Chap 4

545 39 20
                                    

Patah hati.. kata kata yang cukup familiar untuk sebagian orang yang menjalani hubungan percintaan. Tak sedikit juga orang yang jadi 'bodoh' hanya karena patah hati. Lalu siapa yang harus disalahkan jika itu terjadi padamu? Apa kau ingin menyalahkan 'dia' karena telah menghancurkanmu?

Padahal kau sendiri yang terlalu berlebihan berpikir bahwa dia benar benar mencintaimu.

Jadi ku tegaskan sekali lagi, yang menghancurkanmu itu dia atau ekspektasimu?

.

.

I Wanna Know More About You

.

Naruto © Masashi Kishimoto

.

Note: cerita ini juga tersedia di fanfiction dengan judul yang sama

.

.

"hachuuuuuu... hachuuu... arrhh sial sudah kuduga aku pasti akan terkena demam" naruto hanya bisa meratapi nasib nya saat ini, karena kejadian tadi malam naruto harus rela terbaring lemah di atas ranjangnya. jika harus mencari orang yang harus disalahkan maka naruto akan menyalahkan gadis pirang itu, karena kelakuan bodohnya naruto jadi berakhir seperti ini.

"huuuhh sudahlah setidaknya aku tidak perlu menemani dia hari ini" naruto hanya bisa menghela nafas, setidaknya masih ada sisi baik dari dari apa yang ia alami saat ini.

Naruto pun mencoba menutup matanya untuk sekedar mengistirahatkan kepalanya yang masih terasa nyeri sejak tadi, namun hal tersebut ia urungkan sejenak karena mendengar suara pintu kamarnya yang diketuk.

tok tok tok..

"nii-chan aku masuk" terdengar suara haruko dari balik pintu, tak lama terlihat haruko dan diikuti seorang gadis di belakangnya.

"yooo naruru..." sapa gadis itu yang ternyata adalah ino.

"ah kau lagi.. mau apa lagi.." ucap naruto dengan nada lemah karena dia memang sedang tidak punya cukup tenaga untuk berbicara lantang.

"awalnya aku ingin menagih janjimu hari ini tapi kata haruko kau demam jadi aku berniat menjengukmu saja" ujar ino.

"yaahh lagian gara gara siapa juga aku sampai demam, dan bisa bisa nya kau malah sehat walafiat" naruto sedikit heran karena ino tidak ikut demam mengingat mereka kehujanan bersama tadi malam.

"sudahlah nii-chan, apa kau tidak malu malah menyalahkan seorang gadis, padahal kau sendiri yang memang lemah.... ino-chan silahkan duduk dimanapun kau mau anggap saja kamarmu sendiri" haruko menyela ucapan naruto, sedangkan naruto hanya mendelik ke arah adiknya.

"hey.. haruko ini kan kamarku" naruto sedikit protes.

"sudah ya aku tinggal dulu..." haruko tidak menggubris perkataan naruto kemudian keluar dari kamar naruto.

saat ini hanya menyisakan mereka berdua di dalam kamar, keadaan menjadi canggung karena tidak ada sepatah katapun terucap dari mereka berdua, ino pun masih setia berdiri disana terlihat dia sudah mulai sedikit gelisah.

"err.. kalau begitu sebaiknya aku pergi ju..."/ "duduklah" naruto dengan cepat memotong ucapan ino.

"eh?"

"duduk lah dimanapun kau mau, kau bilang ingin menjengukku kan?" ino hanya mengangguk kemudian ia duduk di kuris sebelah ranjang naruto.

ino hanya menunduk dengan raut wajah murung, naruto hanya melirik gadis itu dari sudut matanya sambil menunggu kata yang akan diucapkan oleh gadis pirang tersebut.

I Wanna Know More About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang