29. Mencari kebenaran

487 26 81
                                    

Happy Reading...

Alana tertawa terbahak bahak, kala Tapasya mengatakan jika Alana adalah anak yang selama ini dicari cari oleh bu Sofia.

"Kenapa kau malah tertawa? Aku mengatakan ini serius!" jelas Tapasya, well sebenarnya dia sudah tau yang sebenarnya sebab kakaknya yang bernama Riyan menjelaskan semuanya dengan detai kenapa Alana diculik oleh Satya dan bahkan Satya menyuruh Tapasya untuk memberikan kode kode kepada Alana.

Alana menghentikan tawanya, "Bagaimana aku tidak tertawa? Mana mungkin aku ini adalah anak perempuan yang selama ini dicari bu Sofia? Aku juga masih mempunyai orangtuaku!" jelas Alana dan kembali melanjutkan tawanya yang sempat terjeda.

"Tapi bagaimana jika ia?" ujar Tapasya serius.

Alana menghentikan tawanya, "Mungkin--tapi mommy dia sudah sangat jelas mirip denganku maksudnya––sifatnya mommy hampir sama denganku!"

Tapasya memukul meja seolah membuat suara. "Nah itu.."

Alana bingung. "Itu apa?"

"Sifatnya sama karena kau diasuh oleh mommy mu sedari kecil...."

"Ya masa aku?"

"Terus siapa lagi yang namanya Alana?"

"Banyak." jawab Alana polos.

"Ish... " Tapasya memegang kepalanya sendiri, "maksudnya tuh.. Adijaya!"

"Banyak juga yang namanya Adijaya." Tapasya benar benar pusing memberikan kode kode kepada Alana, Bagaimana pun dirinya bukan seorang guru untuk orang orang tidak peka seperti Alana.

"Oke mending gini... Kita tanya siapa nama teman bu Sofia yang ngambil anaknya? Cocokin sama nama orangtuamu!" saran Tapasya.

Alana membelalak, "Tapi kan__"

"Ayo!" Tapasya langsung menarik tangan Alana dan membawanya ke tempat bu Sofia berada.

"Bu Sofia." panggil Tapasya.

Sofia menoleh. "Iya nak Tapasya, ada apa?"

"Kami ingin bertanya boleh?" izin Tapasya, takutnya bu Sofia sedang sibuk.

"Boleh."

"Tapi bu Sofia jangan sedih..."

"Iya coba tanya apa?"

"Nama teman ibu yang udah ngambil anak ibu siapa?" tanya Tapasya halus.

Sofia terdiam sejenak lalu mengatakan. "Untuk apa?"

"Siapa tau di-antara kami ada yang mengenalnya bu...." jelas Tapasya.

Sofia mengangguk paham, "Namanya.. Fahmi dan Ayesha."

Deg

Deg

Deg

Alana terdiam membeku ditempat, ini seperti sebuah mimpi baginya, bayangkan saja, nama orangtuanya disebut sebagai penculik anak dan namanya sama dengannya.

"Nama panjangnya bu?"

"Fahmi Adijaya dan Ayesha Adijaya!"

Deg

Deg

Deg

Alana membelalak, nama orangtuanya benar benar disebutkan oleh bu Sofia, Dia benar benar tidak percaya tapi ini nyata.

Tapasya menyenggol lengan Alana pelan, "Bagaimana? Benarkan kata kataku?" bisiknya. Namun Alana masih terdiam membeku.

"Bu Sofia, mereka katanya punya anak laki laki kan? Namanya siapa bu? Yang se-umuran sama mas Satya." Tapasya terlihat kikuk saat menanyakan itu, bagaimanapun itu bukan urusannya tapi mau bagaimana lagi? Satya sudah menyuruhnya.

SANA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang