Pagi itu rasanya berlalu begitu cepat berganti menjadi siang. Hyunjin hanya ingat ia pulang kerja pukul sepuluh malam dan disambut oleh Chaeyeon yang mengatakan perutnya mulas lebih sering. Istrinya berkata seperti mulai ada air yang merembes dari kedua kakinya. Hyunjin bahkan tidak sempat berganti pakaian ketika ia bergegas mengambil dua tas--satunya berisi perlengkapan bayi dan satunya pakaian Chaeyeon. Setelah itu ia segera memapah istrinya ke mobil dan melaju menuju rumah sakit.
Hingga pukul delapan pagi, Chaeyeon masih berada di dalam ruang persalinan. Sementara Hyunjin menunggu di luar karena gilirannya bergantian dengan ibunda Chaeyeon sudah tiba. Kata dokter mungkin tidak lama lagi bayinya keluar. Meskipun Hyunjin bersikeras hendak menunggu, tetapi Chaeyeon memintanya untuk sarapan dulu. Maka ia pun mengikuti permintaan istrinya dan memanfaatkan kesempatan untuk membersihkan diri dan sarapan secepat mungkin.
Arlojinya hampir menunjukkan pukul sepuluh ketika ia mendengar kabar bahagia dari Chaeryeong yang sumringah. "Bayi kalian sudah lahir. Perempuan!" seru gadis itu antusias, yang segera membuat senyum Hyunjin mengembang begitu lebar. Ia diperbolehkan masuk ke ruang persalinan setelah ibunda Chaeyeon keluar, lalu bergegas menghampiri istrinya yang masih menangis haru sambil menggendong bayi mereka.
"Chaeyeon-ah..."
"Hai, gadis kecil kita sudah lahir. Ayo bilang hai sama Appa, Nak," suara Chaeyeon yang terdengar bergetar membuat Hyunjin ikut menitikkan air mata haru. Ia memeluk istrinya sebelum memberi kecupan di kening perempuan itu. Kemudian ia pun mendaratkan kecupan lembut di kening bayi mereka yang masih mengerjapkan kelopak matanya pelan.
"Halo, anak gadis Appa. Selamat datang," bisik Hyunjin lembut. Telunjuknya mengusap pelan pipi bayi mungil yang kini menggerakkan kepalanya untuk mencari jemari sang ayah. Rasanya seperti ingin meledak begitu melihat bayi mungil itu akhirnya hadir di antara mereka. Hyunjin memutuskan untuk terus berada di sana untuk menemani Chaeyeon serta putri mereka yang berada dalam dekapan ibunya.
***
"Masih sakit?"
"Sedikit. Tapi kata eomma nggak bakal lama."
"Hmm," Hyunjin bergumam pelan, lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada bayi yang ada di gendongannya, "Ahrin lagi-lagi ketiduran waktu kugendong."
Chaeyeon terkekeh, wajahnya terlihat geli saat memperhatikan betapa Hyunjin masih terlihat kikuk saat menggendong bayi mereka. Hwang Ahrin memang masih terlampau kecil dan rapuh, tetapi Chaeyeon yakin lama kelamaan Hyunjin akan terbiasa sehingga ia tidak takut lagi menggendong putrinya.
"Udah kenyang makanya begitu. Tapi kalau kamu lelah baringkan saja Ahrin di tempat tidur bayi."
"Ya, mungkin nanti. Sekarang aku nggak lelah," Hyunjin terkekeh. Pria itu kemudian mendekat dan mengisyaratkan pada Chaeyeon untuk bergeser sedikit. Lantas mereka pun duduk berdampingan di ranjang rumah sakit, dengan Chaeyeon yang duduk bersandar ke pundaknya.
"Kamu baik-baik saja, Chae?" Hyunjin bergumam. Alisnya sedikit berkerut saat menatap Chaeyeon yang memejamkan mata. Namun beberapa detik kemudian, Chaeyeon menyunggingkan senyum sebelum mendongak untuk mencium bibir Hyunjin lembut.
"Never better," perempuan itu tersenyum.
Mendengar jawaban Chaeyeon, Hyunjin akhirnya bisa menghela napas lega dan ikut tertawa bersamanya. Wajah lelaki itu kembali didekatkan hingga ia bisa kembali mengecup bibir Chaeyeon sebelum tatapannya kembali pada putri mereka yang tidur nyenyak di gendongan.
"Terima kasih, Chaeyeon. Ini...hadiah ulang tahun terbaik yang pernah kudapatkan darimu," ucap Hyunjin bersungguh-sungguh. Chaeyeon terkekeh pelan, tetapi matanya yang berkaca-kaca menandakan bahwa ia kembali terharu mendengar ucapan sang suami.
"Ulang tahunmu masih tiga hari lagi padahal."
"Nggak apa-apa," Hyunjin mengusap sudut mata Chaeyeon yang basah dengan ibu jarinya. Wanita itu menggenggam tangan Hyunjin sebelum memberi telapaknya kecupan lembut.
"Selamat ulang tahun yang terlalu cepat tiga hari dan...selamat jadi ayah, Hyunjin-ah."
Pria itu kembali tersenyum dan mendaratkan kecupan sekali lagi ke kening Chaeyeon, lalu meraih ponselnya dari dalam saku.
"Mungkin sebaiknya kita foto dulu buat mengabari teman-temanku. Mereka sudah berisik dari tadi menanyakan kondisimu dan Ahrin," Hyunjin berucap cepat seolah berusaha mengalihkan pembicaraan sebelum ia kembali menangis haru.
Chaeyeon yang memahami hal ini lantas terkekeh dan menuruti keinginan Hyunjin. Ia pun meraih ponsel suaminya dan mulai mengambil selca mereka bertiga. Setelahnya Chaeyeon menyerahkan ponselnya pada Hyunjin agar suaminya bisa mengirimkannya di grup percakapan yang dimaksud.
(HwangHJ: Keponakan kalian udah lahir. Namanya Ahrin. Oh ya, Chaeyeon dan Ahrin sehat-sehat saja dan sedang dalam pemulihan. Jangan lupa mampir buat menyapa Ahrin kalau kami sudah pulang ke rumah, ya~
Scbin: Woah! Hei, Ahrin. Cantik sekali ya, nggak mirip denganmu Jinnie
ChrisChan: Welcome to the world, Ahrin. Beneran nggak mirip Appanya. Btw maaf aku nggak bisa datang soalnya masih di Sydney
HwangHJ: Ya kenapa kalau gak mirip Appanya? -_- Yang penting sehat dan cantik ;_; Gak apa-apa Chan hyung~
Hjisung: Ahrin cantik banget ;____; Akhirnya punya ponakan lagi!
Yongboklix: She is so cute so tiny ;_;
JeongIN: Lebih tiny dari tangan Lix hyung ya?
HwangHJ: Hahahahahaha
Minhow: Welcome Ahrin! Kapan pulang bro?
HwangHJ: Makasih, Sungie, Lix, Innie, Minho hyung.
Besok kayaknya, hyung.Seungmong: Yaudah besok kami kesana, Jinnie. Nanti conference video call ama Chan hyung juga biar kayak ngumpul bareng
HwangHJ: Thank you guys. Kalian emang terbaik ^^)
***
"Gantian dong gendong Ahrinnya. Aku juga mau," Jisung mengerucutkan bibir sambil menatap Minho yang saat itu sedang menimang bayi Hyunjin dan Chaeyeon sambil tersenyum. Minho menaikkan alis, lalu lekas menggelengkan kepala.
"Latihan dulu gendong boneka sana. Takutnya nanti Ahrin jatuh kayak iPad waktu itu."
"Megang iPad aja masih ceroboh apalagi megang bayi," Changbin berseloroh. Jisung makin mengerucutkan bibirnya, membuat kedua pipinya terlihat lucu hingga teman-temannya tertawa.
"Nanti habis Minho hyung. Kalian jangan berantem gitu, ah," Hyunjin mengingatkan. Sementara Chaeyeon hanya geleng-geleng kepala selagi menyiapkan makanan untuk teman-teman suaminya yang datang berkunjung.
"Katanya mau conference video call. Mana nih Chan hyung?"
Seungmin dari tadi sudah siap dengan laptopnya. Beruntung tidak lama kemudian panggilan dari Chan masuk sehingga mereka pun serentak menghampiri laptop dan menyapa teman mereka yang berada di belahan bumi selatan sana.
"So...guys, mana Ahrin? Anakku juga mau kenalan sama adik barunya," ujar Chan sambil melambaikan tangan anak lelakinya yang saat itu duduk di pangkuannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/177952000-288-k522136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
one & only (completed)
FanficTentang perjalanan Hwang Hyunjin dan Lee Chaeyeon menuju jenjang pernikahan, hingga menjadi keluarga kecil bahagia. (Hwang HyunjinxLee Chaeyeon ; marriage!au ; aged-up characters)