O3.

6.3K 595 22
                                    


...

Suasana hening menyelimuti,mereka hanya saling pandang diam satu sama lain seakan masih ragu untuk memulai percakapan lagi.

Huening berjalan mendekat kearah soobin,senyumnya cerah terpaksa dan dia meletakan tangannya dibahu soobin hingga membuat soobin tersentak kaget.

Soobin menoleh kesisinya,huneing tersenyum cerah padanya. Kening soobin berkerut dengan perasaan jengkel dia menatap kearah tangan huening dibahunya.

Huening tersenyum dipaksakan,lalu dia menarik tangannya dari bahu soobin.

"Eu... Itu..."

"Apa?"

"Dia..."

"Katakan yang jelas huening"

Huening melempar Pandangannya keteman-temanya yang lain,entah mungkin satu pemikiran denganya mereka memberi anggukan untuk tidak membuatnya berbelit bicara.

"...apa yang dia katakan tadi itu? Apa hanya omong kosong?...kau tidak berciuman dengannya kan?"

Soobin terdiam dengan ekspresi tegangnya.

Huening kembali mengalihkan pandangannya ke teman-temannya,mereka Menggidikan bahunya.

"Soobin?"

Soobin mendelik kearahnya,"... waktu itu Yeonjun tidak melakukan apapun padamu kan?..."

"Kenapa?"

Huening hampir tercekat mendengar sahutan ya yang terdengar sangat dingin dengan ekspresi Soobin yang terlihat datar.

"A apanya yang Kenapa?"

"Kenapa kalau aku berciuman dengannya dan kenapa kau bertanya pertanyaan tidak penting seperti itu padaku."

"Uh... Soobin,huening hanya ingin memastikannya jika yang Yeonjun katakan tadi itu hanya omong kosong,kau jangan bawa perasaan ya..." Sahut jisu

"Ciuman itu memang ada,tapi ini bukan...dialah yang menciumku tiba-tiba,ba**ngan mesum itu benar-benar tidak tahu malu"

"Apa aku terlihat begitu?"kata soobin,mereka yang sudah kenal baik dengan soobin tahu dan hafal betul ekspresi wajah itu.

Mereka mengagguk,soobin berdecak pelan. "Lupakan,dan jangan bertanya tidak penting padaku...ayo kekelas"



Sorry pendek *)

Sat! [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang