-Chapter 29-

6 1 0
                                    

             Seusai menerima amplop itu, Alex bergegas menuju dipanya, menghiraukan tetman-temanya yang mencoba bergabai macam cara untuk memakai Pashmina. Boby-pun akhirnya ber-inisiatif untuk membuka ponselnya, mencari cara mengenakan kerudung pashmina di internet. Tiba di dipan, Alex membuka kertas persegi itu, di dalamnya terdapat kertas yang sudah dilipat sedemikian rupa berbentuk hati.

            Alex tau betul bentuk ini, bagaiman cara membukanya hingga menjadi selembar kertas tulis. Baginya ini bukan pertama kali surat-suratan dengan seseorang, namun ia belum pernah saling mengirim surat dengan santriwati dari pesantern Darul Falah Putri.

             Perlahan Alex membuka lembar surat yang sebelumnya terlipat rapi membentuk hati, di awal halamn terpampang jelas tulisan basmalah yang indah bergaya kaligrafi 'farisi'

Assalamualikum.

      Alex, bagaimana kabarmu, semoga kesehatan dan kebagian selalu terpancar di penjara suci sana.

      Senang rasanya jum'at lalu, saat kita besua, bebisik tentang perasan di antara semilir deru angin menerpa. Mungkin hanya aku yang tau, betapa lembut ucapanmu, menelisik Tabir rasa yang selama ini belum pernah ada.

      Ada dua hal yang paling ku benci dari sebuah pertemuan: Perpisahan dan rindu. Entah kapan, ku harap kamu berkenan untuk bertemu lagi.

Ana Mustaqun Ilaik. 

TTD

Laila Iffatn Nisa'

"Surat dari Laila Lex?". Alex hanya mengangguk pelan menanggapi pertanyaan Sam, Sudah lima kali ia membaca ulang lembaran surat dari gadis di seberang tembok pesantren.

"Dia ngajak ketemuan".

"Masa, Coba sini". Pinta Sam. Lalu Alex menyerahkan Secarik Kertas itu. Tak lama Sam membaca surat curahan hati Laila, yang singkat namun penuh makna.

"Gila Lex, kata-katanya putis banget". Mata Sam terpana usai membaca catatan tangan Laila itu.

"Iya, sampe gue aja baca berkali-kali baru paham"

"Masalah ketemu, bisa di atur lah, nanti gue kabarin Kila, Kim diajak?"

"terserah aja sih"

"Lagian Gue bingung, padahal Kila bawa hape loh, kan bisa Sms ke Boby kalo ada apa-apa". Mengingat Satu-satunya orang yang masih berani membawa Heandphon Cuma Boby seorang, Alex, Sam dan Kim sudah pernah kedapatan membaha benda terlarang itu, sehingga mendapat peringatan dari pihak pesatren, dan jika sudah sekali lagi melanggar peraturan maka sudah jelas mereka harus segera angkat kaki dari bumi pesantren Darul Falah.

"Gak tau Sam, padahal pas ketemuan kemaren dia diam aja , mungkin lebih lancar aja gitu Lewat surat".

"Terlihat Sih, bagus banget tulisannya, beruntung lu lex dapat surat yang indah begini"

"Apaan sih Kim, Kata-kata doang percuma. Gue harus ketemu dia secepatnya nih".

"Ya udah mungkin selasa atau hari rabu kita bisa ketemuan, eh tapi giman caranya kita kabur?".

"Loncat Pagar lah, apa lagi?"

"astaga Lex, kualat."

"Apaan sih Sam, jangan sok-lah, Lu juga sering-kan melanggar peraturan lain".

"Gak gitu Lex, nanti aja kita pikirin. Cara keluar pondok yang lebih keren lah. Masa Loncat" Ucap Sam tegas seraya mengembalikan sepucuk surat yang barusan ia baca.

"Woi Sam, Lex. Cepetan Latihan. Nih Kita udah tau caranya make jilbab". Teriak Kim.

"Masa, dari mana?". Sahut Sam, Alex berjalan menuju lemarinya lalu menyimpan surat dari Laila.

"Dari Yutube bro". Terlihat Boby menunjukkan ponselnya, rupanya dia sedang mencari tutorial hijab di Youtube.

"Ayo buruan, Malam ini acara pembuakaan Haflah. Jadi gak bisa latihan lagi"

"Iya-iya bentar, Alex segera berjalan mengikuti Sam menuju keruman Kim, Boby, Nash, Zed, Edor dan Joe.

         Tampak di sana Nash sudah bersiap-siap dengan pakain gamis di lapisi tilasan jas, serta sorban hijau lumut favoritnya melingkar di bahu dan leher. Tak lupa imamah melingkar sempurana di kepala. Alex dan Sam tak kuasa menahan tawa ketika melihat Zedd berjilbab sempurna.

"asataga, Gak cocok amat zedd jadi cewe, hahahah". Tawa Sam, melihat Zedd mengenakan Dater dan Jilbab yang tertapa rapi, karya sempurana anak-anak malik empat yang susah payah menata rapi jilbab Pashmina itu. Wajah Zedd yang jantan malah terlihat seperti ibu-ibu yang mathbakh kabir yang membagikan makanan.

"Sumpah lu Zedd, mirip nenek yang suka bagiin opor ayam di mathbakh kabir.. hahahah". Tawa Alex di ikuti kim, Boby, Joe dan Edor.

"Sialan Lu Lex, Sekerang giliran Lu pake jilbabnya, Nih". Zedd meringis dongkol, ia lemparkan sehelai jilbab Pashmina berwarna hijau toska.

"Tenang Lex, gue dah menguasai cara memakai Hijab yang baik dan benar, haha". Seringai Kim, di tanganya sudah bersiap dua jarung peniti sebagai pengganti jarum pentol untuk mengaitkan Kain jilbab.

"Ayo Lex Sini". Ucap boby memerintah Alex agar segera duduk di duduk di lantai. Kim mengambil pashmina yang di pegang Alex lalu membentangkannya.

"Sambil di perhati-in Bob, Kalo-kalo Kim salah cara-caranya".

"Tenang, kalo masalah menghina Alex, gue jagonya, ha ha ha". Kim tak henti-hentinya memasang seyum jahat. Di ikuti Boby yang menunjukkan display posel-nya, memperlihat seoorang gadis manis menunjukkan cara memekai hijab pashmina.

"Step memakai iner skip aja, rambut Alex pendek kok". Komentar Boby.

"Iya gue tau". Jawab Kim, Tanganya gemulai memasangkan Pashmina di kepala Alex.

            Lalu bagian kiri pashmina di sematkan kebawah telinga kanan Alex, Kim menarik bagian bawah Pashmina, merapikiannya. Kini Kain persegi panjang itu menutup utuh di kepala alex, Hanya menyiskan wajahnya yang agak tirus namun terpahat persegi bagian dagu. Kim menyematkan jarum peniti, mengunci erat balutan pashmina di bagian bawah ragang Alex, lalu Secara lembut Menarik bagian Kanan pashmina ke pundak Kiri Alex Hingga melingkar sempurna menacapai pundak kana. Dan Jadilah. Alex, satri tercantik di pesntaren darul Falah putra.

"Anjiiiing, cocok banget Lex". Takut mahakarya Kim cacat, alex hanya bisa mengumpat. Semua terpana dengan penampilan –yang sangat di benci Alex-. Wajah tanpan Alex kini seratus delapan puluh persen berubah, yang tadinya maskulin sekarang terlihat feminim. Di dukung kulit wajah Alex yang putih langsat.

"Mantap Lex, terbukti sekarang Elu yang paling cantik di asrama malik emapat". Canda Kim di ikuti Gelak tawa teman-temannya, masing-masing berkomentar bagaimana penampilan Alex yang menawan. Alex Hanya mendengus kesal lalu menimpuk tema-temanya dengan pashmina lain.

"Lu ke Pesantern Putri juga gak bakal ketahuan". Bual Boby yang hanya niat bersenda gurau, Namun Lontaran itu membuat Joe mimikirkan seusatu, ide yang bahkan cukup gila.

-CoraZoN-

Santri yang MabniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang