Jisoo dengan teliti mengajari Yeri, bahkan saat gadis muda itu berulang kali tidak mengerti ia tetap sabar mengajarinya sampai faham. Ia juga sesekali melirik ruangan sebelah Sehun belum berangkat.
"Unnie wajahmu terlihat senang, apa yang terjadi?" tanya Yeri saat melihat Jisoo selalu tersenyum, walaupun Yeri tahu setiap harinya Jisoo tersenyum tapi ini beda.
Jisoo tersentak lalu menatap Yeri, "Tidak ada, setiap hari juga begini ada ada aja kamu," ujar Jisoo sambil terkekeh.
Yeri hanya menggelengkan kepala lalu mulai mengerjakan pekerjaannya kembali. Sedangkan Jisoo pikirannya mengingat kejadian tadi malam, Sehun bos nya yang angkuh dan dinginya seperti kulkas seratus pintu itu semalam bersikap manis padanya. Saat mengingat itu entah kenapa rasanya ia ingin tersenyum.
"Nona Kim."
Lamunan Jisoo buyar seketika, ia lantas berdiri dan membungkuk hormat pada Sehun di ikuti Yeri di sebelahnya. Jantungnya kembali bergerak tak beraturan saat bertemu bos nya.
"Eoh Kim Jisoo maksudnya," ujar Sehun saat ingat ada dua Kim disini, "Yeri tolong bawakan teh di meja ku, aku ingin berbicara dengan nona Kim sebentar," lanjut Sehun.
"Nee sajangnim," ujar Yeri sambil mengangguk lalu ia bergegas menuju pantry.
Setelah Yeri pergi lantas Sehun menatap Jisoo sambil tersenyum. Sedangkan Jisoo ia tersenyum canggung sambil mengakat alisnya bermaksud bertanya. Oh apa ini Sehun tersenyum padanya? Tumben sekali.
"Bagaimana pagimu?" tanya Sehun lalu mengambil duduk di samping Jisoo.
"Tentu baik seperti biasa sajangnim," ujar Jisoo sambil tersenyum.
Sehun terkekeh lalu tangannya beralih ke saku jas nya mengambil sesuatu, "Ada apa? Kau terlihat bahagia hari ini," ujarnya.
Mata Jisoo terbelalak saat mendapati kalung liontin merek Cartier keluaran terbaru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau menyukainya nona Kim?" tanya Sehun sambil memperlihatkan kalung yang ia beli kemarin, "Aku membelinya saat launching kemarin," lanjutnya.
"U untuk saya sajangnim?" tanya Jisoo memastikan sekali lagi. Apa dia tidak mimpi? Heoll! Lihatlah di depannya ini kalung keluaran terbaru dari brand perhiasan mewah Cartier dan baru launching kemarin, gaji Jisoo selama sembilan tahun saja tidak cukup untuk membeli kalung tersebut.
"Nee, sebuah ikatan," ujar Sehun lalu ia mendekat ke Jisoo lalu memasangkan kalung tersebut.
Nafas Jisoo tercekat seketika saat Sehun memasangkan kalung tersebut. Tidak, ini sangat dekat bahkan Jisoo dapat merasakan hembusan nafas hangat Sehun di sisi lehernya, tidak ini tidak baik untuk kesehatan jantungannya. Orang orang akan salah faham saat melihatnya lewat angkel yang salah seperti gadis yang berdiri memaku di depan pintu.