*****
"Woy. Mau maling Lo ya?!"
Ketiga lelaki tampan itu langsung berdiri tegak, saat mendengar suara yang mengintrupsi Indra pendengarannya. Bola mata ke-tiganya saling melirik di depan jendela pintu mobil, yang memantulkan wajah tampan miliknya. Namun wajahnya diam. Bagaikan kanebo kering semua bagian tubuh mereka terasa kaku untuk di gerakan.
Dengan susah payah, ketiganya membalikan tubuh secara bersamaan. Ternyata yang memergokinya itu Clarissa dan Keyla, sahabat Aurora. Ketiga nya bernapas lega saat tau siapa yang memergokinya. Setidaknya bukan penjaga parkiran atau penjaga kampus.
Clarissa dan Keyla terbelalak melihat orang yang berdiri di depannya. Rencananya tadi kedua gadis itu akan marah besar, ketika ada yang mengintip-ngintip mobil milik sahabatnya. Namun rencananya hancur saat melihat siapa orang tersebut.
"Ka Tito and the geng, Lagi pada ngapain?." Tanya Clarissa, tersenyum malu-malu.
Baru pertama kali ia berdekatan dengan lelaki tampan yang sering di sebut most wanted di kampusnya ini. Mungkin bukan hanya ia yang merasakan hal itu, pasalnya ketiga lelaki tersebut tidak pernah berdekatan dengan perempuan di kampus. Mungkin jika di luar kampus?
Keyla memutar bola matanya malas. Dasar ganjen. Memang ia juga seneng bisa deket-deket sama most wanted, tapi ia tidak seperti Clarissa. Emang si Clarissa itu suka yang berlebih-lebihan.
Guntur menyenggol lengan Tito yang berada di sampingnya. Ia memberi kode agar Tito menjawab pertanyaan Clarissa. "Kita lagi ngapain?" Bisik nya.
Tito melirik sebentar ke arah Guntur yang tadi membisiki nya. "Liat-liat mobil si Aurora." Jawabnya jujur. Matanya menatap Clarissa datar.
Akmal dan Guntur mengusap wajah nya kasar. Sahabat nya yang satu ini emang gak bisa di ajak kompromi. Pake jujur segala lagi.
Keyla menautkan alisnya bingung. Apa maksud dari ucapan Tito tadi. "Maksud nya Ka Tito apa?" Tanya nya.
Baru saja Tito akan membuka mulutnya untuk menjawab, Guntur langsung membekap mulut Tito dengan tangannya. Ia khawatir pasti Tito akan menjawab nya dengan Jujur lagi. Mau di taruh di mana mukanya jika ia ketahuan mengintip-ngintip mobil orang. Bisa hancur reputasi fakboy dan titisan anak Sultan nya.
"Ee-ee. Kita lagiii, lagii, lagi. Aaa tadi itu kita kira di dalem mobil, si Aurora pingsan eh.. ternyata tidur. Jadi kita liat dari pada penasaran, trus takutnya si Aurora kenapa-napa jadi kita liat aja. Iya gak to, tur " Timpal Akmal gugup. Ia mencari alasan yang tepat untuk menjawabnya. Tidak terlalu meleset jauh kan dari faktanya.
Guntur mengangguk setuju.
Tito membuka bekapan tangan Guntur secara paksa. Ia ingin muntah saat cita rasa yang keluar dari tangan Guntur, menyentuh lidahnya. Rasa asin dan pahit bercampur jadi satu. Huaaa jorok.
Guntur me-nyengir kuda saat Tito menatap nya dengan tatapan tidak bersahabat. Ia tau pasti tangannya asin, pahit. Orang tadi sehabis makan ia lupa mencuci tangan, walaupun makan nya pake sendok kan tetep ya harus cuci tangan. Trus langsung pake handsanitizer. Jadi sedikit ada rasa asin dan pahitnya gitu.
Keyla makin curiga dengan jawaban Akmal tadi, sepertinya ada yang di sembunyikan oleh ketiga pria di depannya ini. "Bener?" Tanya nya memastikan.
"Be-ner!" Seru Akmal dan Guntur sedikit gugup.
"Iya, gak usah gugup gitu kenapa sih. Kita gak bakalan bilang sama si Aurora kok!" Timpal Clarissa," Tapi ada syaratnya." Lanjutnya.
Keyla tidak paham dengan jalan pikir Clarissa, bisa-bisanya dia mencari kesempatan dalam kesempitan seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
Random[Sebelum membaca follow akun autor terlebih dahulu] Baca aja!! Aurora Agnesia Afrida. Gadis cantik yang memiliki kepribadian yang berbeda pada wanita umumnya. Akan kah ada yang bisa merubah kepribadian nya tersebut? "Gue gak mau kaya orang-orang yan...