31🌹

157K 10.8K 3K
                                    

Sudah seminggu Enzy di rumah sakit. Dan selama itu pula ia tidak diijinkan untuk bertemu dengan Abi. Walaupun banyak yang menjenguk tapi tetap saja Enzy merasa sedih karena di antara banyak nya orang tidak ada Abi di sana.

"Sekali lagi..." Vincent mengarahkan sendok berisi bubur ke mulut Enzy.

"Aku kangen Abi" Enzy memandang keluar jendela. Menerawang wajah anak yang ia rindukan.

"Abi lebih kangen kamu" Vincent merapikan bekas makan Enzy.

Enzy menarik nafas. Merebahkan kembali kepalanya pada brangkar yang kini tegak di belakang nya.

Vincent mencuci tangan di kamar mandi. Sekilas ia mendengar suara tangisan meskipun lirih tapi telinga Vincent masih berfungsi dengan benar.

Vincent segera keluar dari kamar mandi. Mengelap tangannya dan langsung ikut naik ke atas brangkar.

"Aku harap abis ini kamu tau apa yang harus kamu lakuin selain mentingin Abi sama Aku" kata Vincent mengusap pundak Enzy yang bergetar.

"Aku harus sehat. Aku harus mikirin diri aku juga kan. Biar gak kayak gini lagi...hiks.. hiks" Vincent mengangguk.

Selama ini setelah Abi lahir. Enzy bisa di katakan sangat maniak terhadap Abi. Mengurus Abi dan mengurus keperluan Vincent jadi hal paling gila yang Enzy lakukan tanpa berfikir dirinya sendiri.

"Maafin aku... Hikss..."

"Kami gak salah. Udah...ssstt..."

Enzy menjauh kan tubuh nya dari Vincent. Membuat Vincent sedikit bingung.

Sekarang Enzy menatap Vincent dengan lekat.

"Kenapa ? Butuh sesuatu?"

Tanpa aba-aba Enzy langsung menyerbu bibir Vincent. Meski kaget tapi Vincent sigap. Cuma butuh beberapa detik untuk Vincent bisa jadi pemimpin di permainan ini.

"Makasih. Kamu Papa hebat" bisik Enzy

Kalo tadi Enzy yang mulai duluan. Sekarang harus Vincent yang menghentikan karena Enzy kehabisan nafas.

Dengan terengah-engah Vincent merebah kan tubuh Enzy. Kemudian Vincent berlari mengunci pintu terlebih dahulu.

Vincent kembali memanggut bibir ranum Enzy. Mereka sangat merindukan waktu berdua. Saling bersentuhan.

"Aah..."

Erangan Enzy membuat kepala Vincent sakit. Sampai nafasnya memburu. Tapi sebelum memulai. Vincent menatap Enzy dengan lekat.

"Kamu yakin sanggup ?" Tanya Vincent memastikan kalau kondisi istri nya sudah stabil.

Enzy mengangguk. "Kata dokter juga besok aku bisa pulang kan ?"

Vincent mengangguk. Kembali memanggut bibir Enzy.

"Manis" bisik Vincent di tengah ciumannya.

"Aakhh!!"

"Eh Maaf aku kecepatan ya"

Enzy menggeleng "bilang dulu"

Selain kunci pintu dan tutup jendela. Mereka juga ngusir aku. Jadi stop sampai sini ya 😂

🍁🍁🍁

"Papapapapah...ajajajajaja....haaaaaa"

"Ngoceh Mulu sih" Enzy menghujani wajah Abi dengan banyak ciuman.

Balita itu tertawa sampai ngeces karena kegelian. Keluarga kecil itu sedang berkumpul di ruang tamu. Vincent mengerjakan tugas kuliah dan kantor di laptop nya sementara itu Enzy bermain bersama Abi.

Sweet Mistake (Completed)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang