31.

2.7K 267 4
                                    

...

Soobin mendecak jengah, dia melihat sisi bahunya yang disentuh olehnya orang didepannya.

"Berhentilah bermain-main,aku harus masuk ke kelas"kata soobin

"Kau belum jawab pertanyaanku,kenapa kau pergi bersama Yeonjun waktu itu"

Soobin berdecak,baru dia akan menjawab suara lain mengagetkan keduanya.

"Lepas"

Soobin yang tahu lebih dulu langsung mendorong orang itu menjauh, sementara dia meneguk Salivanya kasar.

"Apa masalahmu?..."

Orang itu tidak lain Yeonjun,dia menarik senyum tipisnya...dan memalingkan pandangannya kearah soobin.

"Menggangu"

"Hah!?... meladeni orang sepertimu itu akan menjadi masalah yang panjang,ayo soobin aku antar kau kekelas"

"Bersamaku"kata Yeonjun menyela

Laki-laki yang mengajak tadi seakan tersentak kaget memandang Yeonjun.

"Kau mengatakan sesuatu?"

Soobin melirik keduanya bergantian, tangannya yang sudah di tarik dia lepaskan pelan-pelan.

Orang itu mengalihkan pandangannya ke soobin.

Soobin melirik kearah Yeonjun yang terlihat sedikit mengeraskan rahangnya,..."kau pergilah lebih dulu,aku akan menyusul"kata soobin

Orang itu berdecak pelan,"Shana..."kata soobin

"Ok Ok..." Shana tidak lain adalah teman sekaligus sepupu soobin pergi meninggalkan soobin bersama dengan Yeonjun.

"Apa yang kau lakukan disini" kata Yeonjun

"Seharusnya itu menjadi pertanyaan ku"

"Kau pikir aku akan membiarkanmu disentuh olehnya"

"Hah?... Apa kau tidak salah bicara? Tunggu apa maksudnya semua ini??"

Yeonjun tidak menjawab dia langsung menarik lengannya untuk dibawa pergi.

"Yaa?! Kita mau pergi kemana?... Aku harus kembali jelas sekarang juga"

"Tidak perlu"

"Kau tidak waras!... Apa kau gi..."

Soobin hampir terjungkal jika Yeonjun tidak memegang tangannya tidak erat.

Soobin membeku saat pandangannya bertemu dengan Yeonjun, wajahnya tiba-tiba muncul ruam merah dan sangat memalukan jika dia mengingat kejadian yang terasa sangat nyata pad kemarin malam.

"A apa?... Bi bisakah kau tidak selalu membuat aku kaget?... Dan ini dilingkungan sekolah,apa kau tidak merasa malu jika mereka menatap kita yang seperti ini?"

Posisinya Yeonjun merengkuh pinggang soobin,dan soobin meletakan kedua tangannya sebagai pembatas antara mereka supaya tidak begitu dekat.

"Siapa yang peduli"

Soobin membolakan matanya,dan dia spontan memukul dada bidang Yeonjun. Yeonjun hanya mengerutkan keningnya saat mendapati pukul didadanya.

"Kau benar-benar... tentu aku! Aku tidak mau berurusan lagi sama mereka,jadi sekarang lepaskan aku..."

"Abaikan mereka,kau bisa katakan padaku jika mereka berani mengganggumu lagi"

"Kau..."

"Kau berstatus pacarku sekarang"

Soobin membeku,dia mengerjapkan matanya beberapakali dengan bibir yang sedikit terbuka dan tatapan mata yang sulit diartikan.

"Temui aku disini,setelah kelas berakhir"kata Yeonjun

Soobin mengerutkan keningnya heran,dia menelurusi keberadaannya sekarang. Ruang yang rapih dan telihat seperti ruang santai,soobin baru menyadari jika ini adalah ruang yang digunakan Yeonjun dan teman-temannya untuk menghabiskan waktu belajarnya,dia tahu karena beberapa penggemarnya pernah mengatakan seperti itu dan soobin tidak sengaja mendengarnya.

"U untuk apa?"

"Kau akan tahu"

Sat! [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang