7

6.6K 1K 123
                                    

gadis itu bersujud didepan Jeno

Jeno mengernyitkan dahinya

"Ampuni hamba Jeonha... s-saya yang menaruh Teh beracun itu di kediaman Permaisuri" sesalnya

semua orang terkejut.. bahkan semua dayang dan kasim .

Lee Taeyong hampir pingsan mendengar pengakuan gadis itu..
ia memijit pelipisnya

Jeno?
dia terdiam
ia shock

Hina mengeraskan rahangnya

"siapa yang menyuruhmu melakukannya?" tanya Yeri

"Selir Hina" dan untuk kedua kalinya membuat semua orang shock luar biasa

"apa buktimu? jangan berbicara sembarangan!!!" sergah Hina lagi

gadis itu mengeluarkan sebuah surat yang ditulis Hina saat menyuruhnya untuk mengantarkan ke sebuah klinik Teh agar membeli dua jenis Teh yang pertama adalah yang tidak boleh diminum oleh wanita hamil karna akan keracunan hanya saja tidak berakibat kematian dan satunya lagi untuk menggugurkan kandungan .

"dan hamba disuruh menaruh Teh beracun itu sebagian dikediaman Permaisuri dan sebagian lainnya untuk diminum oleh Selir Hina sendiri.. satu teh lainnya agar kandungan mengalami pemberhentian timbuh kembang bayi itu dikirim untuk diminum oleh permaisuri"

Jeno membaca tulisan tangan dikertas itu.. tertera tanggal dalam aksara Joseon dan bahkan tanda tangan Hina sendiri

air mata nya jatuh
tangannya bergetar..
ia tak mampu berkata kata lagi..
Jaemin yang berdiri dibelakang Jeno hanya menatap nanar punggung bergetar milik Jeno

"dan satu lagi, aku punya kejutan lain" ucap Yeri

Yeri dibawakan oleh dayangnya banyak berkas.. data transaksi..

Yeri menaruh itu didepan Jeno..

Transaksi garam yang sangat banyak untuk hanyang..
hanya saja, kenapa laporan data transaksi yang ia dapatkan berbeda?
ia mendapat laporan bahwa garam sedang mengalami penurunan..

"Jeonha paham maksud ku kan?" tanya Yeri

Hina sangat pucat sekarang

Jeno menoleh hina dengan tatapan dingin

"tangkap wanita ini" titahnya pada pengawal

"Tidaakk Jeonhaaaa, mereka memfitnahku... aku tidak mungkin melakukan hal keji seperti ini.. Jungjeon Mama Renjunlah yang bersalah!!!!" teriaknya

Jeno pergi dari sana
begitu juga dengan Taeyong..
Taeyong dipapah menuju kediaman nya

Jeno berjalan sendirian menuju kediaman Renjun yang telah lama kosong..

seluruh penghuninya di eksekusi mati kecuali pemilik bangunan yang tidak ditemukan sampai saat ini

gelap.. hanya itu yang dilihatnya saat ini

Jeno masuk dan menyalakan semua lilin..
ruangan itu terlihat lebih baik dengan penerangan..
buku buku renjun yang tersusun rapi di meja nya..

"hehe hamba akan memakannya sedikit saja , tidak akan banyak Jeonha"

"benarkah? bagaimana jika tubuhku akan sebesar penampungan air?"

"Hueeee hiks .. pokonya mau melooonnnnn HUEEEEEE mauuu meloonnn"

"aku juga mencintaimu Jeonha"

bayangan renjun terputar bak video rusak dikepalanya..

"TAPI KENAPAAA IA KERACUNAN? JIKA KAU INGIN TAKHTA MU BAIK BAIK SAJA PAKAILAH CARA YANG LEBIH BERSIH!!! SEJAK KAPAN KAU MEMILIKI SIFAT KOTOR SEPERTI INI HWANG RENJUN???"

THRONE • NOREN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang