42. 추가 챂터 | O5

2.7K 290 22
                                    


...

Ponsel yang tergeletak diatas meja bergetar bersamaan saat Yeonjun mulai mendekatkan wajahnya pada soobin.

Soobin dan Yeonjun menoleh bersamaan.

"Menyingkirlah"

"Abaikan"

"Bagaimana bisa"

Cup!

Soobin mendengus geram,saat Yeonjun lagi-lagi menghujami ciuman ringan pada wajahnya.

"Bagaimana kalau itu penting?"

Yeonjun memutar bola matanya jengah, kemudian dia berdecak pelan dan menyingkir dari atas soobin.

Soobin terkekeh geli saat melihat perubahan raut wajahnya,dia mengambil ponselnya.

"Kau tertawa?"

"Tidak"sahut soobin

"Berikan"

Soobin terkejut saat Yeonjun tiba-tiba merampas ponselnya Secara tiba-tiba,dia menatap Yeonjun jengkel.

"Itu..."

Katanya terputus saat melihat tindakan Yeonjun yang langsung menolak panggilan masuk dari temannya.

Hampir satu Minggu dia tidak berkumpul dengan teman-temannya dan saat ada kesempatan, kesempatan itu sendiri tenggelam saat Yeonjun menolak panggilan dari Huening.

"Aku pikir kau sudah tidak berhubungan dengan anak menyebalkan Sepertinya"

Soobin merotasi bola matanya jengah,"sebaiknya kau lihatlah cerminan dirimu sendiri,kau bahkan lebih menyebalkan dari temanku"

"Benarkah?"

"Kau memang benar-benar menyebalkan.kembalikan ponselku sekarang!"

Yeonjun berdecak kesal,dia melempar asal ponsel soobin diatas meja.

"Lihatlah...aku berbicara sesuai fakta. Jangan dekati aku selagi aku berbicara dengan temanku"

Soobin tidak memperdulikan wajah kesal Yeonjun,dia lebih memilih mengambil ponselnya dan berencana untuk menghubungi kembali huening,dia benar-benar merasa merindukan teman-temannya saat ini. Soobin pergi menuju balkon dan meninggalkan Yeonjun yang masih menatapnya tajam karena perasaan kesalnya.

Yeonjun mendengus, membuang rasa kesalnya..."jika dia memintaku untuk diam kenapa dia harus menghindar untuk berbicara dengan temanya itu"

Setelah bermonolog, Yeonjun kemudian menyusul soobin.

"Ah...malam ini? Baiklah aku akan datang, mereka semua juga datang kan?"

Yeonjun mengerutkan keningnya saat mendengar pembicaraan soobin dengan Huening disebarang telepon.

Setelah selesai bicara dengan huening soobin berbalik dan dia terkejut saat mendapati Yeonjun yang sudah berdiri dihadapannya.

"Mau kemana nanti malam?" Suara rendah tapi terdengar sangat dingin membuat soobin sedikit tercekat untuk menanggapinya.

Soobin diam sesaat,"huening mengadakan pesta kecil di arsamanya,dia tidak pulang saat libur jadi dia..."

"Dan kau datang?"

Soobin mengagguk. Soobin merasa sesuatu akan terjadi Melihat bagaimana Yeonjun tidak berekspresi saat setelahnya.

"Ya... Lagi pula aku juga sudah merindukan mereka,aku ingin menghabiskan sisa liburanku dengan teman-temanku juga"

"Tidak boleh pergi"

"Kenapa?"

"Atau aku ikut bersamamu"

"Hah?!"

Soobin tidak menyangka jika Yeonjun akan mengatakan itu, tapi dia tidak tahu harus menyetujui atau tidak karena soobin tahu jika yeonjun tidak begitu menyukai teman-temannya dan sebaliknya pun begitu.bagaimana nanti suasana akan tercipta jika...tapi,

Soobin menggelengkan kepalanya tanpa sadar hingga membuat Yeonjun mengerutkan keningnya.

"Ada apa? Apa yang kau pikirkan"

"Kamu" ucap soobin spontan,dan itu sukses membuat Yeonjun diam memandangnya dengan wajahnya yang sedikit gembira.sadar akan Ucapannya soobin segera menggeleng cepat.

"Tidak,ah! Bukan ,itu kau jangan salah faham aku tidak berfikir..."

Yeonjun menarik pinggang soobin mendekat dan membuat soobin terkejut,dia menggunakan kedua tangannya untuk membuat sedikit jarak agar tidak begitu menempel dengan Yeonjun.

"Yeonjun?"

"Kau menggemaskan"

"Hah?"

Cup!

Soobin mematung saat Yeonjun mendaratkan ciuman dibibirnya ringan,tidak ada perlawanan dari soobin membuat Yeonjun lebih berani untuk memperdalam ciumannya.

"Mmmh"

Dari kemarin mau up aja di pikir dua kali,btw semoga suka :) dan ngga bosen sama cerita gajel ini *)

gomawoyo!! Untuk 50k readers/viewer ♥️


Sat! [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang