Happy Reading
Kini Alen, Ryan, Lizzi dan Siena berkumpul di perpustakaan untuk membicarakan tentang Alen yang berangkat sekolah bersama Neozie.
"Gini Len lo sebelum nya kenal Neozie dari mana"
"Ya mana dia tau bego orang Alen aja murid baru" ucap Lizzi sambil memukul pundak Ryan
"Yakan siapa tau aja Alen udah kenal duluan sama Neozie"
"Aku kenal Neozie dari kalian"
"Len apa kamu pernah liat muka nya Neozie kayak mana" tanya Siena
"Belum" Alen menggelengkan kepala nya
Mendengar itu Lizzi langsung mengeluarkan hp nya dan mencari foto Neozie di akun instagram nya.
"Len ini foto Ne..." ucapan Lizzi terhenti saat mereka mendengar suara gaduh di luar perpustakaan.
"Eh itu ribut kenapa ya"
"Gak tau mending kita liat aja"
Mereka keluar perpustakaan mengikuti para siswa yang berlarian untuk menuju lapangan.
"Woi itu kenapa pada lari" tanya Ryan pada salah satu siswi
"Itu ada yang meninggal kak di samping gedung C deket lapangan" setelah memberi tahu siswi itu langsung berlari menuju lapangan diikuti Alen dkk
"Eh itu bukan nya kakel 11 ya"
"Kasihan ya padahal ganteng"
"Gak kuat gua liat nya"
"hueekk"
Alen yang mendengar suara gaduh para siswa siswi itu jadi penasaran.
"Permisi harap menjauh dari TKP" banyak polisi yang tiba tiba datang dan menertibkan para murid SMA Geozy agar menjauhi tempat korban
Di tempat itu Alen bisa melihat seorang lelaki yang terbujur kaku dengan bersimbah darah. Sontak setelah melihat itu Alen merasa gemetar dan juga keringat dingin. Bahaya! phobia nya muncul lagi.
Alen mulai menjauhi tempat itu kerena tidak kuat melihat darah dan juga bau anyir nya menyengat, dia terus berlari untuk menghilangi rasa panik nya hingga tidak menyadari dimana dia sekarang.
Dengan asal Alen masuk ke sebuah pintu yang dia sendiri tidak tahu itu ruangan apa, namun suara tawa dari beberapa lelaki mulai memasuki indra pendengaran nya.
"Mampus hahaha"
"Itu akibat kalau berani main main sama anak Phantera"
"Dia mah gak ada apa apanya di banding sama Neo"
"Hahahah"
"BUAHAHAHHAHHA RASAKAN KAU SOLIMI"
"Bacot lo mang oleh"
"Itu suara siapa ya" batin Alenzi
"Wah sepertinya kita kedatangan tamu" ucap seseorang di belakang Alen.
Sontak semua lelaki yang tadi nya sedang bercanda itu langsung menengok kearah sumber suara, sedangkan Alen sudah panik karena merasa tertangkap basah seperti seorang pencuri.
"Wah gila ada cewe bro"
"Siapa bilang itu cowo, bego"
"Jarang-jarang ada yang mau mampir ke markas kita"
Alen tetap berdiri mematung sambil memandangi lelaki yang sudah menangkap basah dirinya, namun secara tiba-tiba lelaki itu menarik lengan nya memasuki ruangan itu.
"Eh anu..."
"Anu kenapa hah, lo murid pertama yang berani menginjakan kaki di markas kita"
"Lo pasti tau kan akibat nya kalo berani datang ke markas kita" lanjut lelaki itu
Alen yang tidak mengerti sontak menggelengkan kepala "Memangnya kalian siapa?" ucap Alen polos
"Lo gak tau kita?"
"Masa gak tau sama cowo ganteng kek gua sih"
"Kek nya dia anak baru deh Bil"
"Oke anak baru ayo kita liat aja reaksi Neozie saat tau kalau ada yang berani masuk ke markas Phantera"
"Kenapa" ucap seseorang yang tiba tiba datang.
Neozie menaikan sebelah alisnya sambil menatap Alen yang menunduk.
"Bro ini si anak baru nguping pembicaraan mereka"
Sontak Alen menggelengkan kepala nya "Enggak tadi aku gak sengaja masuk ke sini"
"Walaupun murid baru harusnya lo tau kalo gak ada yang boleh masuk kesini, nih Yo lo yang urus nih bocah" Billy mendorong pelan bahu Alen sampai menubruk dada Neozie.
"Lo udah salah masuk tempat dan lo harus tanggung akibat nya" ucap Neozie dengan seringai menyeramkan
Anak Phantera yang ada di sana hanya melihat tanpa berani menggangu kegiatan ketua mereka. Mereka tidak ada yang berani untuk mencegah Neozie apalagi setelah kejadian beberapa saat lalu di lapangan, karena jika itu terjadi bisa saja mereka yang kena imbas nya dari Neozie.
Neozie langsung menarik paksa Alen menuju suatu ruangan, Alen terus berusaha memberontak walaupun semua itu sia-sia. Anak-anak Phantera hanya bisa menebak apa yang terjadi setelah ini.
"Kasian banget ya tuh anak padahal dia mendekati tipe cewek gua" ucap Aden dengan wajah yang sengaja di buat sedih.
PLAKK
"Muka nya gak usah kek gitu, eneg gua liat nya"
"Sakit woi! bangke banget emang si Setan nanti jadi bego nih otak albert einstein gua"
"NAMA GUA SUTAN ANJER"
"Woi sakit woi, Bill bantuin gua lagi di serang komodo"
Billy yang sedang menghisap rokok nya hanya membalas dengan jari nya dengan tanda 'fucek'.
Ayo kita balik lagi ke Alen dan Neozie.
Neozie memojokan Alen ke dinding dan mengurung dengan kedua tangan nya. Alen hanya bisa menunduk meratapi penyesalan nya yang dengan bodohnya bisa masuk ke markas Phantera.
"Senang bisa bertemu dengan mu lagi Alen" bisik Neozie
"Gua yakin lo masih inget siapa orang di depan lo ini" kini wajah mereka sangat dekat bahkan hidung mereka sudah saling bersentuhan dan Neozie terus menatap Alen yang menunduk.
Melihat Alen yang hanya menunduk, Neozie memegang dagu Alen dengan jari nya agar Alen menatap wajahnya.
"Lupa sama gua? Atau lo mau gua bantu untuk mengingat semuanya" tanya Neozie
"Jangan Ezi" Alen merasakan tubuhnya gemetar saat berdekatan dengan Ezi yang ternyata adalah Neozie, dan bodoh nya dia tidak mengingat nama asli dari Ezi.
"Bagus"
"Lo pasti masih inget peraturan yang dulu pernah gua ucapin di taman"
Alen terdiam sambil mengingat kejadian beberapa tahun lalu.
TBC
Hayoloh Alen gak sengaja masuk ke markas Phantera. hmm kira kira apa yang bakal dilakuin Neozie sama Alen?
Tunggu kelanjutan nya di next part
Jangan lupa vote & komen
SEE YOU NEXT PART🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOZIE
Teen Fiction[ Follow sebelum baca] Alenzi tidak menyangka jika pertemuan tidak disengaja antara dia dengan seorang lelaki yang merupakan adik kelas di sekolah nya dulu, sekaligus orang yang harus dia hindari mampu merubah alur hidupnya. Dan saat itulah awal da...