sus

76 10 18
                                    

Hanip merebahkan badan nya di ruang kecil berukuran 1 x 2 meter , bilik kecil yang di jadikan kamar pribadi untuk setiap anak kapal.

Iya mengunci kamar itu dengan rapat , pintu yang terbuat dari baja , dan pengaman kunci sandi tingkat tinggi mampu melindungi Hanip dari terkaman Impost.

Iya menatapi layar ponsel nya , membuka laman Instagram yang di penuhi dengan paras tampan pria korea.

Jari nya bergerak dengan gesit mencari profil group boy band korea yang dikenal dengan nama seventeen , tapi mata nya hanya tertuju ke arah pria bernama Scoups.

Berbeda jauh dengan Mammon yang hanya menyukai film biru khas 2D , alias hentai , yang sangat bertentangan dengan dunia oppa oppa itu.

Lalu beralih ke Oikawa , dia adalah seorang fanboy sejati , tapi masih mau berbaur dengan kaum bawang alias wibu seperti leader kelompok satu. Ia rela menghabiskan waktu nya hanya untuk marathon nontonin Haikyuu.

Lain hal dengan Dilly , yang hari hari nya hanya di penuhi dengan lagu lagu dari 1Direction. Tergila gila dengan paras tampan pria khas western itu. Tapi dia masih setia menunggu eps K-Drama terbaru favorit nya.

Lalu bagaimana dengan si Jay? Anak aneh yang tidak punya hobby selain masturbasi. Pria yang mendalami bidang Phsycology neuron system di tengah pelatihan penerbangan astronot , yang membuat nya tidak pernah terlepas dari buku buku tebal yang membahas tentang "Bagaimana manusia dapat bertindak dan berfikir".

Handphone hanip berdering , mengeluarkan lagu yang berjudul no air by The Boyz sebagai rington panggilan nya.

내 눈이 숨이 마음이 너를 원해~
No no breathing~
내 눈이 숨이 마음이 너를 원해~
No no breathing~
내 눈이 숨이 마음이 너를 원해~

Oh 눈이 부셔 넌 baby~~
시간이 멈췄으면 tickin'~
너와의 순간이 beautiful day~
높이 떠올라 꿈을 꾼 것만 같아 oh yeah yeah~

Nama Bradley terpampang sempurna di layar hape nya , menandakan bahwa Bradley mencoba menghubungi nya.

"Halo Brad , paan?" Tanya hanip datar.

"tadi lo dari storage mau ke ruang admin ya?" Tanya Bradley.

"Hah , enggak , gw di kamar dari tadi" Lanjut Hanip menjawab pertanyaan Bradley di sebrang telefon sana.

"Loh , tadi gw liat elu kok di admin , masa iya bukan elu?"

"Hah ? Kok bisa? lah au deh gw , gw enggak di ruang admin , lo dimana?" Tanya Hanip mulai bingung. 

"Di Storage mau ke electrical" Jawab Bradley singkat.

"Telpon leader , Oikawa , sama yang lain juga , bikin grup call aja dulu , jangan kemana mana" Jawab Hanip bergegas keluar dari kamar nya , dan mengotak atik sandi yang ada pintu nya.

"Eh anjing! Jangan deket deket gw , Ijo impost! Hanip! Ijo impost! Bilangin ke yang lain! Dia ngevent! Dia ngevent!" Teriak Bradley samar samar , seraya berlari menghindari sesuatu , suara nya terdengar bergetar dan terengah - engah.

Tut-- tut--- Panggilan berakhir.

"Brad?!" Wajah Hanip memucat , tangan nya bergetar memegangi handphone nya.

Ia berusaha menghubungi yang lain tangan nya bergetar ketika ingin menekan tombol emergency room yang ada di dinding kamar nya.

Suara alarm yang bising itu kembali terdengar , dan akan selalu membuat silly berteriak karena membenci suara ini.

Hanip berlari ke arah ruang cafetaria dengan terburu buru , begitupun dengan awak kapal yang lain.

Mammon mematikan alarm yang ada di cafetaria , menandakan semua member sudah berkumpul.

AMONG USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang