"Mon , gw sayang sama Jay"
"gw juga sayang sama jay " Jawab Mammon seraya menoleh ke arah wanita berusia 19 tahun ini. hanip ven de ting.
"bangsat , ternyata mammon Gay" saut hanip seraya meringis , menatap geli lawan bicara nya.
"GAK GITU ANJROT" Jawab Mammon panik , /jangan jangan beneran gay.
"eh , masa iya Jay meninggal? hahaha ngakak banget ye ga si?" Tanya Hanip seraya tertawa masam.
"Belagak gila nih anak , Semoga Jay gentayangin elu , mampus" Jawab Mammon sarkas , tatapanya kembali kedepan , mengontrol jalan nya pesawat.
"WOY JANGAN! NTAR DIA NGINTIP GW PAS MANDI" Teriak Hanip panik , wajah nya pucat.
"Hilih seneng aja kan lu?" Jawab Mammon datar , tidak mengalihkan pandangan nya.
"Btw , emang kita bisa mandi?" Saut Bradley tiba tiba , datang tak di jemput pulang tak di antar. /bukan jelangkung.
Suasana hening , semua member berfikir keras , mencari jawaban paling tepat.
"kak , aku mau berak" Ujar silly merajuk , menatap Bamri dengan baby eyes nya.
"Mon , kalo mau berak cara nya gimana?" Tanya Bamri , menggaruk kepala nya yang tidak gatal , eh dia lupa kalo udah pake helm , jadi dia garuk helm nya yang tidak gatal.
"ya gitu" jawab Mammon singkat.
"Ya gimana?" saut Pampam.
"MASA IYA GW CONTOHIN DI SINI?" Jawab Mammon kesal.
******
Perjalanan 18 jam ini terasa hampa , walau terkadang beberapa bintang jatuh terlihat dari jendela kapal , Hanip tersenyum lebar , selang beberapa detik ia memasang wajah datar nya lagi.
Dia ingat bagaimana Jay menemani nya di kamar asrama seraya berkata.
"nip , Masa kata Nenek gw , kalo kita berdoa pas ada bintang jatoh kata nya harapan nya bakal di kabulin ya? percaya begituan musyrik ga sih?"
Satu satu nya yang ia harapkan hanya melihat Jay berada di kapal , menemani nya walau hanya sekali saja , tentu saja itu adalah hal yang paling tidak mungkin.
Pandangan nya beralih ke wajah pucat Oikawa yang datar , tangan nya gesit mengendalikan penerbangan kapal.
Kemudian pandangan nya beralih ke arah dilli , yang sedang bicara dengan Bradley , sesekali ia tersenyum walau hanya sekilas.
"Kak , Apa iya kematian jadi hal biasa saat di kapal?" Tanya dilly memasang wajah polos seraya berbisik ke arah Bradley.
"Kematian itu tanda nya ada kegagalan dalam penerbangan Dil , dan itu bukan hal normal" Jawab Bradley seraya tersenyum tipis.
"Dilly bakal mati gak kak?" Tanya dilly untuk kedua kali nya , kali ini ia menggigit ujung jari nya.
Bradley terdiam , ia melirik wajah Mammon sekilas , dan menarik nafas dalam dalam.
"Kakak enggak tau Dil" Jawab Bradley , menundukan kepala.
Bradley berdiri , meninggalkan kursi nya dan bergegas menghampiri Oikawa , langkah nya malas.
"Oik , Handle penerbangan sebentar ya , gw mau ke belakang" Ujar Bradley singkat.
"Mau berak? belum bisa coy , daya gravitasi belum turun , nanti tai nya belepetan kemana mana , pake pempers gih biar kaya si silly" Jawab Oikawa panjang lebar.
"Apaan anjing , kagak berak , pokok nya adalah , bentar yak?" Jawab Bradley seraya menyunggingkan senyum , Oikawa mengangguk malas.
Kini langkah Bradley mengarah ke kursi Mammon , Hanip yang tepat berada di sebelah Mammon menatap Bradley sekilas , dan melanjutkan lamunan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMONG US
HumorWARNING 15+ •cerita yang mengandung fitnah Da'jal •cerita Thriller improv dari Game Among us •cerita yang penuh kecacatan •KAGA LUCU ANJIM POKOK NYA BACA AJA LAH START SINOPSIS "GW SAYANG SAMA LU" Teriak Jay di Ruang electrical yang terkunci dari...