Jomblo Manis ~ Part 3

4.3K 315 23
                                    

Feel free to read, vote, and comment my story.

Happy reading guys,hope you like it ^_~

***

Where there is love there is life.

***

Dia pikir dia itu siapa, seenaknya saja mengakui diriku sebagai kekasihnya. Cih, mentang mentang bos-ku jadi dia bisa berbuat seenaknya seperti itu. Ya Tuhan, mengapa Kau menciptakan mahluk menyebalkan itu dan menjadikannya atasanku?

Aku kembali teringat pada kejadian tadi sore.

"Dia pacarku Ma," kata Bos-ku alias pak Darian.

Mataku melotot mendengar kata kata yang keluar dari mulutnya. Dengan refleks kuinjak kakinya hingga ia mengaduh kesakitan dan melepaskan tangannya yang melingkar dipinggangku. Tanpa memperdulikan kesopanan lagi aku mengambil tas milikku yang kuletakkan di sofa dan berlalu meninggalkan mereka yang masih berdiri didepan pintu.

"Bunda." suara mungil dan serak itu memecahkan lamunanku.

Aku melihat sosok mungil yang sedang berdiri didepan pintu kamar dam mengucek matanya. Dia berjalan kearahku yang duduk di meja makan sambil menguap sesekali.

"Sayang, belum tidur?" aku membelai rambut malaikat kecilku, satu satunya penyemangat hidupku didunia ini.

"Alif gak bisa tidur bunda, kalau nggak dipeluk sama bunda," ucapnya sembari menguap.

Aku mengangkat Alif, anakku yang akan berumur tiga tahun bulan depan dan mendudukkannya dipangkuanku.

"Yaudah, kalau gitu Alif tunggu bunda dikamar ya. Bunda mau beresin meja dulu terus nemenin Alif tidur, gimana?"

Alif menganggukkan kepalanya setuju. Aku mencium dahi, kedua pipinya dan bibirnya kemudian menurunkannya kembali.

Aku memandang punggung Alif yang kemudian menghilang dibalik pintu kamar. Selesai membersihkan dapur, aku menyusul Alif masuk kekamar satu-satunya yang ada dirumah kontrakan ini, rumah yang telah kutinggali sejak kehadiran Alif di dunia.

Aku membaringkan tubuhku disebelah Alif, yang matanya memerah karena tak kuat menahan kantuknya. Kubelai punggungnya lembut. Ini adalah cara paling ampuh agar Alif segera tidur.

"Bunda."

"Apa sayang?" tanyaku menyahutinya masih membelai punggungnya.

"Ayah Alif kemana Bunda?"

Deg.

Mengapa Alif bisa bertanya tentang hal ini?

"Bunda...."

"Eh, ayah Alif lagi kerja sayang." jawabku gugup, aku berusaha untuk jujur dalam menjawab pertanyaannya, setidaknya Alif tau jika ayahnya masih hidup.

Walaupun aku tak pernah ingin jika Alif harus bertemu dengan ayahnya, yang telah merusak kebahagiaanku. Merampas indahnya hidup yang kumiliki. Dulu.

"Kerja? Kerja dimana bunda?"

"Kerjanya jauh banget sayang. Eh Alif bobo yuk, udahan ngobrolnya. Nanti di makan momok* lho kalau masih bangun jam segini."

Alif cepat cepat menganggukkan kepalanya dan menutup matanya rapat. Ia memelukku erat. Aku tersenyum dalam diam dan kembali mengusap punggungnya, membuatnya kembali menguap kecil hingga akhirnya benar-benar terlelap.

"Maafin bunda Alif,  sudah menjauhkan kamu dari ayah kandungmu. Bunda terpaksa melakukan semua ini demi kebaikan Alif dan bunda." bisikku ditelinganya. Aku ikut memejamkan mata dan tidur  menyusul Alif.

Jomblo Manis (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang