Padahal kita, takkan mungkin kesana. Ke tujuan sama, bertemu di tengahnya.
°°°
Dengan langkah santai Jisung menyusuri koridor fakultas MIPA sambil menenteng satu bungkus susu coklat yang belum dibuka. Dia sengaja berangkat lebih pagi guna menghindari Chan yang biasanya akan mengajaknya untuk pergi bersama. Jisung hanya ingin menyendiri.
Nyatanya setelah semalaman menunggu, sama sekali tidak ada balasan pesan dari Minho. Semua seakan tidak ada artinya. Kalau dipikir apa susahnya membalas pesan meski hanya dengan untaian kalimat singkat? Sesibuk-sibuknya seseorang, rasanya terlalu mustahil jika sampai tidak sempat menyentuh ponsel.
"Hoy! Ngelamun aja." Tepukan kuat di pundak sempitnya membuat Jisung terlonjak kecil. Baru saja ingin protes, namun dia urungkan karena menyadari bahwa yang melakukan itu adalah salah satu teman sekelasnya.
"Hyunjin, tumben pagi?"
"Abis nyamperin temen di fakultas pertanian. Kamu sendiri, tumben pagi banget. Nggak bareng sama kak Chan?"
"Ndak, saya ada urusan sedikit. Jadi berangkat agak pagian." Dustanya. Seulas senyum tipis dia buat guna menyakinkan sang sahabat.
Hyunjin mengangguk percaya, "Yaudah, ayo masuk kelas. Kita bisa pake TV disana buat nonton YouTube, hehehe."
"Kebiasaan." Jisung menggeleng maklum, tapi pada akhirnya tetap pasrah ketika pria manis yang berstatus sebagai kekasih Chan itu menyeretnya menuju kelas.
"Eh, itu ada rombongan kak Chan, ayo gabung kesana."
Jisung menggeleng ribut, tangannya memegang piring yang berisi makan siang dengan erat, "Disini aja. Meja itu ramai banget Hyun, aku ndak suka."
"Kan ada aku yang nemenin. Udah nggak usah malu-malu begitu."
"Hyunjin." Jisung berbisik dengan tatapan memohon.
"Santai aja lah Ji, dijamin seru deh. Banyak kating ganteng temennya kak Chan, siapa tau ada yang nyantol satu dihati."
Hyunjin menarik kuat lengan kurus Jisung tanpa mendapatkan perlawanan berarti. Sesampainya diujung meja, beberapa kating termasuk Chan yang memang sudah mengenal Hyunjin bergantian menyapanya ramah. Pria berbibir seksi itu memang cukup terkenal dikalangan para mahasiswa.
"Halo kakak-kakak ganteng, Hyunjin sama temen Hyunjin boleh gabung disini kan?"
"Ada pawangmu lo Hyun, gak mungkin kami ngusir kamu." Yugyeom tertawa sambil mengelap permukaan kursi disampingnya. Perlakuan konyol kating dari jurusan ilmu kelautan itu membuat beberapa orang disana ikut tertawa.
Jisung sendiri duduk dengan canggung, merasa risih karena terus ditatapi oleh satu-satunya pria yang paling pendiam disitu.
Batara Changbin Yudhistira, biasa dipanggil Changbin, merupakan kating dari jurusaan yang sama dengannya dan beberapa bulan belakangan ini sedang gencar-gencarnya mendekati Jisung. Pria itu sedikit bicara, tapi lebih sering mengekspresikan perasaannya dengan tindakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
senja | minsung ✔
Fanfictionㅡ ❝ senja bahagia, walau kadang berduka dan terluka. tapi dia rela menanti manakala sang surya pamit untuk pergi. senja masih disini. ❞ ㅡ book kedua dari 'CANDALA' ㅡ R E P U B L I S H + R E V I S I ㅡ non baku, other pairing included (chanjin, a lit...