[6]

152 16 4
                                    

-

-

-

Turku, 20/08/2013.

Jadi, apapun penyangkalan dan alasan Yoongi, tetap saja pada akhirnya ia menerima ajakan Namjoon bertemu untuk pertama kalinya setelah malam dimana keduanya bertatapan penuh pendalaman tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulut masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jadi, apapun penyangkalan dan alasan Yoongi, tetap saja pada akhirnya ia menerima ajakan Namjoon bertemu untuk pertama kalinya setelah malam dimana keduanya bertatapan penuh pendalaman tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulut masing-masing.

Jadilah hal itu berlangsung bermenit-menit lamanya, hingga Namjoon menawarkan diri mangantar Yoongi pulang saat pekerjaannya sudah selesai.

Lalu kini mereka kembali di hadapkan dengan tatapan kaku namun mendamba itu....

Namjoon dengan setelan hitamnya begitu juga dengan Yoongi yang mengenakan pakaian serba hitam. Keduanya tak pernah mendiskusikan kode busana, namun keduanya sudah begitu serasi walau hanya lewat selera.

"Sepertinya kita punya selera yang sama ya?" Namjoon mendahului. Sebagai orang yang mengajak, tentu saja ia tidak boleh menjadi pasif. Keaktifannya akan menjadi cara untuk menemukan jalan.

"Ya, rasanya begitu..." setuju Yoongi dengan anggukan kecilnya. Pemuda manis yang masih berdiri jauh dari Namjoon itu perlahan melangkah mendekat. "Apa kabar?" tanyanya terbata-bata. Dengan senyum lebar dan riang Namjoon pun menjawabnya.

"Baik. Sangat baik. Hari ini sangat indah dengan seorang yang paling indah." goda Namjoon namun cukup membuat Yoongi berseri di kedua pipinya. Mereka benar-benar menunjukan sikap malu-malu, tapi Namjoon mau yang lebih.

"Apa kau suka kota tua ini?"

Yoongi melirik sekitat dan merasa cukup dibuat penasaran. "Sepertinya memiliki etnik yang berharga."

"Kau benar!" Namjoon mendekati Yoongi yang berusaha menggiring pemuda itu untuk berjalan bersamanya menyusuri jalan sepi namun sangat nyaman. Udara sejuk sehabis hujan itu sangat membuai, hingga rasanya Namjoon terbawa suasana dan ingin mencium seseorang!

Oh tidak! Namjoon mulai berpikir yang aneh lagi.

"Emm, apa kau tahu sejarah Kota tua ini?"

Yoongi menggeleng sembari memberi tatapan penasaran pada Namjoon yang sudah lebih dulu menatapnya intens.

"Kota ini sudah ada sejak abad pertengahan dan dulu dikenal dengan kota biara. Lalu saat salah satu agama membiarkan agama lain masuk, dan semakin hari membuat banyak biara yang terkena sanksi lalu ditutup paksa, karena tidak memiliki kekuatan yang mendukungnya."

"Benarkah?" Yoongi tampaknya lebih penasaran dari yang Namjoon kira. Biasanya orang-orang akan malas mendengar sejarah. Sebaliknya akan lebih tertarik ketika mendengar gosip!

"Ya, karena kejadian itu, kota ini sempat mengalami kematian karena depresi yang menekan. Lalu masyarakat disini tak memiliki cara selain tetap bertahan hidup. Selama itu pula masyarakat disini tetap melakulan apa yang jaman biara itu wariskan."

Dreamless [Nam-Gi/Jin-Ga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang