goresan di lembar kesatu

420 59 11
                                    


Dari arah sini, aku bisa lihat bapak lagi menyapa siswa-siswi yang berlalu-lalang dekat pos penjagaan sekolah. Iya, jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga dimana sudah jadwalnya siswa kelas 11 pulang.

Awalnya aku ga sadar tetapi beberapa saat kemudian aku baru menyadari kalau sedari tadi bapak sedang bicara sama salah satu siswa, kaya asik gitu. Karena dari sini bapak kelihatan tertawa sambil kembali berbincang sama anak itu.

“Pak!” aku manggil bapak dari jarak radius lima meter. Bapakku noleh sambil melambaikan tangan menyuruhku untuk segera menghampiri dia. Kegiatan itu tentunya tak luput dari pandangan lawan bicara bapak karena setelah itu dia juga memandang ke arahku.

“Kok lama, nduk?”

Aku menggeleng, “Hehe iya, Pak. Tadi  Binar piket dulu bentar. Lagian kayanya ga lama, deh.” sungutku pada bapak, suka banget isengin anak sendiri.

Bapak mendecak, “Lama. Nih, mas Kalingga aja wis dari tadi disini nemenin bapak ngobrol sambil nungguin kamu.”

Aku tertawa kikuk. Ya habisnya mau bagaimana lagi? Junkyu alias mas Kalingga itu juga garuk-garuk tengkuknya, agaknya dia ngerasa canggung di posisi ini.

“Junkyu ini beda kelas sama Binar, Pak. Binar Mia-2, Junkyu ini Mia-3.” jelasku dan bapak hanya angguk-angguk.

“Pak, kalau begitu saya duluan, ya. Itu mama udah jemput.” Kami mengikuti arah telunjuk Junkyu yang mengarah ke sebuah mobil sedan hitam yang baru saja sampai di depan gerbang. Setelah itu bapak mengiyakan dan menepuk pelan pundak laki-laki itu.

Junkyu hanya senyum kecil lalu dia beralih mengambil tas punggung warna abu gelap yang dia letakkan di kursi.

“Duluan, Pak.” Bapak mengangguk lagi.

Kemudian dia melihat sebentar ke arahku dan, “Binar, gue duluan!” aku mengangguk lalu mempersilahkan dia.

Taklama setelah itu, bapak ngajak pulang karena shift jaga bapak udah selesai.

---

Junkyu, saya suka sama kamu.

---



menuju lembar kedua◉◦

kau bukan rumah ─junkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang