Xania's 6

2.4K 397 77
                                    

Arthur tidak bisa tidur sejak semalam, dia terus terbayang akan rasa bibir perempuan yang disebut-sebut peri bangsa itu di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arthur tidak bisa tidur sejak semalam, dia terus terbayang akan rasa bibir perempuan yang disebut-sebut peri bangsa itu di bibirnya.

"Dia benar-benar sangat luar biasa menakjubkan!" gumam Arthur masih terbayang jelas bagaimana raut terkejut Xania ketika dia mengecup bibirnya lagi ketika memberinya izin untuk pulang diantar oleh para prajuritku.

"Dia harus menjadi milikku!" tekad sang raja tak bisa berubah kembali.

"Dan siapa yang bisa menolak pesonaku bukan?" ujar Arthur masih dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi bisa menaklukkan Xania dengan mudah.

Sementara lain Xania benar-benar merasa frustrasi sekarang, apa ini benar-benar di dalam dunia novelnya?
Atau sebenarnya dia berada di dalam novel orang lain?
Tetapi kalau begitu bagaimana tokoh dan nama tokoh bahkan tata letak kotanya sangat persis seperti yang ada di dalam novelnya.

"Sialan!" umpat Xania di dalam kamarnya ingin sekali dia melompat-lompat menendang barang-barang yang ada di dalam kamar, tetapi belum dia tendang pun kakinya memang sudah cedera.

"Apa aku harus membantu pemeran utama ceweknya untuk mencari laki-laki lain yang setia dan kemudian mereka bahagia, tetapi apa aku bisa keluar dari dunia fiksi ini?" tanya Xania kepada dirinya sendiri.

"Atau aku harus mengubah Arthur menjadi orang yang setia?" tanya Xania kepada dirinya sendiri.

Xania langsung menggelengkan kepalanya, dia berjanji tidak akan mau bertemu dengan raja brengsek itu lagi. Baru sekali bertemu dia sudah berhasil menciumnya sebanyak 3 kali. Apalagi semakin sering kami bertemu.

"Aku harus mencoba dulu, biar aku tau bagaimana hasilnya!" ujar Xania sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Xania mulai akan mencari laki-laki yang baik dulu dan sepertinya pelayan pribadinya bisa menjawab pertanyaannya ini.

"Riu..." panggil Xania dengan semangat yang sudah terkumpul penuh.

"Ada apa nona?" tanya Riu sambil menghampiriku dengan langkah pincangnya.

"Kau kenapa?" tanya Xania terkejut dengan keadaan kaki Riu yang tiba-tiba menjadi pincang.

"Jangan bilang kau sengaja menyakiti kakimu sendiri, karna kakiku terluka!" bentak Xania kesal dengan arah pemikiran orang-orang disini.

"I..Iya nona.." jawab Riu masih menundukkan kepalanya.

"Kenapa kau lakukan itu?" tanya Xania tiba-tiba panik tetapi dia tidak bisa menurunkan kakinya untuk menapaki lantai.

Xania Blues [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang