Shea's Room
Shea ternyata ketiduran saat mengerjakan tugas di atas meja belajarnya. Saturday night. Seperti biasa ia gunakan untuk mendekam di dalam kamarnya. Ia ditatap heran oleh teman-teman kost-nya ketika melihat dirinya hanya memakai kaus longgar dan celana pendek di malam minggu seperti itu.
"Enggak pergi ke mana gitu?" tanya Vandra saat pamitan kepada Shea sebelum ia pergi jalan dengan temannya.
Shea menggeleng. Saat itu ia hanya berdiri di ambang pintu kamarnya sambil mengamati Vandra yang sedang memakai sepatunya. "Aku mau ngerjain tugas."
Vandra mencibir. "Yang bener aja. Paling nanti Yuta bakal dateng." Lalu ia nyengir sambil menatap Shea, "Atau Johnny? Kayak minggu yang lalu... sampai digendong masuk ke kamar..."
Shea berusaha mengenyahkan bayangan itu di pikirannya. "Shut up! Jangan ngomongin itu lagi," ketusnya.
Cewek berambut keriting itu hanya tertawa. "Bye! Aku pergi dulu," ucapnya sambil melambaikan tangannya ke arah Shea.
Kost sepi malam itu. Ternyata salah satu penghuninya ada yang pindah kost. Sehingga terisa empat kamar yang berpenghuni. Tapi, malam itu dua anak yang lain sedang pergi menonton konser sehingga sekarang hanya dirinya seorang di kost-an.
Waktu baru menunjukkan pukul 8.15 saat Shea menutup pintu kamarnya lagi dan mulai bekerja dengan kuasnya. Dua jam kemudian ia tertidur di atas meja karena selama dua jam matanya fokus menatap detail lukisannya. Lukisan itu berada di kertas watercolor berukuran A3 dan Shea harus mengerjakan dua lembar yang berbeda.
Ketika bangun, tangannya masih memegang kuas. Beruntung ia tidak menyenggol gelas berisi air untuk melukis yang ada di samping kepalanya. Ia mengerjapkan matanya untuk melihat jam. Pukul 9.50. Ia merasa ketiga teman kost-nya belum kembali ke kost. Apalagi ada yang menonton konser... Hah... Pasti mbakal pulang lewat tengah malam. Sedangkan Vandra mungkin akan menginap di rumah temannya.
Shea membuka handphone-nya dan melihat ada pesan masuk.
Yuta
Hari ini aku baru selesai tugas lapangan
Mau aku bawain sesuatu ke kost?
Eh... Udah tidur ya?
Wajah Shea langsung cerah. Yuta baru mengirim chat itu sejam yang lalu.
Shea
Aku ketiduran =.=
Sekarang udah bangun
Yutaaaaaaaaaaa
Yuta
...
Boleh enggak aku ke sana jam segini?
Shea
YA BOLEH LHAAA
Mau martabak :(
Yuta
Oke.... Aku bawain
Tunggu, say
Eh, udah makan nasi belum?
Shea mengingat-ingat kapan terakhir kali ia makan makanan pokok hari itu... Sepertinya tadi siang, sepulang dari rumah Ten, ia sempat mampir ke drive-thrue McDonald buat beli nasi ayam. Kemudian, ia hanya ngemil cokelat sore-sore.
Shea
Belom
Yuta

KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade | Nakamoto Yuta
Fanfiction⌜ Baginya, Yuta adalah bintangnya. Inspirasinya. Baginya, Johnny adalah mataharinya. Pelindungnya. Hingga suatu hari, Shea harus kehilangan salah satunya. ⌟ ⌜𝐬𝐚𝐮𝐝𝐚𝐝𝐞 ; a feeling of longing, melancholy, nostalgia ⌟