Chapter 12 [Sisi Lain Pangeran]

303 35 11
                                    

Sehun melepaskan tangan Tzuyu dengan kasar saat keduanya sampai di taman Mansion Kerajaan. Gadis itu langsung mengelus pergelangan tangannya yang lecet karena cengkraman tangan Sehun yang terlalu kuat.

"Apa kau gila? Kenapa kau selalu menempatkanku dalam masalah? Apa aku menjadi pelayan disini masih tidak cukup?" cerca Tzuyu pada Sehun. Gadis itu memandang punggung pria dihadapannya dengan wajah marah. "Dan sekarang kau membuat aku menjadi musuh keluargamu juga. Apa sebenci itu kau padaku, bahkan Ibumu..."

"Diam! Jangan katakan apapun tentang ibuku!" bentak Sehun dengan suara keras yang membuat Tzuyu langsung terkesiap. Apalagi saat pria itu langsung menarik dan mencengkeram kerah bajunya dengan kasar.

"Sehun.."

Tzuyu tidak bisa mengatakan apapun, kerongkongannya terasa mengering dan nafasnya terasa berat saat dua tangan Sehun semakin mengeratkan cengkramannya. Sehun menatap nyalang pada Tzuyu seolah pria itu siap membunuhnya saat itu juga. Tzuyu bisa melihat tatapan kebencian yang begitu memuncak seolah semuanya terkumpul dan berpusat diseluruh pikiran pria itu. Tapi entah kenapa gadis itu tidak merasa takut, dan hanya menatap mata marah Sehun padanya.

Hingga beberapa saat tatapan marah Sehun perlahan memudar dan cengkraman tangannya mengendur. Ia lalu mendorong Tzuyu menjauh darinya dengan gerakan kasar namun lebih halus.

"Pergi!" serunya sambil memunggungi gadis itu. Tzuyu masih tak bergeming, dia meraba kerah bajunya perlahan. Rasanya cukup sakit saat kuku Sehun tak sengaja melukai lehernya. Gadis itu masih mematung dengan pikiran yang berkecamuk.

"Pergi! Atau aku akan melakukan lebih dari itu!" hardik Sehun dengan nada dingin namun lebih halus. Jelas sekali dia sedang mencoba mengontrol emosinya yang meledak-ledak. Tzuyu masih menatap punggung Sehun. Pria kasar dan pemarah yang sudah membuat hidupnya penuh penderitaan. Tapi entah kenapa gadis itu merasa pria dihadapannya itu hidupnya tidak jauh berbeda dengan dirinya.

Tzuyu pergi tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Sehun masih mematung disana dengan pikiran berkecamuk dan terlihat sangat frustasi. Tzuyu langsung menuju kearah pantry. Semua mata pelayan tampak tertuju padanya saat Tzuyu masuk kedalam pantry.

Gadis itu hanya menundukkan kepalanya dan berlalu begitu saja menuju tempatnya bekerja. Dia tahu semua orang akan mulai menggunjingkannya saat ini. Bahkan Madam Sora tampak menatap tajam padanya seolah berusaha menembus dan membaca pikirannya . Tapi wanita itu tidak mengatakan apa-apa dan langsung menyuruh Tzuyu menyelesaikan tugasnya.

"Kau baik-baik saja?"

Tzuyu menoleh dan melihat Nayoung yang berdiri disampingnya. Gadis itu tersenyum samar.

"Aku baik-baik saja. Tak perlu khawatir,"

Nayoung tampak tersenyum dan mengangguk. Tapi tatapannya seolah mengatakan ada banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Tzuyu. Tapi akhirnya dia hanya terdiam dan kembali menyelesaikan tugasnya.

Waktu Sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Acara perjamuan langsung dibubarkan setelah kejadian tadi. Semua pelayan tampak sibuk mengemasi dan merapikan semua peralatan. Bahkan Tzuyu juga tampak bekerja dengan giat mengelap semua peralatan makan dan mengembalikan ketempatnya  semula. Setidaknya dia bisa melupakan kejadian tadi untuk beberapa saat. Bahkan para pelayan yang lain sudah bersikap biasa lagi padanya, walaupun masih ada diantara mereka yang berbisik-bisik menggosipkannya.

"Hei siapa yang meninggalkan tablet disini?" seru seorang pelayan sambil mengacungkan sebuah tablet berwarna hitam. Semua pelayan melihat kearahnya.

"Bukankah itu milik kerajaan," seru pelayan yang lain.

Tzuyu menyipitkan matanya menatap tablet yang terus berbunyi seperti alarm ditangan pelayan itu. Untuk beberapa detik gadis itu tampak membeku lalu menepuk dahinya  sendiri dengan kasar.

7 Heirs Of Zenn ( PINDAH Novelme)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang