Chapter 11 [Silsilah Keluarga & Kebencian]

280 34 3
                                    

Selama tiga hari berturut-turut Tzuyu berlatih dan mempelajari semua hal tentang kerajaan, tentang pangeran, dan bagaimana menjadi pelayan kerajaan yang seharusnya. Dan ucapan Lucas ternyata benar, Madam Sora sangat tegas dan tidak suka dengan kesalahan. Bahkan Tzuyu harus benar-benar menyimpan rasa sakitnya, dan tidak bisa mengeluh sama sekali. Dan jika ada satu kesalahan, dia harus mengulang dan mempelajarinya dari awal lagi.

Tidak ada orang yang membantunya, karena ini adalah perjuangan dirinya sendiri. Bahkan beberapa kali Tzuyu berusaha untuk tak menitikkan air matanya saat Madam Sora memarahi dan bahkan membentaknya. Rasanya dia memilih untuk dibully teman satu sekolahnya daripada harus melakukan semua ini. Tapi untuk apa menyesalkan sesuatu yang jelas tidak bisa dikembalikan.

Tzuyu benar-benar harus sudah hafal semua tentang nama makanan, merk-merk semua produk yang digunakan, tata cara menyajikan dan melayani anggota kerajaan. Belum lagi hal-hal yang disukai dan tidak disukai oleh para Pangeran. Dan selama tiga hari ini Tzuyu hampir tidak tidur demi menghafal dan mempelajari segalanya. Karena dua hari lagi akan diadakan acara perjamuan makan seluruh keluarga kerajaan yang selalu diadakan 3 bulan sekali. Dan Madam Sora sudah mengingatkan kalau semuanya harus berjalan sempurna tanpa ada kesalahan. Tentu saja Tzuyu merasa frustasi.

"Astaga, kenapa rasanya seperti aku sedang menerima hukuman hidup," keluhnya pada diri sendiri.

Saat itu ia sedang makan siang sendiri ditaman yang berada di bagian belakang paviliun khusus para pelayan. Dia baru saja menyelesaikan latihannya membersihkan ruangan dan cara menggunakan alat-alatnya. Dan sampai sekarang Tzuyu belum bisa akrab dengan para pelayan yang lain. Karena disamping usia mereka yang terpaut cukup jauh, sejak kemarin sepertinya mereka sering menggosipkan Tzuyu. Tapi Tzuyu tidak ambil pusing, dan lebih baik fokus dengan pelatihannya saat ini.

Gadis itu tampak masih menggerutu sambil melahap makanannya. Beberapa kali dia mengusap tungkak kedua kakinya yang terlihat membengkak karena sepatu yang digunakan. Ia lalu menatap pohon-pohon yang ada ditaman, saat ini musim panas tapi bunga benar-benar tumbuh dengan sangat cantik. Setidaknya masih ada yang membuat Tzuyu selalu tersenyum berada ditempat ini.

"Hai, aku boleh gabung?"

Tzuyu tersentak dari lamunannya, ia menoleh dan mendapati seorang gadis yang tiba-tiba langsung duduk disampingnya, padahal Tzuyu belum sempat mengatakan apa-apa. Dia adalah seorang pelayan yang kamarnya bersebrangan dengan kamar Tzuyu. Beberapa kali juga dia sering menyapa Tzuyu saat berpapasan. Dan sepertinya usianya masih cukup muda, mungkin sekitar dua puluh tahunan.

"Hei, kenapa kau makan sendiri? Tidak berkumpul dengan yang lain?" Tanyanya sambil membuka bekal makanannya dengan ekspresi wajah riang.

"Kau sendiri, tidak ikut makan dengan mereka?"

"Aku? Sepertinya obrolan mereka tidak terlalu cocok untukku," Sahutnya sembari melahap makanan dipangkuannya. "Lagipula kau terlihat kesepian sejak datang kesini, jadi kupikir tidak ada salahnya menolongmu," lanjutnya.

Tzuyu tersenyum samar. "Terima kasih, tapi kau tidak perlu melakukan itu. Aku Tzuyu, siapa namamu?"

"Nayoung, Lim Nayoung."

"Sudah berapa lama kau disini?"

"Empat tahun, sudah cukup lama bukan?" Sahutnya penuh semangat.

"Jadi, boleh aku memanggilmu eonni?"

Nayoung tampak tertawa. "Tentu saja, karna aku empat tahun lebih tua darimu,"

Tzuyu kemudian tersenyum, lalu keduanya kembali terdiam dan sibuk dengan makanan masing-masing.

"Kau sudah baca kontraknya?" Tanya Nayoung tiba-tiba.

Tzuyu mengangguk. "Iya, tiga tahun. Kau dulu juga seorang Queen?"

7 Heirs Of Zenn ( PINDAH Novelme)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang