remain seated until the aircraft is completely stopped in place and the seat belt sign lights are extinguished.

Penumpang yang terhormat selamat datang di Yogyakarta, kita sudah mendarat di bandara adisutjipto, kami persilahkan untuk tetap duduk sampai pesawat benar-benar berhenti di tempatnya dan lampu tanda sabuk pengaman padam."

"Ce - Celly ...,"

***

T H A N K   Y O U   Y A N G   U D A H
B A C A -! !

J A N G A N   L U P A   D I V O T E
J U G A   Y A A A - ! !

M A K A S I I I H  -  !  !  !

You and My Dreams  [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang