-CHAPTER EMPAT : KELEMAHAN ALVIN ?

89 46 1
                                    

"ASTOGEH CELLY !!!! Ini masih siang woeee !!" seru Alvin menunjuk-nunjuk jam tangannya -"kenapa lu udah mabuk ?!! siapa yang ajarin lu hah !?"

"Ihh, au ahh." lirih ku berjalan menabrak barang - barang disekitar.

"Gua kan udah bilang Cellyyyy, gausah pergi ke acara itu !! bandel yaa !?"

*Sejam sebelum Celly diceramah habis-habisan.

"Kak temen ku ngajak ke acara reunian. Aku boleh pergi gak ?"

"dimana ? sama siapa ?"

Aku mengedikkan tangan. "sama temen SMP"

"Ada Mike ?"

Angguk ku polos.

"Ahk jangan, jangan."

"Bolehlah kak...." pintaku.

"Tidak." ucapnya penuh tekanan.

Aku menggoyangkan tubuhnya, memohon - mohon. "kakaaaaak"

"Tidak boleh Ade kuuu."

Aku menggoyangkan tubuhnya lebih kencang lagi, tapi tidak dihiraukan olehnya.

"Kakaaaaaak, pleasee sekali ajaaaa" rengek ku. Tetapi tetap diacuhkan.

Sebuah ide sangat cemerlang terlintas di kepalaku.

Aku memasang mata tajam padanya. Ia melirik ku sambil menaikkan alis kirinya sedangkan aku masih terus menatap tajam matanya.

Alvin terkekeh. Ia mendekatkan diriku padanya lalu mengusap puncak kepalaku.

Aku mendongakkan kepala memasang puppy eyes lalu menggembungkan pipi. "kaaaaak."

Ia menarik nafas panjang. "Celly dengerin, gua ga mau lu sampe kenapa - napa."

Aku memanyunkan bibir. "Kan cuma reunian doang."

"Y-ya tapi..."

"Celly kan udah besar, bisa jaga diri." potong ku.

Alvin menghela nafas. "yaudah."

Aku melepaskan pelukannya dengan wajah berseri. "Berarti boleh nih ?"

"Hm."

"KYAAAAAAA makasih kaak !!!." girang ku melompat - lompat memeluknya erat.

***

*Ditempat acara

Mike datang membawa dua botol whisky. "Ikut gue."

Aku mengerutkan kening, menaikkan alis kananku. "kemana?"

"Udah ikut aja."

Mataku berkeliling. "ini tempat apsih ?"

"Bar pribadi gue." ia membuka pintu ruangan bertuliskan ' VIP. ' "berisik di luar." lanjutnya.

Dengan perasaan ragu, aku berjalan mengikuti dia dari belakang.

Mike mengambil gelas dari sebuah rak² kemudian menuangkan whisky yang dibawa tadi. "Lo belum pernah minum ini kan ?"

"Dan ga akan pernah nyoba." sahut ku.

"Cobain dulu, gw yakin stlh ini Lo bakal suka."

"Ga."

"Ga bikin mabuk, tenang aja."

"nggak mau."

Mike mendekatkan tubuhnya padaku. Semakin aku mundur maka ia semakin mendekat hingga akhirnya aku tersandar pada pojokkan dinding. Aku mencoba kabur namun sayangnya, ia mengunciku dengan tangan kanannya. Lewat kiri ? bisa saja tapi dinding menjadi penghalangnya.

Mulutnya mendekat pada kupingku sehingga aku bisa mendengar jelas hembusan nafasnya. "gw kasih dua pilihan, lo mau minum atau..." bisiknya kemudian kembali pada posisi awal.

"Atau apa ?" tanyaku dengan rasa penasaran yang tinggi.

Mike mengigit bibirnya lalu menunjuk bibirku.

"M-ma..."

"sssssht, jangan pura ² gatau."

"Tapi a-aku..."

Mike melepaskan kurungannya dariku kemudian melangkahkan kakinya ke arah sofa di belakangnya.

"Kalau lo ga mau minum, terpaksa gue harus nyium Lo. Keputusan ada di diri Lo." Mike terdiam sejenak meminum whisky di gelasnya. Sedangkan aku tetap terdiam kaku memikirkan jawaban.

"Hitungan satu sampai tiga tidak ada jawaban, ya Lo tau konsekuensinya." - "sa-"

Aku memotong pembicaraannya. "Iyaa, iya aku mau !"

"Mau apa ? cium ?"

"iiiih bukaan ! aku mau minum."

"Hahaha"

***

"Dongo bat lu, ahk !!! Bego." marah Alvin.

Aku menundukkan kepala merasa bersalah. "ya maap atuh. Celly terpaksa minum, klo enggak... first kiss Celly di ambil."

"Siapa yang mau ngambil ? hah !? Ta cincang - cincang dia ." gerutu Alvin memperagakan mengulek cabai.

"M-mike," jawabku dengan suara pelan.

"APAA !? DIMANA RUMAHNYA !?"

"yaaa, mana saya tau. Aku cuma tau bar pri-"

"YAUDAH, DIMANA ?!"

***

"Woe Bangs*t keluar lu anj- !" Alvin menggrusak - grusak tempat yang katanya adalah bar pribadi milik Mike.

Dengan santainya seperti tak ada dosa, Mike berjalan keluar dari tempat persembunyiannya. Ia melihat Alvin dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Wah, wah, wah, ini yang katanya Abang Celly padahal mantan Celly sendiri. Mau apa Lo kesini ?" ketus nya.

Urat dileher dan lengan Alvin menimbul. Ia mengepalkan tangan siap memukuli Mike.

Brugh !

Dihempaskannya Mike pada meja bar disebelahnya. Pukulan demi pukulan diberikan tanpa ampun.

Mike tak mau kalah ia mengajar Alvin hingga darah perlahan mengalir keluar dari lubang hidung. "Asal Lo tau ! Gue bisa buat Celly menjauh dan benci sama Lo !" teriak Mike.

"Seberapa besar usaha lu, lu ga bakalan bisa jauhin Celly dari gua !"

"Ck. Gue tau kelemahan lo ! gua tau semua tentang lo !"


***

H M M A P A K E L E M A H A N
A L V I N A D A H U B U N G A N
N Y A D E N G A N C E L L Y - ?

T U N G G U A J A
K E L A N J U T A N C E R I T A N Y A

B T W T H A N K Y O U Y A N G
U D A H B A C A - ! ! !

J A N G A N L U P A V O T E J U G A
Y A A A - ! ! !

M A K A S I H - ! ! !

You and My Dreams  [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang