03

2 1 0
                                    

LILI

LILI

LILI

"KALIAN DIMANA?  TAKI? HANA?  RIVAL?NATHAN? PUTRI KALIAN DIMANA?  BARA LO DIMANA?  KENAPA GELAP GINI SIH?, "

Kenapa semuanya gelap gak ada pencahayaan sama sekali?  Gue bisa lihat kalau Kiri kanan gue pohon tapi kenapa gue gak bisa lihat keadaan sekitar selain pohon? Ini siang atau malem sih?  Kok gak ada cahaya bulan atau matahari yang masuk?.

LILI

"KALIAN DIMANA? JANGAN TINGGALIN GUE SENDIRIAN, "

LILI

"RIVALDI?"
"PUTRI? "
" NATHAN? "
"TAKI? "
"HANA? "
"BARAA? "

LILI

"JAWAB PANGGILAN GUE. JANGAN CUMAN PANGGIL GUE?  HIKS GUE TAKUT,"

LILI TOLONG KAMII!!!! 

"AKHHHHH" ish mimpi buruk lagi. Kantung mata Lili terlihat jelas menandakan kalau tidurnya kurang nyaman. Selama seminggu setelah membahas tentang undangan artis buat acara ke sekolah selama itu juga Lili memimpikan mimpi yang sama. Dimana dia terjebak dalam tempat gelap sendirian tanpa siapapun.

Sudah jam 5 pagi padahal semalam dia tidur jam 3 dini hari karena terus dihantui mimpi sialan ini. Dengan perasaan berkecambuk Lili masuk kamar mandi untuk bersiap-siap.

Dengan menggunakan dress berwarna baby blue yang sengaja dibuat diatas lutut, rambutnya dibiarkan tergerai dengan model keriting gantung setelah itu tangannya dengan lihai memoles wajahnya dengan make up natural untuk menambah aura kecantikannya.

"Berasa jadi zombie gue, " Gumam Lili menghadap cermin sambil melihat kantung matanya yang lumayan tersamarkan.

Hari ini adalah acara ulang tahun sekolah dan setiap tahun pasti ada temanya dan untuk tahun ini temanya tentang dunia fantasi. Jadi, Lili memilih baju yang membuatnya terlihat seperti seorang princess dengan sentuhan gayanya yang tidak bisa memakai long dress meski Lili anak yang tomboy tapi Lili tahu cara menyesuaikan pakaian yang cocok dengan karakter dirinya dalam suatu acara.

Dengan perasaan yang masih belum sempurna Lili turun sambil membawa tas untuk menaruh handphone dan juga menjinjing heels putih yang akan dipakainya.

"Widih cakep amat lu, " puji Bara setelah melihat penampilan Lili yang sangat jarang pakai dress kaya gitu bahkan kalau ada acara keluarga dia lebih memilih menggukan celana daripada rok atu dress.

"Makasih loh pengawalku, "sahut Lili meledek. Lili itu bohong!  Sebenarnya Bara pakai baju pangeran hanya Lili saja yang gak bisa jujur ke Bara.

"Ya ya putri buruk rupa, " sinis Bara.

"Ish udah dong! Kalian ini kalau gak ketemu rindu kalau ketemu berantem mulu, " lerai Buna.

"Dia nya Buna ngeselin," sahut Bara sambil menunjuk Lili yang tidak peduli. Lihatkan betapa manjanya seorang Bara yang katanya cowok populer sekolah yang terkenal dengan sifat dinginnya.

"Udah-udah cepetan berangkat sana nanti telat," perintah Buna dan dibalas anggukan oleh mereka berdua. Buna mengantar kedua remaja itu sampai teras rumah untuk memastikan mereka pergi dengan selamat.  Entahlah hanya saja hatinya merasa gelisah!.

"Ayah mana Bun?, " tanya Lili sambil melihat keadaan sekitar karena dari tadi dia tidak melihat ayahnya.

"Ayah tadi buru-buru pergi ke kantor katanya bakal ada rapat penting," jelas Buna.

E N I G M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang