Chapter 13 [Mawar Dalam Sangkar]

300 38 5
                                    

Tzuyu menaiki anak tangga dengan tergesa-gesa menuju bangunan lantai empat . Saat itu sekolah mulai sepi, hanya tinggal beberapa murid saja yang masih mengikuti pelajaran tambahan. Gadis itu tampak menggerutu, karena siang ini ada jadwal pemotretan Mingyu dengan sebuah majalah keluarga. Dan ternyata jadwal pemotretannya akan diadakan setengah jam lagi. Dan yang membuat Tzuyu kesal ternyata Mingyu meninggalkan kostumnya di ruang kumpul Naname.

Gadis itu mengatur nafasnya perlahan sambil menatap pintu ruangan yang dilengkapi dengan pengaman otomatis. Mingyu sudah memberi password ruangan itu, tapi entah kenapa Tzuyu merasa ragu. Bagaimana jika ada orang yang melihatnya, dan berpikir dia akan melakukan sesuatu yang buruk. Tapi gadis itu langsung menggeleng, saat ini dia sedang terburu-buru. Tidak ada waktu baginya untuk berpikir yang tidak-tidak. Gadis itu mulai menekan tombol.

Klik!

Tzuyu tampak langsung membeku saat pintu itu terbuka padahal Tzuyu baru mau memasukkan passwordnya. Apalagi saat matanya bertubrukan dengan netra dingin yang langsung melebar karena terkejut melihat Tzuyu berdiri tepat didepannya. Sehun mengernyitkan dahinya seolah menyelidik kenapa gadis pelayan itu ada disana. Sedangkan Tzuyu hanya mematung tanpa mengatakan apa-apa.

"Apa yang kau lakukan disini? Mau mengintip?" sarkas Sehun, masih dengan tatapan dingin yang menusuk.

"Mengintip? Apa gunanya mengintip orang sepertimu?" Sahut Tzuyu tak kalah ketus yang tentu saja membuat Sehun ingin memaki gadis itu. "Aku mau mengambil kostum Mingyu yang tertinggal, dia sedang ada pemotretan sekarang. Apa aku boleh masuk?" lanjutnya saat melihat Sehun yang sudah ancang-ancang akan mengeluarkan kata kasar.

Pria itu masih bungkam dengan pandangan yang tentu saja tidak bersahabat. Namun akhirnya dia menyingkir dari pintu dan membiarkan  gadis itu masuk.

"Bisa kau tunggu aku  sebentar saja," Sahut Tzuyu saat melihat Sehun yang hampir pergi. Pria itu tersenyum sinis.

"Kau pikir aku mau?" Sahutnya yang langsung berlalu dari ruangan. Namun Tzuyu dengan refleks langsung menarik lengan pria itu.

"Tolong, sebentar saja. Aku tidak ingin sendirian disini," tukas Tzuyu sambil menatap Sehun yang terlihat gusar. Pria itu lalu melirik tangan Tzuyu yang masih menarik lengannya. Tzuyu yang menyadari itu langsung buru-buru menarik tangannya.

"Dua Menit," Ucap Sehun yang langsung membuat Tzuyu tersenyum samar. Gadis itu langsung mengelilingi ruangan dan mencari dimana Mingyu meletakkan kostumnya. Dia hanya berseru tertahan saat melihat isi ruangan yang tampak mewah dipenuhi dengan berbagai macam permainan modern. Gadis itu hanya tertawa hambar dan berfikir kalau para Pangeran ini tidak punya tujuan bersekolah sama sekali.

Satu menit berlalu dan Tzuyu masih berputar - putar mencari kostum milik Mingyu. Gadis itu tampak menggerutu sambil tangannya menyibakkan deretan bantal disofa. Sehun melirik gadis itu dengan perasaan kesal sekaligus gusar. Dia merasa gemas karena kebodohan Tzuyu, sampai akhirnya ia beranjak mendekati gadis itu.

"Kau itu tidak hanya Bodoh tapi juga buta," sarkasnya sambil membuka sebuah lemari didepan Tzuyu yang luarnya memang dilapisi dengan cermin. Sehun langsung melempar kostum milik Mingyu kearah gadis itu. Tzuyu dengan sigap menangkapnya sambil memasang wajah heran.

"Jadi itu lemari bukannya cermin?" Sahutnya dengan nada polos. Tapi Sehun tidak menggubrisnya dan langsung pergi keluar ruangan dengan perasaan yang tentu saja kesal. Tzuyu yang melihat itu langsung mengikuti pria itu. Dia tidak ingin sendirian berada diruangan ini.

**7 Heirs Of Zenn**

Tzuyu tiba di tempat pemotretan sepuluh  menit sebelum acaranya dimulai. Gadis itu datang dengan nafas tersengal-sengal lalu menyerahkan kostum milik Mingyu kepada salah satu staf. Ia menatap berkeliling. Ini pertama kalinya Tzuyu melihat proses syuting dan juga pemotretan. Orang-orang tampak sibuk, suara jepretan kamera dan juga teriakan sang fotograger tampak menggema diruangan itu.

7 Heirs Of Zenn ( PINDAH Novelme)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang