-27 (Selesai)

253 15 0
                                    

Hari ini Sharen telah diperbolehkan pulang, dengan syarat tidak boleh terlalu capek, mengangkat berat-berat dan terlalu banyak bergerak agar luka nya tidk terbuka lagi.

Selama itu Rendy dan Arsha juga tidak pernah absen untuk bergantian menjaganya, walaupun perdebatan antara mereka berdua tidak bisa terelakkan, tapi tenang saja, hal tersebut malah menjadi hiburan tersendiri untuk Sharen.

Lihat lah, kini Arsha dan Rendy masih saja berebut siapa yang akan duduk di belakang bersama Sharen dan siapa yang akan menyetir didepan seperti supir.

"Suit aja," usul Sharen yang sudah jengah dengan perdebatan Arsha dan Rendy.

Kedua nya mengangguk, setuju dengan usul Sharen.

"Su..it," ujar mereka. Arsha mengeluarkan batu sedangkan Rendy kertas berarti yang menang adalah Rendy. Senyum penuh kemenangan langsunh tercetak jelas di wajah tampan Rendy dan Arsha hanya meratapi nasib nya yang malang ini.

"Sana, buru kepanasan tuh Sharen," celetuk Rendy.

Dengan pasrah Arsha berjalan ke depan dan duduk di kursi kemudi, Rendy dengan semangat membuka pintu belakang dan duduk disamping Sharen, sedangkan Sharen, ia tidak masalah kalau harus duduk dengan siapa pun, toh Rendy tidak seburuk pemikirannya.

Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai di kediaman Arsha dan Sharen, Rendy pun membantu Sharen masuk dan Arsha mengambil tas Sharen untuk membawa nya langsung ke kamar.

Seusai kegiatan masing-masing, mereka berkumpul di ruang tengah dengan sepiring roti kering dan air mineral karena Arsha tidak ingin ribet.

"Sha, gue harus pergi lagi," pamit Rendy membuat Arsha dan Sharen yang tadi asik menonton tv langsung menolehkan kepala mereka serempak.

"Kenapa?" tanya Sharen.

"Gue di suruh nerusin perusahaan bokap yang di Surabaya sekalian sekolah disana," terang Rendy.

"Yah.. Padahal baru beberapa minggu lo disini," gumam Sharen yang masih dapat di dengar oleh telinga Arsha dan Rendy.

Dengan berani Rendy mengamit tangan Sharen, "Gue kesini untuk lo, tapi lo udah sama Arsha, terus buat apa gue disini lagi?"

Senyum tipis namun tulus terukir di bibir Rendy membuat Sharen merasa lega, karena Rendy sudah mulai menerima hubungan mereka saat ini.

"Oke, lah! Gue harap lo bisa dapetin cewek yang lebih baik dari gue Ren, gue sayang sama lo,"

"Sebagai sahabat," lanjut Sharen tersenyum manis.

"Gue pamit ya Sha, jaga diri baik-baik. Kalau si Arsha ngesakitin lo hubungin gue aja," pesan Rendy mengedipkan sebelah matanya.

"Hati-hati Ren," sahut Arsha ikut berdiri.

"Boleh peluk bentar?" tanya Rendy melirik Arsha, melihat Arsha yang menganggukkan kepala nya membuat Rendy langsung merengkuh tubuh Sharen dengan sayang, di kecupnya puncak kepala Sharen yang langsung dihadiahi tatapan membunuh Arsha.

"Udah di kasih ijin peluk masih aja di lebih-lebihin," gerutu Arsha dengan wajah cemberut, ia tidak marah, bagaimana pun juga Rendy dulu juga pernah membahagiakan Sharen sebelum dirinya masuk ke hidup Sharen.

"Damai bro," cengir Rendy berlalu meninggalkan kediaman Arsha.

Sepeninggal Rendy, Arsha lansung ganti memeluk Sharen erat dan mengecupi puncuk kepala Sharen berulang kali. Maksud oerbuatan nya tersebut adalah agar jejak yang ditinggalkan oleh Rendy ikut pergi dan tergantikan oleh Arsha.

"Geli, Ar," ucap Sharen.

<><><>

Aku sungguh bersyukur karena tuhan masih memberikanku wakti agar bisa bersama mu, setelah semua kejadian yang kita alami ini, aku berharap kita bisa menjadi saling mengerti dan menghargai satu sama lain.

Sha's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang