24. SEE

777 61 10
                                    

SIAP BACA CERITA BARU BUT GENGSTER
.
.
.
.
.
.

24. SEE

"GUE BILANG KELUAR!" Ujarnya Menekankan setiap kata demi kata

Leon membawa Zidny keluar, mengantarkannya hingga rumah, sedangkan Putra masih setia memandangi Zayn yang menunduk dalam diam

"Gue cuma bisa ngingetin Lo Zay, jangan sampe menyesal dikemudian hari"

Zayn tak menanggapi, ia masih sibuk dengan pikirannya lantas menggeleng tegas

"Gue ga akan pernah nyesel" Ujarnya menekankan setiap kata

Putra mengedikkan bahunya Acuh

***

Pagi yang awalnya senyap berubah menjadi ricuh ulah bisingnya kendaraan milik anak anak Lexis ini

"Wasap pak sam'sul" sapa Leon ketika melihat sang guru berdiri bekecak pinggang

"Nama saya tidak pakai qolqolah Leon!' tegas Pak samsul

"Wee kalem wee" Leon beringsut mundur kala Pak samsul memainkan kunci mobilnya.

Bukan apa apa nih yaa, sebenernya Leon tuh gatakut sama kunci mobil, masalahnya kunci mobilnya dikasih gantungan kunci. Kalau gantungan kuncinya kyood kaya muka Leon mah gapapa ini gantungan kuncinya gembok Segede gaban, nah bayangin kalau kena kepala beuhhh sakid cuyy.

"Ini jam berapa!" Ketus Pak Samsul

Zayn hanya diam, enggan menanggapi "Bapak tuh yaa kaya netijen, nyinyir" sahut Leon santai

"Saya tanya jam berapa sekarang!" Ketusnya lagi

"Dih kalem ngapa pak! Tinggal liat tangan aja susah bener, malah nanya nanya" Balas Leon, Tuhkan anaknya minta dihujat

Pak samsul memijat pelipisnya pelan "Kemana kedua teman kalian!?" Ujarnya

Zayn mengedikkan bahunya "Mati kali" sambungnya

Pak samsul membelalakkan matanya, bagaimana bisa? Geng yang terkenal dengan kesolidaritasannya berbicara seperti itu

"Ahh yasudah kali ini kalian bebas" Kemudian Pak samsul meninggalkan mereka

"Yashhh" sorak Leon

***

Ketiga Inti Lexis itu memasuki kelas dengan gagahnya, ditambah muka Zayn yang berkali kali lipat datarnya

Nabil dan Bevan melirik ketiganya dengan tatapan sendu. Seakan ada sekat yang memisahkan kelimanya

Zayn melirik sinis Nabil, kemudian duduk di bangkunya. Saat hendak duduk matanya melirik sebuah kotak nasi beserta sebuah surat di Kotak tersebut

Matanya menyipit kala melihat surat itu, lantas ia membukanya

'Maafin Ney ya, Ney ga ada apa apa sama dia. Raja makan ya jangan sampe sakit lagi. Ney sayang Raja'

-Ney

Zidny berdecih saat membaca surat tersebut, ia bangkit lantas berjalan menuju bangku Nabil

"Dari pacar Lo!" Sinis Zayn menekankan setiap kata demi kata lalu memberikan kotak nasi tersebut dengan kasar. Nabil mendongak menatap Zayn dengan rasa bersalah. Namun Zayn menghiraukan saja, lantas ia duduk kembali di bangkunya

Zayn yang melihat itu hanya bisa menangis. Ia terisak, Fanya yang melihat pun seketika muak, pasalnya semalaman Zidny menangis hanya karna Lelaki seperti Zayn

'BOUT GENGSTER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang