Terlambat

271 45 0
                                    

Happy reading!

Seorang gadis sedang bergulat ria dengan selimut dan juga kasurnya, jam sudah menunjukan pukul 07.00 waktunya untuk bersekolah.

"DERA!!! DERA!!! KAMU BELUM BANGUN??! CEPETAN BANGUN!!!" teriak Galang dengan membangunkan keponakan nya.

"Sebentar elahh, lagi enak juga" jawab asal Dera yang terganggu dengan suara bising dari Omnya ini.

Dera berjalan untuk membukakan pintu kamar, "ada apa? Biasanya jarang main sini!?"

Galang tersenyum, anak adiknya ini sangat lah berbeda dari Zee. "Gak boleh? Ini kan rumah gue" songong Galang.

"Ck, udah tua juga! Bicara lo-gue, gak pantes!!"

Brak!

Dera membanting pintu kamar dengan keras, ini lah sifat Dera anak dari gadis lembut nan polos.

"Astagfirullah"

Dera Panduwina, gadis yang sering disapa Dera ini mempunyai ciri khasnya tersendiri, dengan rambut sebahu membuat Dera terlihat tomboy. Ia juga tidak mempunyai teman perempuan, semua temannya lelaki, katanya berteman dengan cewe itu ribet, baperan.

Dera tersenyum namun licik, dan tertawa namun terdengar jahat. Tatapan yang sulit diartikan apalagi gerak tubuhnya, sangat sulit diartikan, Dera gadis mandiri yang hidupnya seba sendiri, Dera anak yang mudah terpancing emosi jika mendengar kata Bunda dan Ayah.

****

"Om, Dera berangkat! Nanti kalo mau pergi kunci rumah!! Nanti ada maling!" Ujar Dera dengan nada peringatan.

"Iyee, iye. Ke kesiapa aja, lagian kamu sekolah atau mau ngantor buset ini dah siang"

"Bodo amat, yang penting berangkat!!" Jawab Dera dengan langkah menuju motor beat kesayangannya.

Dera membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan penuh, banyak umpatan-umpatan yang dilontarkan akibat Dera mengemudi dengan ugal-ugalan. Apalagi Dera memakai baju seragam abu-abu dan tidak memakai hlem.

"BISA NYETIR GAK SIH!!"

"BANGSAT!!"

"GILA TUH BOCAH!!"

"ANJIRR CEWE, MASIH BOCAH SMA!!"

"MAU MATI DIA!"

"ANJING!"

Dan masih banyak lagi, namun Dera hanya tutup kuping saja lagian ini hidupnya, bodo amat mau Dera ugal-ugalan, mau Dera jungkir balik atau Dera Mati pun mereka gak akan peduli.

Motornya memasuki parkiran, bukan parkiran sekolah melainkan parkiran warung dipinggir sekolah. Disana banyak sekali para pria dengan seragam yang sama persis dipakai Dera.

"Kalian ngapain pada bolos?!" Tanya Dera lalu mematikan motornya.

"Lo ngapain baru dateng?" tanya balik Glen dengan sedikit kekehan.
"Gue mah, udah bosen jadi orang pinter kali-kali bikin orang bodoh seneng aja gak ada gue dikelas" Jawab Dera lalu duduk diantara sekelompak pemuda itu.

"Ucapan lo berbelit-belit setan, gue kagak pahamm!!!"

"Sibangke! Udah ah mau masuk kelas. Katanya ada murid baruu ganteng cokk"

"Lo Gay?" Tanya Dera dengan menaikan satu alisnya.

"Enak aja engga lah!!"

Dera tersenyum manis melihat tingkah laku sahabat tongkrongannya, disini didekat mereka Dera merasa aman dan juga bahagia, mereka yang selalu menjaganya bagai permata dan Dera menjaga mereka sebagai keluarga.

Dera berjalan melewati koridor yang tampak sepi, mumgkin karena murid-murid sedang belajar dan guru-guru sedang mengajar. Dera manaiki tangga dengan santai, dengan mata yang selalu tajam.

"Hey!"

Seketika Dera menghentikan langkahnya, lalu terdengar lari-lari kecil dari arah belakang.

"Lo tahu, kelas 11 IPA 4??" Tanya sang pria kepada Dera.

Sebenarnya Dera malas sangat malas, jika mengenal orang baru apalagi seorang pria.

"Gak tahu!" Jawab Dera lalu berjalan seperti tadi, seolah-olah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. 
"Sombong!" Deisi Joshua,

"Ngatain gue sombong? Kenal aja kagak, stress"

Yah dia pria tampan dengan wajah dan tubuh yang sempurna, siapa yang tidak kagum dengan Joshua. Seorang ketua geng terkenal diBandung yang pindah keJakarta akibat Ayahnya yang memaksa. Joshua Leondra.

****

"Apa lagi alasan kamu Dera?!".

Dera sedang berhadapan dengan seorang guru dengan sanggul besarnya, Dera sangat malas sekali dengan situasi ini apa susahnya ia duduk lalu belajar tanpa buang-buang waktu menintrogasi dirinya.

"Kesiangan!"

"Alasan yang sudah kamu katakan sebanyak 20 kali, saya bosan dengarnya!!"

"Buu!! Aku hitung-hitung ini ke 57 kalinya" celetuk seorang gadis dengan behel berwarna merah.

Dera memandang Amanda dengan tajam, setajam silet! (Eaaakk)
Tatapan Dera membuat nyali Amanda menciut, dia sangat menyesal sudah mengatakan seperti itu. Siap tidak siap Amanda akan dibully habis-habisan oleh Dera Panduwina.

"Dera!! Kenapa kamu melototin Amanda!!" Bu Dayu yang membela anaknya.

"Dia jelek kalo lagi ngomong apalagi gigi tonggosnya, upss!" ceplos Dera yang membuat satu kelas tertawa berbahak-bahak, sedangkan Amanda rasa malu bercampur kesal.

"KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA!!"

"Tentu bu, saya menunggu sesi usiran ibu" cengegesan Dera lalu keluar dari kelas dengan tersenyum bangga.

Dera dengan seragam sekolah yang terlihat tidak enak dipandang, sepatu berwarna putih, kaos kaki semata kaki, baju sedikit ketat namun dikeluarkan, rok diatas lurut, rambut diwarna diujungnya. Terlihat sangat bad. Namun siapa sangka, Dera selalu diincar dan selalu dipuja sebagai putri sekaligus Bad girl SMA.

Dera melangkah kan kakinya kewarung samping sekolah untuk berkumpul bersama teman-teman seperjuangan, Warung Pinggir namanya yang dikelola oleh Bu Gendot, sebut saja WarPi.

"ZEE!!"

Dera berhenti sejenak, nama itu nama ibunya dan siapa yang memanggilnya. Apakah dia seorang teman dekat sang ibu, jika ia Dera akan bertanya banyak kepadanya.

Bersambung....






Hehh!! Hallo, aku sapa kalian lagi ya, aku kangen bangett lanjutin cerita ini sampai End. Jadi untuk kalian yang pengen tahu jawaban dan teka-teki semuanya jawabannya ada dicerita ini.

Sebelum itu, aku mau kalian Vote and Comen yaa!!!! ;( dengan cara itu aku jadi semangat buat nulis cerita ini sampai end

Btw, cerita ini mau ada castnya engga?? Kalo mau rekomen dong yang bagus!!!

Tomboy Girl (Ini Rajin Bangett Upnyaa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang