Sembilan

1 1 0
                                    

LANJUT YAKK.....

Akhirnya mereka pun selesai jalan-jalannya, karena ini juga sudah malem mereka ingin pulang. Claudia dan Diana sudah dijemput oleh supir mereka, Aldo dan Darien pulang naik motor mereka masing-masing. Sementara Amel dan Dion pulang bersama dengan naik mobil. Audi belum pulang karena tidak ada yang jemput sementara sekarang sudah turun hujan untungnya Edric masih di sana.

Edric: "Lu ga pulang?"

Audi: "Ini mau pulang"

Edric: "Cepet naik"

Audi: "Ngapain si, gua jalan aja udah sana pulang"

Edric: "Cewek ga boleh jalan sendiri kalo malem"

Audi: "Aduh nih cowok masih aja kek dulu perhatian, kenapa bisa putus si sama dia" (dalam hati)

Edric: "Diajak ngomong malah bengong, udah naik"

Audi: "Ga usah gua jalan aja udah"

Audi kemudian jalan di tengah hujan, tapi Edric masih mengikuti Audi dari belakang. Dia hanya takut Audi kenapa-napa. Dia juga tidak percaya Audi keras kepala begini.

Edric: "Naik ke motor gua ga!!!! Biar gua anterin lu pulang, nanti lu masuk angin"

Audi langsung pingsan setelah lama dia berjalan di tengah hujan.

Edric: "Audi....Audiii....diii....bangunnn... SIALL...."

Edric langsung menggendong Amel dan menyetop taxi. Dia tidak peduli motornya ditinggal di sana. Edric menyuruh supir taxi itu untuk membawa ke rumah Edric saja. Dia hanya tidak ingin kalau Audi di bawa ke rumah nanti ibunya khawatir. Edric pun sampai di rumahnya, dia langsung menggendong Audi ke kamarnya dan membaringkan Audi di tempat tidurnya itu.

Edric: "Biibiibii....Bibiii...tolong ke sini bi..."

Bibi: "Iya tuan ada apa?"

Edric: "Bi tolong ganti pakaian Audi dulu ya bi, habis itu tolong ambilin air hangat dan kompresnya bi"

Bibi: "Baik tuan, tapi bajunya-"

Edric: "Ambil aja baju ibu saya bi"

Edric langsung keluar dari kamar, bibinya langsung mengambil baju ibunya Edric dan memakaikan baju itu ke Audi.

Bibi: "Sudah selesai tuan, saya ambil air hangat dulu ya"

Edric: "Iya bi, terima kasih ya bi"

Bibi: "Iya tuan"

Beberapa Menit Kemudian.....

Audi: "Gua dimana?"

Edric: "CK....lu di rumah gua, udah diem dulu badan lu dingin banget jangan gerak-gerak dulu"

Audi: "Bentar deh kok baju gua udah ganti? Edric loo....iiiihhhhh lu bener-bener ya, gatau malu tau ga sih. Lu-"

Edric: "Lu ngomong apaan sii?"

Audi: "Iiisshhh lu beneran ngelakuin apa?"

Edric: "Ngelakuin apaan si? Lu ngomong apa coba? Lu ngigo hah?"

Audi: "Lu udah-"

Edric: "Apa? Heyy jangan bilang...engga-engga gua ga ngelakuin apa-apa lagian lu pikirannya aneh-aneh aja"

Audi: "Ya terus dimana baju gua tadi?"

Edric: "Ya mana gua tau..orang bukan gua yang ganti. Pembantu gua yang gantiin tadi, aneh-aneh aja lu mah"

Audi: "Ya terus lu ngapain di sini? Kalo bukan lu-"

TOK...TOKK..TOKKK....

Edric: "Mauk aja bi..." (sambil melihat Audi)

Bibi: "Ini tuan air hangatnya, eh non Audi udah bangun. Maap ya non tadi baju non bibi cuci soalnya basah banget, tadi bibi juga yang gantiin baju non"

Audi hanya diam dan langsung menunduk setelah melihat Edric yang masih menatap Audi.

Edric: "Yaudah bi, makasi ya bi"

Bibi: "Iya tuan sama-sama, bibi permisi dulu ya"

Bibi langsung keluar dari kamar Edric.

Edric: "Masih ga percaya?"

Audi: "Gua udah percaya, makasi"

Edric: "Gua pengen ngomong sama lu juga, gua mau balikan sama lu. Iya Di, lu mau kan? Gua masih suka sama lu, gua ga bisa ngelupain lu Di. Lu mau kan? Balika sama gua lagi, gua tau kalo-"

Audi: "Yaudah, gua juga ga bisa-"

Edric langsung memeluk Audi dengan eratnya, dia sangat merindukan pelukan itu. Iya memang benar Edric masih mencintai Audi.

Edric: "Thankksss...."

Audi hanya tersenyum, dia juga sangat mencintai Edric. Setelah Audi sudah membaik, Edric langsung mengantar Audi pulang agar ibunya tidak khawatir kalau anaknya pulang lama. Tapi ibunya pasti tenang, karena anaknya jalan dengan Edric. Ibunya sangat mempercayai kalau Audi jalan dengan Edric.

•••••••••

About TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang