Ke - 29

49.4K 4.7K 293
                                    

Mumpung up malem, puas puasin deh ngumpat haha

Semoga suka ya:)

🌱

- Bullying -

Melihat Khanza yang terus menangis juga meringis, akhirnya Vio mengangkat kakinya juga melepas tangannya yang ada di rambut Khanza.

Ia tersenyum puas saat beberapa helai rambut Khanza ada di tangannya.

"Lo taukan sekarang apa akibat yang akan lo dapet karna lo udah lawan gue," ucap Vio.

Khanza hanya menunduk sambil memegang kepalanya yang berdenyut, belum lagi jari-jari yang sangat nyeri itu.

"Mana?" pinta Vio pada Bella.

Bella langsung merogoh saku roknya dan memberikan sebuah gunting kecil pada Vio.

"Lo udah bener-bener bikin gue malu Khanza. Lo jatuhin harga diri gue dan gue gak akan biarin lo gitu aja!" seru Vio lalu kembali mendekati Khanza.

"AWS!" pekik Khanza lagi saat jarinya kembali diinjak Vio.

Demi apapun ia merasa jari-jari patah sekarang. Karena Vio bukan menginjaknya doang, tapi juga ditekan berkali-kali dengan kencang.

"Aws, sa--sakit kak," lirih Khanza, kini air matanya sudah banyak mengalir.

Vio berjongkok lalu mengusap pipi Khanza yang basah itu, "Sakit ya?" tanyanya.

Plak.

Sebuah tamparan kencang mengenai pipi Khanza, sehingga pipinya tercetak bekas tamparan Vio. Bahkan saking kencangnya sudut bibir Khanza mengeluarkan darah.

"SAKITAN GUE YANG DIPUTUSIN RAFFA GITU AJA DAN LO BIKIN GUE MALU DI DEPAN UMUM!" bentak Vio bak orang kesetanan.

Bella dan Manda pun hanya bisa diam saat Vio seperti ini. Satu yang ada dipikiran keduanya, yaitu kabur. Mereka masih mempunyai rasa takut jika Khanza kenapa-napa dan ada guru yang mengetahuinya.

"Gue gak akan biarin lo seneng diatas penderitaan gue, Khanza," bisik Vio dengan seringai mengerikan.

Tangannya sudah mulai menggunting seragam Khanza.

"Ja--jangan," ucap Khanza saat Vio mulai merobek seragamnya.

Slek.

Vio tersenyum senang saat seragam putih Khanza sobek tak beraturan. Bahkan tanktop putih yang dikenakan Khanza juga tampak terlihat.

"Apa sih yang bikin Raffa bertahan sama lo? Tepos gini juga," ucap Vio melihat dada Khanza, dengan cepat Khanza menutup dengan sebelah tangannya.

Karena tangan kanannya masih berada di bawah injakan Vio dan itu rasanya bukan main-main.

"Ah atau lo udah kasih Raffa cobain punya lo? Sampe lo gak bisa lepas dari Raffa?" tanya Vio, Khanza hanya diam tidak menjawab.

"JAWAB GUE!" bentak Vio mendorong kening Khanza ke belakang dengan kencang.

Ia tak sadar bahwa bangku rusak yang di belakang Khanza itu terdapat paku runcing.

Tepat saat Vio mendorong kening Khanza kuat, saat itu juga kepala bagian Khanza tertancap paku membuat Khanza langsung tak sadarkan diri.

"Shit!" umpat Vio terkejut dan panik saat ia melihat kerah seragam Khanza terdapat bercak darah.

Vio langsung bangkit, menatap Bella dan Manda yang masih terkejut.

"Gu--gue, gak ikutan," ucap Manda lalu berlari keluar.

Baru saja Bella ingin menyusul, dengan cepat Vio menahannya.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang