Kulihat secarik rindu merayu-rayu
Di depan netra elangmu
Akankah akhir berkata terhenti
Dalam kealpaan sejarah kelammuRindu potongan gereget kelananya
Itu katamu sambil merebah
Padahal ia yang menggilasmu
Di peraduan bara angkaraSejatinya rindumu mendarah daging
Tapi bergeming terselimut bisu
Enggan lisankan pada nuraninya
Hingga narasi terbengkalai keluTipis-tipis kabut rindu terkubur
Dalam nisan keegoan resah
Padahal ia menjerang sukma
Menantimu beri selaksa maafMojokerto, 04092020
- ms -
15.15
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Rasa
PuisiJiwa yang menyatu dalam lembaran-lembaran narasi di hati, hingga menetaslah rasa yang bergemuruh di nadi-nadi jiwa