Chapter 6 [Cowok Lucu & Pertemuan]

312 34 1
                                    

Malam itu aku masih merenungi Semuanya, aku tidak mengerti. Apa yang kualami, kejadian yang menimpaku, semua begitu rumit. Seperti sebuah jebakan yang menunggu, semua itu sudah direncanakan. Bahkan aku sudah ribuan kali memikirkan alasan apa yang tepat saat bertemu nenek nanti. Tapi anehnya, dia malah menyambutku dengan senyuman hangat.

Ya, semuanya sudah direncanakan, agar apa yang aku alami saat itu tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya. Tapi aku cukup lega, setidaknya aku tidak mau melibatkan nenek dalam masalahku ini. Aku tidak ingin menambah beban pikirannya.

Aku memandang secarik kertas yang kutemukan didalam tasku. Seseorang telah mengantarkannya dan berdalih bahwa aku mengikuti acara Camp di Istana Kerajaan bersama siswa lainnya.

Anggap kau tidak lihat apapun, dan semuanya akan selesai.

Itulah isi pesan yang kubaca. Pikiranku melayang pada Lucas dan juga cowok itu. Mereka sedang mengancamku, sepertinya hal buruk akan terus menimpaku jika aku sampai membocorkannya. Lalu kenapa juga mereka harus membangun Bar didalam sekolah itupun tepat dibelakang perpustakaan. Siapa saja bisa datang kesana.

Mungkinkah mereka ingin aku berhenti? Ya apalagi, kalau aku keluar dari sekolah karena ancaman ini, tentu akan menguntungkan mereka. Dan apa yang aku ketahui tidak akan ada siapapun yang percaya kalau aku menceritakan semuanya. Tapi siapa bilang aku akan mundur. Kepalaku nyaris meledak memikirkan semuanya.

"Daripada pusing lebih baik aku pergi ke toko elektronik. Aku membutuhkan Laptop atau Notebook karena itu barang yang sangat aku butuhkan saat ini. Aku tidak bisa mengejar ketertinggalanku dengan menyalinnya dibuku"

**7 Heirs Of Zenn**

Lima belas menit berlalu dan aku sudah berdiri didepan toko elektronik tidak jauh dari rumahku. Aku cuma mengenakan celana panjang dan juga sweater Pink kesayanganku. Aku sudah membobol habis semua celenganku dan aku harap uang ini cukup.

"Selamat malam, selamat datang ditoko kami." Seorang pegawai wanita muda menyapaku dengan ramah. Aku membalas dengan senyuman.

"Maaf aku ingin melihat-lihat dulu,"

"Baik, silahkan!" Dia mempersilahkanku dan menunjuk kearea belakang toko. Aku melirik wajahnya sebentar, sebuah senyum malas tergerak disudut bibirnya. Dia tau aku ini miskin.

Saat itu masih pukul tujuh malam, pengunjung masih terlihat ramai karena ini adalah salah satu toko elektronik terbesar dan terbaik disini. Aku menyusuri bagian belakang toko, pegawai itu masih mengekori ku tapi aku tidak peduli. Mungkin dia berpikir aku datang untuk mengutil.

Mataku menemukan deretan Laptop disana semuanya terlihat bagus dan sepertinya harganya mahal. Aku melongok sebuah Notebook kecil berwarna biru dengan gambar aple. Dan mataku langsung melotot melihat harganya.

"Satu juta Won lebih. Ini sih gila?"

Ya ampun, sepertinya aku tidak akan sanggup membelinya. Aku langsung menggeser langkahku melirik perlahan harga-harga disana. Saat ini uangku hanya terkumpul 320.000 won. Jadi aku harus mencari harga dibawah uang yang kumiliki.

If I were a boy
I think i could understand..

How its feels to Love a girl
I swear i'd be a better man..

Tiba-tiba saja telingaku menangkap sayup - sayup suara seseorang sedang melantunkan lagu Beyonce kesukaanku. Mataku berkeliling dan menangkap seorang cowok tidak jauh dibelakang yang sedang asyik mendengarkan lagu dengan head Phone. Sepertinya dia sedang mencoba semua head Phone dihadapannya.

I'd listen to her
Na na.. know how it hurts
When you lose the na na na..

"Pfft.."

7 Heirs Of Zenn ( PINDAH Novelme)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang