Eforianya terlalu naif untuk dicerna
Justru kedegilannya yang menggila
Membatu bersama sumpah serapah
Yang berujung nyali menciutBodoh kalau kau termakan sumpah
Untuk menjunjung seurai jumawa
Dia hanya seonggok nyawa serapan
Berhalusinasi tahta tetap merajaTunggu hingga kepandirannya menepi
Meminta ruang di batas ironi
Tubir nuraninya kan mengiba
Dalam kasat nadir di kedalaman asaJiwanya berharap segera sumarah
Tunduk telut lepaskan pasungan getas
Berevolusi dalam gemerlapan rasa
Runtuhkan kebengisan yang sempat merajamMojokerto, 10102020
- ms -
21.20
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Rasa
PoesíaJiwa yang menyatu dalam lembaran-lembaran narasi di hati, hingga menetaslah rasa yang bergemuruh di nadi-nadi jiwa