32.

2.1K 282 14
                                    

...

Soobin datang lebih dulu,tapi langkahnya kakinya sangat meragu. Dia menatap pintu didepannya yang masih tertutup.

Beberapa jam lalu kelas berakhir dan sebelum datang kemari soobin dicekcoki oleh temannya ditanyai ini-itu saat dirinya mengatakan tidak bisa pulang bersama karena ada sesuatu yang harus dia Selesaikan.

"Kenapa diam?"

Soobin langsung berbalik dan mendapati Yeonjun berdiri disana.

"Untuk apa kau memintaku datang kesini"

"Memiliki mu"

"Hah!!?"

Yeonjun terkekeh pelan,dia menggelengkan kepalanya pelan... melewati soobin dan membuka pintu didepan yang tidak terkunci,..."masuklah"katanya

Soobin tidak bergeming,dia membeku ditempat.

"Berhenti berfikiran liar,aku tidak akan melakukan itu Disini"

Alisnya berkedut lalu soobin menatap Yeonjun tajam..."a apa? Si siapa juga yang berfikir seperti itu! Kau kau..."

Yeonjun tersenyum,lalu dia langsung menarik soobin Untuk masuk bersamanya.

"Duduk dimana kau suka"

Soobin masih bingung dan dia tidak tahu apa yang akan Yeonjun lakukan,dia Hanya mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan.

Beberapa menit kemudian,...

Suara gebrakan pintu benar-benar membuat keduanya menolah kesumber suara.

Soobin yang tadinya duduk kini berdiri,dia terkejut dengan kedatangan teman-teman Yeonjun dan seseorang asing bersama mereka, anak baru yang jadi perbincangan akhir-akhir ini.

"Lepas!!"katanya

Teman-teman Yeonjun seakan memberi kode melalui kontak mata untuk itu, kemudian Yeonjun mengagguk.

"Berhentilah mencari masalah dengan ku mulai dari sekarang jika hidupmu ingin aman"kata Yeonjun

Soobin menoleh kearahnya..."kau pikir aku akan semudah itu untuk menyerah!?"

"Changbin,kau sudah salah mencari masalah denganku... untuk apa kau membawa soobin dalam urusan kita?"

Soobin langsung menatap kaget pada Changbin.

"Apa kau pikir soobin adalah kelemahan ku?..."senyum Yeonjun menyungging tipis,"kau benar sekali...tapi kau tidak tahu bagaimana ganasnya dia...dia sulit untuk di serang"

Entah apa yang ada dipikiran teman-temannya itu hingga membuat mereka mengerutkan keningnya heran,kemudian membulatkan matanya.

Yeonjun tersenyum miring,..."soobin"panggilnya hingga membuat soobin menoleh kearah dirinya.

"Dia berencana untuk menjatuhkan ku tapi dia mencari masalah dengan mencari informasi tentang mu,aku tidak bisa membiarkannya begitu saja... menurutmu apa yang harus aku lakukan padanya..."kata Yeonjun

"Apa masalahmu denganku"kata soobin menatap tajam Changbin dan dia mengabaikan perkataan Yeonjun hingga membuatnya terlihat tersenyum tipis,dia sangat senang melihat amarah dimana pacarnya itu. jadi,dia membiarkan soobin untuk melakukan apa yang dia ingin lakukan pada Changbin.

"Ya aku tahu kau tidak pernah bermasalah,tapi apa kau lupa waktu dimana aku bersama seseorang saat itu? Tidak mungkin si sialan ini tahu jika tidak ada seseorang yang memberitahunya...kau ada disana saat itu,dan kemungkinan besar kau adalah informan itu"

Soobin mengeraskan rahangnya perlahan dia menggenggam tangan hingga erat.

Yeonjun sedikit terkejut dengan tindakan soobin saat ini,pukulan keras melayang untuk Changbin hingga sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah.

Yeonjun mendekat,dia meraihnya pergelangan tangannya dan itu membuat soobin menoleh kaget, emosinya mereda seketika saat Yeonjun mengangkat tangannya, matanya melihat beralihlah menatap soobin.

"Tanganmu tidak perlu melakukan itu, sebaiknya kau perintahkan aku untuk melakukan apa padanya"kata Yeonjun kemudian dia tiba-tiba mengecup punggung tangan soobin.

Sat! [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang