Jomblo Manis ~ Part 2

5.5K 335 3
                                    

A flower cannot blossom without sunshine, and man cannot live without love"

***

"Aku gak mau bicara sama kamu, lepasin aku mas."

"Nggak, kita perlu bicara." ucapnya masih menahan tanganku. Semua orang yang ada di lobi menatap serius kami berdua seakan kami sedang memainkan sebuah drama.

Aku menggeram kesal. Aku gak mau bicara dengan orang ini lagi. Sudah cukup sakit yang ia torehkan dihidupku. Dia masih mencekal tanganku, tak berniat melepaskannya walaupun aku telah memohon kepadanya. Terpaksa kutendang selangkangannya membuatnya langsung melepaskan cekalan tangannya dan berlutut meringis kesakitan memegangi aset berharganya itu.

Kesempatan ini kumanfaatkan dengan berlari menjauh darinya hingga aku tiba di tempat parkir. Aku bingung harus berlari kemana lagi.

Aku melihat sebuah mobil berwarna hitam didekatku. Perlahan lahan, aku berjalan mendekati mobil itu. Sambil menoleh mengamati keadaan sekeliling, aku mencoba membuka pintu belakang mobil itu yang ternyata tidak dikunci.

Dengan cepat aku membukanya dan masuk bersembunyi didalam mobil ini hingga dia pergi. Aku pun berjongkok merapatkan tubuhku ke pintu mobil ketika kudengar suara langkah kaki yang semakin lama semakin dekat.

Jantungku berdebar kencang, apalagi ketika ku mendengar suara pintu mobil terbuka dan kembali tertutup. Aku menutup mataku.

"Ya tuhan, aku gak mau ketahuan sekarang. Aku gak mau ketemu dia." doaku dalam hati.

Betapa terkejutnya aku saat merasakan mobil tempatku bersembunyi mulai berjalan. Aku membuka mataku. Mobilnya beneran jalan, gimana ini??

Aku melirik siapa yang mengemudikan mobil ini. Mataku membelalak keluar mengetahui siapa pemilik mobil ini.

Mati aku beneran mati!!!

***

Hari telah sore saat kumemutuskan untuk pergi makan. Pekerjaan yang menumpuk membuatku harus melewatkan jam makan siang.

Aku baru saja keluar dari lift dan melihat banyak karyawanku yang berkumpul di loby.

"Ada apa ini?" tanyaku pada satpam yang berada disana.

Kedatanganku yang tiba tiba membuat mereka semua kaget dan berlari kabur kembali ketempat mereka.

"I... itu pak tadi ada yang tengkar," jawab satpam di depanku takut.

"Lain kali saya tidak mau ada keributan seperti ini terjadi lagi. Kamu harusnya bisa mencegah hal itu terjadi. Bukankah itu tugas kamu untuk menjaga ketertiban dikantor ini?"

Satpam yang tak kutahu namanya ini hanya bisa menundukkan wajah tak berani melihatku.

"Ma... maaf pak." hanya itu yang bisa keluar dari mulutnya.

"Ya sudahlah, untuk kali ini kamu saya maafkan. Tapi jika sampai hal seperti ini terjadi lagi saya tidak akan segan untuk memberikan surat peringatan buat kamu. Dan ini juga berlaku untuk yang lainnya." Setelah menyelesaikan ucapanku, aku berlalu dari lobi menuju ke tempat parkir.

Aku membuka pintu mobilku dan masuk kedalam kemudian mulai menjalankan mobilku. Sepanjang perjalanan, aku kembali teringat dengan kejadian kemarin saat ulangtahun pernikahan mama dan papa.

Flashback

"Nasha."

"Iya Darian ini aku. Gimana kabar kamu?aku kangen tau." ucapnya dan memelukku tanpa sungkan.

Dug...dug...dug

Jantungku kembali berdegup kencang. Sial, mengapa perasaan ini masih ada? Bahkan setelah 6 bulan tak bertemu dengannya, aku masih menyukainya. Walaupun aku tahu jika dia sudah menjadi milik oranglain.

Jomblo Manis (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang