Pampam sedang sibuk mengotak atik beberapa kabel yang harus ia tautkan , tak jarang kabel itu memercikap api yang membuat nya terus kaget , dia berdecak , membanting kabel itu dengan kasar.
"sial" decak nya kesal.
Oikawa yang berjarak dua meter dari Pampam hanya menoleh sekilas , melanjutkan task nya di ruang yang sama , electrical.
Pampam masih tidak berkutik , dia hanya memandangi 4 pasang kabel yang perlu ia tautkan. Sesekali menghembuskan nafas panjang , kemudiam bermondar mandir mencari akal.
Oikawa dengan wajah datar nya menghampiri gadis berambut putih dengan mata bewarna biru itu. Tangan nya meraih gulungan kabel dan menautkan nya perlahan tanpa berbicara sedikit pun.
"Eh? Ngapain?" Tanya gadis itu , kening nya mengerut , tanda dia bingung.
"Lagi bikin anak" Jawab Oikawa datar seraya tersenyum halus , tapi tetap saja , senyum nya yang samar masih bisa di lihat oleh mata tajam Pampam.
"Sial , mesum" Jawab Pampam seraya melangkah mundur menjauhi Oikawa.
"Lo pikir gw lagi apa?" Jawab Oikawa , kini ia menoleh ke arah gadis berusia 18 tahun itu dengan datar seyara menaikan salah satu alis nya , tanpa merubah posisi nya sedikit pun.
Pampam hanya terdiam , seperti meng iya kan aktifitas oikawa , tapi lebih tepat nya 'menyuruh' Oikawa.
"Ajg" Ujar Oikawa , ia meringis seraya meniup jari telunjuk nya yang baru saja tersengat listrik dari kabel itu.
"Sok sok an pake bantuin gw , biar apa sih? deketin gw?" Saut Pampam , tatapan nya sinis seraya melipat tangan nya di depan dada , tidak melangkah mendekati Oikawa sedikit pun.
Oikawa menatap tajam gadis itu , bukan karena kesal , hanya bingung dengan apa yang baru saja Pampam katakan , mendekati gadis itu? the hell tidak mungkin.
Oikawa menautkan kabel terakhir , kemudian berbalik badan dan beranjak pergi dari ruang electrical , melewati gadis itu dengan datar.
Dia berdiri di ambang pintu ruang electrical , menatap ke arah storage sekilas , menemukan si oranye alias titan yang sedang berbolak balik di ruang itu , entah melakukan apa.
Oikawa lebih memilih beranjak pergi ke ruang security , ingin mengerjakan task nya yang ada di sana , ia berjalan dengan malas , seraya membawa beberapa dokumen yang harus di upload.
Ia menghentikan langkah nya , kemudian menyipitkan mata nya , Menatap hal aneh dari kejauhan , ia memperhatikan cairan merah yang mengalir dari ambang pintu ruang security.
Oikawa mempercepat langkah nya dengan tergesa gesa , ingin memastikan dugaan yang ada di dalam pikiran nya.
Dan
damn.
Oikawa menemukan tubuh laki laki yang tergeletak dekat ambang pintu ruang security , mulut pria itu terbuka karena tertahan oleh pisau yang menancap dari bawah rahang dan menembus sampai lidah , sayatan pisau di leher memperlihatkan penampang tenggorokan nya , membuat nadi yang ada di leher nya terus memuncratkan darah dan mengotori dinding ruang security.
Terlihat jelas luka besar di bagian perut bawah sebelah kiri , sedikit memperlihatkan organ dalam yang sudah hancur , karena tusukan pisau yang berulang ulang kali di tancapkan di tempat yang sama.
Wajah Oikawa memucat , peluh keringat membanjiri pelipis nya , ia bergerak dengan kaku , kostum Oikawa yang bewarna light blue di penuhi dengan bercak darah.
Ia merogoh saku celana mayat itu , meraih identitas card yang bertuliskan.
Stefano Bamasya Ribawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMONG US
HumorWARNING 15+ •cerita yang mengandung fitnah Da'jal •cerita Thriller improv dari Game Among us •cerita yang penuh kecacatan •KAGA LUCU ANJIM POKOK NYA BACA AJA LAH START SINOPSIS "GW SAYANG SAMA LU" Teriak Jay di Ruang electrical yang terkunci dari...