SIAP BACA CERITA BARU BUT GENGSTER
.
.
.
.
.
.26. RAPUH
ARGH
Zayn memukul pohon yang ada di pinggir danau berulang kali. Ia kehilangan semangat hidup. Sedikit demi sedikit kebahagiaan hidupnya mulai direngut secara Paksa. Keduanya sama sama tersakiti. Lantas bagaimana dengan ending kisah mereka?
"Gue kecewa sama Lo Ney," Emosinya kali ini sudah berada di atas, tak ada lagi Zayn yang menangis karna kesedihan. Yang ada kini hanyalah Zayn yang menguapkan seluruh emosinya
"LO MURAHAN" cacinya.
"Lagi dan lagi Lo bikin gue Kecewa Ney"
***
Keempat Manusia ini sudah berada di sebuah Bandara. Zidny menatap ketiganya dengan mata yang sudah berkaca kaca
"Cepet pulang yaaa" rengek Fanya. Zidny tersenyum "Pasti dongg!" Ujarnya
"Kalo udah tenang jangan lupa pulang nweng" Ujar Bevan Bercanda. Ketiganya terkekeh
"Sip Abang!" Zidny memberikan Gerakan hormat
"Sehat ya disana" Ujar Nabil. Kini Hanya akan ada penyesalan untuk semua. Zidny lebih memilih pergi
"Iya Abanggg..." Nabil Terkekeh
"Yakin Ney Lo gamau kasih tau Zayn?" Zidny menggeleng "Percuma nya, kan udah ga ada apa apa" Ujar Zidny ikhlas
"Tapi kalo gue udah pergi kalian bebas ngasih tau" Ujar Zidny lagi.
"Udah mau Take Off, Ney kedalem dulu, bye semuaaa" Ujar Zidny.
Zidny masih dapat melihat lambaian tangan dari ketiga sahabatnya. Ia tersenyum haru.
"Semoga gue bisa" Ujarnya menyemangati dirinya sendiri
"Kamu juga harus bahagia ya Ja"
***
"Belum puas bikin gue hancur?" Serbu Zayn ketika sudah sampai di Cafe yang mereka janjikan selepas mengantarkan Zidny Kebandara
"Lo yang hancur atau Zidny?" Sinis Fanya
Zayn mengedikan bahunya Acuh "To the point aja" ketusnya
Nabil menyerahkan sebuah rekaman cctv ke arah Zayn "Lo bisa liat" Ujar Nabil
Zayn meraih Rekaman itu dengan malas kemudian mulai menonton. Tangannya terkepal saat satu tamparan mendarat di pipi gadisnya
Disana tertera sebuah Rekaman dimana Zidny ditampar oleh Papanya sendiri karena berulang kali Mencoba untuk menolah perjodohan itu
Ia menghamparkan ponsel Nabil. Kemudian mengusap Wajahnya frustasi
"Dimana Zidny!?" Tanyanya khawatir
"Udah nyesel?" Sindir Fanya
"Gue tanya Zidny dimana!?" Emosinya mulai memuncak, untuk kedua kalinya mereka terpisah hanya karna kesalahpahaman
Zayn kembali terduduk. Ia menenggelamkan Wajahnya "Guee cuma di jodohin sama Zidny" Nabil mulai membuka suara
"Kita nolak. Dan gue sama dia cuma sebatas kakak sama adeknya" lanjut Nabil
Zayn mendongak, menatap ketiganya dengan sendu "Ney dimana" lirihnya
"Ditempat yang mungkin bisa bikin dia tenang" lanjut Fanya.
Zayn meraih kuncinya. Berlari menuju motor lantas Pergi dari Cafe itu.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
'BOUT GENGSTER (END)
Ficção Adolescente"Katanya kalo jodoh ketemu lagi" Kisah kita memang tidak direstui semesta, semestinya tidak dimulai sejak awal.