Delapan

1 1 0
                                    

Dion: “Liv bangun…makan dulu habis itu tidur”

Oliv: “HMMM…iya nanti. Capek banget tauuu”

Dion: “CK…iya makanya makan dulu baru nanti lanjutin lagi tidur lu”

Oliv: “Yaudah iya, jam berapa si sekarang?”

Dion: “Jam 18.30 udah ayo turun, ditungguin mama sama papa juga di bawah”

Oliv: “Iya bentar cuci muka dulu”

Dion: “Yaudah gua duluan”

  Dion langsung keluar dari kamar Oliv dan turun ke bawah. Dia langsung duduk di meja makan, Oliv juga begitu dia baru dateng setelah selesai cuci muka dan menggosok giginya itu.

Ayah: “Dion, ayah mau ngomong sesuatu yang penting”

Dion: “Ngomong aja yah, emang ada apa yah?”

Ayah: “Jadi gini, papa hari senin ada dines ke Amerika yang pastinya ini sangat lama sekitar 1 tahunan. Masalahnya bisnis ini sangat besar jadi kalian ikut saja ke Amerika. Dion kamu sekolah di sana ya sama Oliv juga”

Dion: “APA? Tapi pah Dion ga bisa ninggalin Amel sendirian pah”

Ayah: “Kan Amel tinggal sama orangtuanya Dion”

Dion: “Pah tapi Dion baru berapa hari jadian sama Amel pah, Dion ga mungkin-"

Oliv: “Udah biar Oliv tinggal sama Amel buat jagain dia, atau tinggal sendiri juga gapapa”

Ayah: “Engga, papa gabakalan ngizinin kamu tinggal sendiri di Jakarta Oliv. Yasudah kalau kamu mau di sini biar nanti papa bilang sama ayah Amel biar kamu tinggal sama Amel”

Oliv: “Yesss, makasi pah”

Dion: “Pah Dion-"

Ayah: “Dion sudah pokoknya kamu ikut sama papa ke Amerika. Bentar lagi juga kamu mau kuliah kan, kamu kuliah di sana saja kan Ame udah ada Oliv yang jagain. Masih kurang?”

Dion: “Bukan begitu pah, yaudah besok Dion bilang ke Amel”

Ayah: “Ga usah paling Amel juga udah tau dari ayahnya. Kamu bilang aja kalo kamu ikut sama ayah ke Amerika, tapi Oliv tinggal sama Amel”

Dion: “Yaudah pah..Dion udah selesai makan, Dion mau tidur duluan. Mah Liv duluan”

  Dion langsung pergi ke kamarnya dengan badan yang sedikit lesu. Setelah mendengar yang ayahnya katakan dia sangat sedih mendengar hal itu. Dia tidak percaya kalau waktu akan memisahkan mereka lagi. Tapi Dion berjanji dia tidak akan pernah menghianati Amel sedikitpun. Dion langsung tidur, dia hanya tidak ingin memikirkan apapun.

Ibu: “Papa si gimana”

Ayah: “Ya mau gimana lagi mah namanya juga kerjaan”

Oliv: “Oliv juga udah selesai makannya pah, Oliv mau ke kamar duluan ya pah mah”

Ibu: “Yasudah sana, selamat malem ya”

Oliv: “Iya mah”

  Oliv langsung pergi ke kamarnya, tadinya dia ingin ke kamar Dion dulu tapi dia berpikir sejenak karena dia tau kalau Dion pasti masih sedih dengan apa yang ayah ceritakan tadi. Oliv juga sedih karena dia juga tau kalau Dion dan Amel baru saja jadian, belum lama mereka berpacaran tapi sudah dipisahin lagi.

  Huh kalian sempet berpikir ga si? Kalau seandainya kalaian punya pacar dan kalian itu belum berapa lama jadian sama pacar kalian terus kalian denger berita yang seperti ayahnya Dion katakan itu. Apa yang kalian rasakan saat itu?

Kalau bisa berikan saja komentar kalian di kolom komentar ya guys. Terima kasih…..

HARI ESOK PUN TIBA, HARI SABTU…..

  Seperti yang sudah teman-teman Amel dan Dion bicarakan kemarin di kantin mereka pun jalan bersama di sebuah mall yang sangat bagus. Mereka jalan-jalan dari jam 11 pagi hingga jam 7 malam. Mereka bercerita satu sama lain, begitu pula Amel dan Dion. Dion yang dari kemarin hingga sekarang masih sedih dengan yang ayahnya katakan kemarin. Amel juga begitu karena dia juga sudah tau dari ayahnya sendiri. Sementara Dion juga menceritakan kalau dia bakalan ikut dengan ayahnya, sedangkan Oliv tinggal bersama Amel. Mendengar hal itu Amel juga sedih, karena mereka akan berpisah selama 1 tahun dan itu bukanlah waktu yang singkat. Bagi Amel dan juga Dion 1 hari saja mereka ingin bertemu tapi ini 1 tahun. Mereka berdua tidak bisa melakukan apapun, mereka hanya menerima saja dan bersedia menunggu.

Dion: “Maaf”

Amel: “Kenapa?”

Dion: “Karena ayahku kita”

Amel: “Tidak, itu bukan karena ayah kamu cuman waktunya aja”

Dion: “Kita akan bersama dan aku yakin itu”

  Amel hanya tersenyum, dia juga sambil menahan rasa tangin yang ingin sekali dia keluarkan. Tapi dia tidak bisa menangis di sana, karena dia tau kalau dia menangis dia akan terlihat lemah di depan Dion. Dia hanya mau bersikap lebih kuat agar Dion semakin percaya dan bisa juga tinggal di sana dengan senang.

Puisi

Ketika dua kekasih yang baru menjalin cinta, ketika itulah jarak memisahkan mereka
Waktu juga begitu, seakan dunia ini sangat kejam pada mereka berdua
Kenapa?
Kenapa semua ini terjadi?
Apa yang salah dari cinta mereka?
Seakan mereka tidak bisa ditakdirkan untuk bersama
Langit saja tidak bisa menjawab pertanyaan ini
Semua hanya diam, membisu, seakan mereka tidak mendengar pertanyaanku ini
Kini cinta sudah tidak lagi bermakna
Mereka bisa saja tidak percaya dengan adanya cinta
Tapi mereka tidak pernah berpikir seperti itu
Seseorang bisa saja mengubah semua itu
Tapi tidak dengan kedua kekasih ini
Mereka saling mencintai dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka dari apapun itu
Walaupun mereka harus menunggu berhari-hari, berbulan-bulan, ataupun tahun
Mereka tidak peduli dengan semua itu
Yang hanya mereka pikirkan adalah hari-hari yang bahagia saat mereka bersama
Iya sebenarnya itulah baiknya, tapi mungkin itu semua sangat jarang demi memperjuangkan cinta mereka agar utuh mereka bisa melakukan apapun
Itulah cinta aneh tapi indah
Saya saja tidak mengerti dengan semua ini

-Della-

About TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang