3. Misterius

224 36 2
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!!

















HAPPY READING!



Bau obat-obatan dan juga antibiotik sangat tercium disini, diruangan bernuasa putih bersih. Mungkin semua orang tidak akan betah berlama-lama disini, rumah sakit bukan tempat paling nyaman bagi mereka.

Dera sedang menatap seorang wanita paruh baya yang terbaring lemah diranjang rumah sakit. Dengan seorang pria yang masih berseragam SMA, mereka menatap sang pasien dengan sendu dan juga iba.

"Bun, kenalin ini Calva sabahat Dera" ucap Dera mengenalkan Calva kepada bundanya.

"Temen? Disangka lo ngakuin gue pacar atau calon suami"

"Hay tante, kenalin aku Calva sahabat Dera dari Tk. Aku baru dikenalin sama Dera, tante cepet sadar kasian Dera, dia rindu sosok ibu" Calva memandang dan juga memegang tangan Zee dengan lembut.
"Cepet bangun bun, Dera butuh sosok Bunda dalam hidup Dera" Ucap Dera dengan mengecup pipi Zee dengan lembut.

Calva melihat aksi Dera kepada bundanya, membuat hati kecil Calva tersentuh. Jadi begini kondisi Bunda Dera, Calva sangat terkejut banyak sekali alat-alat yang terpasang, obat-obatan menyengat diindra menciumannya.

Melihat kemiripan Dera dengan tante Zee, membuat Calva terkagum-kagum. Kecantikan mereka berdua tidak ada bedanya, sama-sama cantik. Telihat juga foto tante Zee yang sedang memakai baju putih abu-abu diatas laci, membuat Calva semakin tersenyum bangga.

Mereka hanya beda dari tatapan matanya saja, tante Zee terlihat lugu dan juga polos namun berbeda dengan Dera, sahabatnya ini tatapan matanya sangat tajam.

"Jangan nagis Bun, Dera tunggu kecupan manis bunda ya"

Calva melihat respon Tante Zee dengan air mata dipipinya. Dera yang sudah biasa dengan respon bundanya yang selalu menangis atau mengerakan tangannya.

*****

"Calva!"

Calva dan Dera mengalihkan perhatiannya kesumber suara, ternyata Om Galang yang melangkahkan kakinya kearah mereka berdua, yang sedang memakan makanan dikursi rumah sakit.

"Kenapa bang?" tanya Calva dan menatap Galang dengan heran.

"Bisa bicara berdua?" Calva menganguk tanda dirinya bisa.

Galang mengode kepada Calva untuk mengikutinya dari belakang, Dera yang acuh dengan ucapan mereka. Dera dengan santai dan begitu lahap memakan nasi kotak yang baru ia beli dengan Calva.

Calva berjalan dibelakang Galang
"Calva, maskernya dipake! nanti lo kena CORONA GOBLOK!!"

Setelah itu Dera melanjutkan makannya, namun dihati kecil Dera ia sangat kepo apa yang akan Om Galang katakan kepada Calva.

Sedangkan dilain tempat, Galang membawa Calva kedepan rumah sakit untuk mengobrol berdua tanpa ada yang mengangu, kalian tahu kan jika mereka mengobrol dengan 4 mata maka obrolan mereka bisa dikatakan penting.

"Ada apa bang?" tanya Calva kepada Galang yang sedang duduk dengan mata tajam kearah depan.

"Hanya kamu, yang dipercaya Dera. Dan kamu orang kedua yang dikenalkan oleh Dera kepada Zee alias Bunda Dera"

"Dan gue yakin, Dera sangat percaya dengan lo. Gue mohon bahagiain dia, udah cukup dia harus merasakan sakit dan menagngung beban hidupnya sendiri tanpa orang tua. Gue sebagai kakak dari Bundanya, udah nyerah dengan semua kelakuan dan juga sikap Dera, tapi gue gak sepenuhnya lepas Dera sama Lo. Gue selalu ada disamping Dera, sampai kapan pun dia berhak merasakan apa itu bahagia" Jelas Galang kepada Calva yang termangu dengan ucapakan kakak dari Bunda sahabatnya.

"Gue akan bahagiakan Dera semampu gue bang!" Kata Calva dengan penuh tekanan.

"Gue tahu, lo gak sekuat apa yang mereka tahu Der sebebarnya lo cewek yang rapuh. Lo cewe paling kuat, yang bisa biasa-biasa saja saat hati sedang terluka"

Calva mengingat, dirinya adalah orang ke2 yang dikenalkan oleh Dera kepada Tante Zee. Lalu siapa orang pertama yang Zee kenalkan, Calva sangat ingin tahu.

"Maaf, Calva mau tanya. Siapa orang yang pertama Dera kenalkan bang?" Tanya Calva, sedankan Galang seperti bingung ingin mengatakan apa.

"Itu menjadi teka-teki untuk kamu Calva. Suatu saat nanti, Dera akan cerita kepada kamu" Jawab Galang kepada Calva yang semakin ingin tahu.

Dera yang melihat percakapan mereka bedua hanya menyerit bingung, lalu langkahnya terhenti akibat seorang pria yang memakai baju serba hitam mengikuti langkah Dera.

Perasaan Dera tidak karuhan, dengan segera ia kembali keruang inap sang Bunda yang tidak dijaga oleh siapapun.

"HEY!! SIAPA LO!!" teriak Dera kepada seorang wanita yang akan membuka knop pintu kamar inap.

Wanita tersebut lalu berlari dengan cepat, Dera ingin mengejar namun ia tidak sebodoh itu, masa iya dia akan meninggalkan Bundanya sendiri tanpa ada yang jaga.

"Trik yang sangat bagus! Tapi maaf seorang Dera tidak sebodoh itu!!" Deisi Dera seolah-olah tahu bahwa ini adalah sebuah rencana.

"Sial! Dia sangat pintar seperti Ayahnya!!"


"Sial! Dia sangat pintar seperti Ayahnya!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eh haloo, aku kembali dengan part cerita baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh haloo, aku kembali dengan part cerita baru. Gimana-gimana?? Kalian kalo baca jangan sungkan buat comen ya, aku paling seneng kalo ada notif komen dari cerita ini. Apalagi ikut bantu, sebar luas cerita ini YULI SENENGGG!!!

BTW, kalian jangan lupa Vote ya!!!

Tomboy Girl (Ini Rajin Bangett Upnyaa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang