Pada nungguin gaa?
Semoga suka yaaa:)
🌱
- Ketemu -
Kringg.. Kringg.... Kringgggg...
Bel pulang baru saja berbunyi, guru yang tadi mengajar pun sudah membereskan barang-barangnya.
"Jangan lupa pr nya dikerjakan," pesan guru itu lalu pamit dan berjalan keluar kelas.
"Dib, gimana mau nyari Khanza lagi?" tanya Hana, Adiba mengangguk kencang.
Mereka belum menemukan Khanza, bahkan mereka sudah berkeliling mencarinya ke setiap sudut sekolah. Namun Khanza masih belum ditemukan.
Adiba berjalan keluar kelas bersama dengan Hana, Naya, Shopi, Dila dan Dina. Sebelah tangannya menenteng tas Khanza.
Tepat di depan kelas terlihat Raffa, Alvan, Edo, Evan dan Devan tentunya. Mata Adiba menatap kelima lelaki itu tajam. Tanpa pedulikan mereka Adiba langsung mengajak teman-temannya kembali mengelilingi sekolah untuk mencari Khanza.
"Eh? Khanza mana?" bingung Edo.
"Lah iya? Itu juga si Adiba kenapa?" tanya Evan.
"Lo ada salah apa sama si Adiba Van?" tanyanya lagi pada Alvan.
Alvan juga sama bingungnya dengan Edo dan Evan, apa yang terjadi hingga Adiba menatapnya tajam? Apa ia ada salah? Tapi apa? Seingatnya ia tak membuat kesalahan pada Adiba.
"Khanza mana?" tanya Devan lalu melihat ke dalam kelas Khanza.
Sepi, semua siswa-siswi sudah keluar kelas.
"Eh bukannya tadi si Adiba bawa tas Khanza? Iyakan Raf?" tanya Edo pada Raffa.
Langsung Raffa menyusul Adiba dan teman-temannya yang sudah sampai di ujung koridor. Devan, Alvan, Edo dan Evan ikut menyusul Raffa.
"Khanza mana?" tanyanya pada Adiba.
Adiba menoleh dengan wajah kesal, kini matanya berkaca-kaca membuat Alvan maju mendekat.
"Kenapa?" tanya Alvan lembut.
"Kalian semua tadi pada kemana?! Tau gak kalo Khanza ilang dari jam pelajaran pertama?! Dia belum makan dari pagi! Gue sama yang lain udah coba hubungin lo pada tapi gak ada respon apa-apa! Gue nunggu Khanza pas jam istirahat kedua tapi ternyata dia masih gak datang, kita semua lanjut nyari Khanza tapi Khanza gak ketemu!" seru Adiba langsung.
"Lo semua pada kemana sih hah?! Gue lagi butuh bantuan tapi lo malah pada ngilang! Anjing!" lanjutnya dengan emosi.
Hana yang berada di samping Adiba pun langsung menenangkan. Semua terpaku, bahkan Alvan tidak bisa menenangkan Adiba saking syoknya.
"Daripada diem mending bantu cari," ucap Dila.
Raffa langsung berlari, perasaannya kalang kabut sekarang. Ia mengkhawatirkan Khanzanya, gadisnya. Bagaimana bisa ia lalai menjaga Khanza? Ini semua karena guru sialan yang menyita handphonenya.
Ia bahkan tak pedulikan teriakan Edo dan Evan. Raffa terus berlari mencari Khanza.
Devan yang tak kalah khawatir pun langsung berlari menyusul Raffa. Sama seperti Raffa ia juga mengkhawatirkan Khanza, kekasihnya. Baru kali ini ia menyesali adanya rapat dadakan yang di pimpin langsung oleh pembina OSIS.
Edo, Evan, Hana, Shopi, Naya, Dila dan Dina juga ikut mencari Khanza, mereka berpencar agar kesempatan menemukan Khanza semakin besar. Sedangkan Alvan, ia memeluk Adiba menangkan kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFA (END)
Roman pour AdolescentsLINK UNTUK PEMESANAN NOVEL RAFFA ADA DI BIO!! . . Semua orang tahu sedingin apa sifatnya, sedatar apa wajahnya, setajam apa tatapannya dan secuek apa sikapnya. Namun, semua juga tahu hanya ada satu gadis yang bisa membuat sifat dingin itu menjadi h...