Dan tunggulah aku di sana, memecahkan celengan rinduku,
°°°
"Dengerin lagu apa?"
Sepasang earphone yang sedari tadi tertambat ditelinga kemudian ditarik satu dan dipasang ke telinganya sendiri oleh si pria tampan berkulit pucat. Pria itu tersenyum seraya memejamkan mata mengikuti alunan lagu yang sedang Hyunjin dengarkan. Namun alih-alih bereaksi heboh seperti biasa, sang objek hanya diam menatap kosong kearah hamparan danau kecil disamping fakultasnya.
"Dek, kamu ngelamun?"
"Ah, nggak." Hyunjin mengelak. Pelan-pelan dia singkirkan tangan besar sang kekasih yang kini tengah menangkup tangannya.
"Lagi sakit ya?"
"Iya,"
ㅡhatiku yang sakit. Hyunjin melanjutkan dalam hati. Namun senyum palsu masih setia menggantung di bibirnya yang manis.
"Kenapa nggak berobat? Pulang ini mau dianter ke rumah sakit?"
Dia menggeleng, "Nggak usah kak, aku baik-baik aja."
"Kok gitu? Nanti makin parah loh. Jangan buat Bunda kamu khawaㅡ"
"Stop." Hyunjin menghela napas pelan. Maniknya yang entah kenapa terasa memanas memandang kelu kearah wajah Chan, "Aku bilang aku baik-baik aja."
"Hyunjinㅡ"
"Maaf kak, jangan ganggu aku untuk sekarang." modul dan beberapa buku referensi yang sudah menemaninya sejak dua jam lalu segera Hyunjin bereskan. Tanpa menoleh, ia beranjak dari sana tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut kepada Chan yang menatap punggungnya dengan penuh tanya.
Sedari tadi Jisung terus meremas buku yang ada dalam dekapannya. Ujung kaki pun tak henti dia ketukkan dilantai seraya menunggu satu sosok yang entah kapan akan keluar dari ruangan dosen.
Rencananya hari ini Jisung ingin menemui Changbin karena suatu hal. Namun setelah dicari dan bertanya pada kakak tingatnya yang lain, diketahuilah bahwa Changbin sedang ada urusan di ruang dosen untuk setengah jam kedepan.
Maka mau tak mau Jisung harus menunggu. Sebenarnya dia tak masalah menunggu sedikit lebih lama, hanya saja Jisung takut jika nanti alih-alih bertemu Changbin, dia malah bertemu dengan Minho.
Suara derit pintu terdengar sepuluh menit kemudian. Tanpa sadar Jisung mengehela napas lega saat menemukan sosok tampan dengan setelan kemeja hitam dan jeans berwarna senada keluar dari sana.
"Mas Changbin."
"Loh, Jisung?"
"Mas udah mau pulang?"
Ragu-ragu Changbin mengangguk. Dia sedikit tidak percaya bahwa Jisung tengah mengajaknya berbicara. Karena sepanjang ingatannya, ini adalah kali pertama sang adik tingkat menyapa terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
senja | minsung ✔
Fanficㅡ ❝ senja bahagia, walau kadang berduka dan terluka. tapi dia rela menanti manakala sang surya pamit untuk pergi. senja masih disini. ❞ ㅡ book kedua dari 'CANDALA' ㅡ R E P U B L I S H + R E V I S I ㅡ non baku, other pairing included (chanjin, a lit...