Bab yang kemaren sepi banget :(
Bab yang ini ayo ramein dengan komen bar-bar kalian sayang-sayangku😘Menyukai apa yang kamu sukai. Adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya.
Exton menutup pelan pintu. Berjalan menuju kerumunan yang perlahan bubar. Rekan kerja papahnya nampak keluar satu-persatu dan berpamitan. Hingga hanya tersisa Exton, papahnya serta laki-laki paruh baya dengan tongkat kayu. Tanpa ada yang mengajak mereka bertiga kompak duduk di sofa.
Exton bersebelahan dengan papahnya sedangkan laki-laki paruh baya berseberangan dengan mereka. Dua bodyguard yang setia mengawal laki-laki itu masih tetap dengan posisi berdirinya.
"Exton, ada apa tadi?" tanya laki-laki paruh baya tersebut dengan bariton tegasnya. Wajahnya memang keriput tapi sorot matanya tetap mengintimidasi.
Exton menghembuskan napas terlebih dahulu lalu balik menatap kakeknya itu. Jari-jari tangannya saling bertautan dan bertumpu pada kedua paha. Sorot matanya tak kalah tajam.
"Dia gangguin Leyna." Exton menjawabnya enteng sampai-sampai tidak menyadari bahwa Zerstorung tengah menatapnya dengan kilatan marah yang amat kentara.
"Lagi-lagi karena gadis itu." Tak tahan, Zerstorung membuka suara dengan nada tinggi membuat Exton menoleh ke arah pria di sampingnya.
"Cuman kalian berdua yang berbeda dari keluarga ini," celetuk Edwin -Kakek Exton- menengahi. Aura berwibawanya sangat pekat walaupun sudah lanjut usia.
Zerstorung dan Exton tidak bisa menjawab sama sekali, keduanya terdiam kaku. Sepatah kata yang keluar dari mulut laki-laki paruh baya itu mampu mematahkan nyali keduanya. Melihat tak ada respon sama sekali Edwin tersenyum miring dan menghentakkan tongkatnya ke lantai dengan keras. Sontak Exton dan Zerstorung mendongak kaget.
"Pertama, Putra pertamaku, Zerstorung. Silsilah keluarga kita selalu menjabat jadi jenderal polisi di Kapolri. Tapi, lihat kamu justru bekerja di bidang bisnis. Sedangkan jenderal polisi sekarang telah diambil alih oleh keluarga Lee." Nadanya meninggi pertanda jika ini adalah masalah serius.
"Pi, ini keinginan aku dari kecil," timpal Zerstorung tanpa ragu. Berusaha meyakinkan jika keputusan yang ia ambil ini tepat. Tidak ada penyesalan sama sekali.
"Tapi kamu masih terlibat dalam penangkapan para mafia bukan?" Zerstorung kicep tidak bisa membela diri atas pertanyaan dari Papinya. Sedangkan Edwin menyunggingkan senyum sinis menatap putra pertamanya tersebut.
Pertanyaan tadi bagai tamparan keras untuk seorang Zerstorung. Ia tidak bisa menampik jika dirinya bahkan putranya selalu berkaitan erat dengan kehidupan organisasi rahasia. Alias para mafia. Entah berapa kali sudah dirinya membantu para kepolisian, namun tetap saja tidak semuanya ia bisa pecahkan. Tampaknya kehidupan keluarga mereka memang tidak bisa jauh-jauh dari profesi kepolisian ataupun tentang penangkapan para penjahat. Itu juga yang membuat opini Zerstorung mudah dipatahkan oleh papinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEXTON ✔️ [TELAH TERBIT]
Novela Juvenil[Telah terbit dan tersedia di shopee rd_official Bisa dipesan kapan saja] ❝Dia Ratuku. Kau menyentuhnya, tinggal pilih. Rumah sakit atau kuburan.❞ Leyna Beatrix Knight. Gadis yang disekap selama 10.080 menit. Semenjak dirinya dikejar preman dan dise...