"Ini bohong bukan?"
Zeline menoleh, dia mengangkat sebelah tangannya, lalu menarik kepala Thea agar bersandar padanya.
"Gak papa," Zeline menatap putra sulungnya yang hanya diam sambil menatap layar ponselnya dengan pandangan kosong.
Thea terluka, tapi Zeline sangat tau, yang paling terluka di sini adalah Mars. Mars sudah menemani Venus sejak mereka SMP kelas 7. Mars benar-benar menyayangi Venus, bahkan anak sulungnya itu sudah berjanji pada mendiang Ibu Venus kalau dia akan menjadi putrinya.
Tapi, takdir berkata lain. Venus pergi lebih dulu dari kehidupan Mars, bahkan tanpa pamit.
Mark yang duduk di sebelah Papanya menggoyangkan lengan Leon. Leon menoleh, menatap anaknya dengan pandangan bingung.
"Kakak," bisiknya pelan.
Leon tersenyum, sangat tau bagaimana perasaan Mars. Sebelah tangannya terangkat, mengelus kepala Mars pelan. "Kakak kamu gak bakalan kenapa-kenapa kok."
"Beneran?"
"Iya."
Mars bangkit, "Mars ke kamar duluan."
Tanpa menunggu jawaban keluarganya, Mars berjalan menuju kamarnya. Cowok itu menutup pintu kamarnya, tidak lupa menguncinya. Mars langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur, dia menghela napas.
Sudah lewat 1 hari sejak pemakaman Venus, dan dirinya masih belum bisa mengikhlaskan kekasihnya itu. Mars sedih, bingung dan kesal secara bersamaan. Sedih karena dirinya kehilangan perempuan yang ia cinta, bingung karena dia tidak mengetahui siapa yang membunuh Venus.
Kesal? Tentu saja. Mars kesal pada dirinya sendiri dan juga pada keluarga Venus. Mars kesal pada dirinya sendiri karena tidak dapat menepati janjinya, dia juga kesal pada keluarga Venus. Kenapa di saat kematian Venus atau bahkan Ibu perempuan itu dulu, keluarga Venus tidak ada yang datang?
Mars menatap ponselnya, membaca kembali pesan terakhir yang di kirim oleh Venus. Mars tersenyum getir, "Cuman ini kata-kata pamit lo, Ve?"
Venus
Mars, hari ini gue gak berangkat
Izinin ya? Gue rada gak enak badanJangan bohong lo
Enggak, Mars. Gue gak bohong
Gue sakit beneran'(Awas kalo lo bohong. Gue kubur lo hidup²
Iya², lo mah maennya ancem-_
Oh ya, nanti kesininya pulang sekolah aja. Jangan lupa ajak Mark sama Thea, siapa tau mereka juga kaget><
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LUCK? (✔)
Ficção Adolescente"Mau tau gak?" Thea bertanya, dia menatap seluruh keluarganya. "Thea hamil."