[1]

473 35 8
                                    

-

-
-

Helsinki, 20/12/2015

Puk...

Puk...

Dua bongkah benda padat nan dingin terasa menghantam punggungnya dari arah belakang. Berat benda itu memang tidak menggoyahkannya, namun cukup membuatnya terkesiap. Namjoon tahu siapa pelakunya, dan ia tak masalah dengan hal itu. Namjoon tersenyum miris pada dirinya sendiri. Hidup di negeri orang memang sulit, namun sosok manis dan lembut itu telah membuat keadaan dan cara pikirnya menjadi berubah.

Tidak selamanya tinggal di negeri orang itu tidak menyenangkan. Buktinya, Namjoon merasa lebih baik dari pada tinggal di negeri sendiri. Ada hal-hal yang membuatnya kerasan dan merasa memiliki hidupnya sendiri. Tanpa kekangan dan tuntutan siapapun. Ia hidup dengan bahagia bersama alasan kebahagiaannya.

Ia memutar tubuh dengan tangan yang berkacak pinggang.

"Mau bermain bola salju?" ajakan yang lirih itu membuat Namjoon bergetar, bukan karena suhu minus tujuh derajat celsius yang membekukan nadi, melainkan kenyataan yang harus ia ungkapkan pada kekasih yang sudah bersamanya selama dua tahun ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau bermain bola salju?" ajakan yang lirih itu membuat Namjoon bergetar, bukan karena suhu minus tujuh derajat celsius yang membekukan nadi, melainkan kenyataan yang harus ia ungkapkan pada kekasih yang sudah bersamanya selama dua tahun ke belakang.

Namjoon tersenyum lagi dan berjalan perlahan mendekati kekasihnya. Pria berkulit pucat dengan mata yang terlampau minimalis, dan bibir tipis ranum, yang rasanya ia ingin terus menautnya, mengukir indahnya saat-saat indah tanpa batas. Walau digerus suhu ekstrim, namun bibir itu tetap menampakan keindahannya, yang masih membuat Namjoon tak dapat memalingkan pandangannya. Sulit untuk berpaling dari Min Yoongi, pemuda itu memiliki sejuta pesona indah yang membuat dirinya benar-benar jatuh hati.

Tidak hanya pemikiran dewasa dan kepintaraannya dalam menyelesaikan masalah, namun dalam diri pemuda itu memiliki jiwa seni tinggi yang sejalan dengannya. Namjoon merasa menemukan belahan jiwanya, Namjoon merasa berkat yang luar biasa setelah bertemu Yoongi.

Pemuda manis itu masih mengukir senyum gummy-nya, dengan kepalan bola salju di tangannya, yang siap didaratkan pada Namjoon lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda manis itu masih mengukir senyum gummy-nya, dengan kepalan bola salju di tangannya, yang siap didaratkan pada Namjoon lagi. Dan benar saja, detik berikutnya dada sebelah kirinya terkena lemparan pemuda manis itu. Ia hanya tersenyum, dan semakin mepersempit langkahnya pada pemuda itu.

Dreamless [Nam-Gi/Jin-Ga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang