[5]

157 18 9
                                    

-

-

-

Turku, 17/08/2013.

Ia masih mencoba mencari persamaan 'aku dan dia'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia masih mencoba mencari persamaan 'aku dan dia'

Apakah semudah itu mengatakan suka? Semudah itukah ia dimata orang lain? Begitu memyedihkan! Terlahir dengan kecacatan hidup yang begitu pilu. Fisiknya memang terlihat sempurna, namun tidak ada yang pernah tahu betapa menderitanya hidupnya selama ini.

Sungguh ia tidak ingin berbagi dengan orang-orang dan mengumumkan diri adalah seorang yatim-piatu, tuna wisma, tuna sandang, agar mendapatkan belas kasih dari orang-orang yang kaya bertopeng badut.

Yoongi tidak akan membuat kehidupannya semakin sulit hanya demi sebuah belas kasihan mereka yang ingin menginjak harga dirinya. Tapi sore ini sepertinya ia terlalu bimbang untuk sebuah penolakan.

Jelas sekali pria itu tengah memandangnya rendah, dengan mengatakan suka begitu mudahnya. Kemarahan, kekesalan dan juga jengah dendam, harusnya itu yang ia rasakan. Tapi kenapa malah sebaliknya?

Oh ayolah! Yoongi bukanlah seorang yang mudah dan cepat terjatuh dalam perangkap. Ia selalu mampu menolak segala tawaran semacam itu, bahkan ia mampu menolak sepuluh orang dalam seminggu yang menyatakan suka padanya. Ia akan mudah melupakan dan mengacuhkannya. Tapi kenapa sekarang malah sebaliknya?

"Tidak! Aku belum gila! Aku pasti bisa mengatasinya!" rancu Yoongi di tengah-tengah para barista yang sibuk membuat pesanan di malam itu. Bahkan setelah matahari tertelan malam, para pelanggan tetap saja berdatangan untuk membeli kopi.

"Yoongs, I'm swear. you're looks totaly crazy right now!" seseorang teman baristanya tertawa mengejek Yoongi. Ia sempat mendengar rancuan Yoongi saat ia melirik pemuda itu di depan mesin kopi.

"Shut up your mounth, Joveno!" ia menukas teman kerjanya itu. Pria berkebangsaan Italia, yang juga tengah menuntut pendidikan sama sepertinya. Tapi bedanya Yoongi mengambil jurusan seni dan budaya sedangkan Joveno mengambil seni meracik kopi.

"Hey, you can meet your boyfriend, just after all this done!"

"Think now you get crazy than me." cibir Yoongi. Temannya sangat sok tahu! Ia jelas-jelas tidak mempunyai pacar sama sekali. "I don't have boyfriend yet, jerky!"

"So, what about that man?" Joveno menunjuk seseorang yang berdiri di pojok depan kedai. Berdiri membelakangi kedai, sambil membawa payung yang menaungi tubuhnya yang tinggi. Dengan mantel kebesarannya menutupi punggung yang lebar itu. Berdiri seperti sebuah patung selamat datang.

"I don't really know that man. Probably he wait someone els." acuh Yoongi. Tapi saat ia kembali memerhatikan pria di luar itu, perawakakannya seperti tidak asing. Dan mantel itu pula begitu ia kenal. Saat Yoongi meneliti lebih intens, saat yang tidak terduga malah terjadi. Pria berpayung hitam itu malah menoleh ke belakang, tepatnya ke arahnya.

Dreamless [Nam-Gi/Jin-Ga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang