PART 1

3K 204 510
                                    

Gadis dengan rambut terurai itu sedang berjalan menuju ruang musik, dengan langkah tergesa-gesa. Sesampainya di ruang musik dia mendengar suara dari dalam yang dia yakini itu adalah cowok yang suka mengganggunya, tidak banyak bicara gadis itu menendang pintu bercat putih tersebut dengan keras.

Brak!

Kedua laki-laki dengan seragam acak-acakan itu menoleh kaget, "Woi! Lo tau kan, hari ini jadwal gue latihan!" bentak gadis itu dengan tatapan tajamnya.

"Lo gak liat, kita juga lagi latihan?" tanya Rava seraya berdiri dan maju satu langkah, mengikis jarak antara mereka berdua.

Adela memalingkan wajahnya, lalu mendorong pemuda itu. Rava Aditama-badboynya SMA Harapan yang sering dijodoh-jodohkan dengan Adela Shareena Quinindha-Primadona SMA Harapan.

Rava yang suka mengganggu Adela, dan Adela yang tidak suka diganggu oleh cowok seperti Rava. "Lo bisa nggak sih, nggak cari masalah?" tanya Adela jengah.

Rava menaikan sebelah alisnya, "Lah, siapa yang cari masalah sih? Kita cuma latihan di sini," jawab Rava.

"Iya tuh, kita disuruh Pak Banu buat latihan gitar. Kalau nggak disuruh juga mana mau kita cape-cape latihan kayak gini, mendingan makan dikantin," sahut Gilang Mahendra-teman sekaligus sahabat Rava.

"Diem lo, gue nggak ngomong sama lo!" sentak Adela membuat Gilang langsung menutup mulutnya rapat-tapat.

Buset cantik-cantik galak. Batin Gilang.

"Dan lo." Adela menunjuk Rava tepat di depan mukanya, "Latihan sepuasnya, kalau perlu gue kunci pintunya supaya nggak ada orang yang ganggu kalian latihan!" teriak Adela membuat Gilang menutup telinganya karena suara cewek ini sangat keras, apalagi ini ruangan kedap suara yang pastinya tidak akan ada yang mendengar mereka berbicara dari luar.

Adela berniat berbalik. Namun, tanganya sudah terlebih dahulu Rava tahan, "Kalau lo mau kunci pintunya, kunci aja asal lo temenin gue di sini," ucap Rava tersenyum tipis.

Adela melepaskan tangan Rava dengan kasar, "Lo tuh ya, kenapa sih. Suka banget gangguin gue?" tanya Adela melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Dih, lo kali yang gangguin gue latihan," jawab Rava.

Adela mendelik, "Kok gue, lo lah yang gangguin gue mulu," kata Adela tak mau kalah.

"Yang tadi dateng-dateng terus marah-marah siapa? Lo kan. Ya berarti lo yang gangguin gue sama Gilang latihan," balas Rava.

"Terus yang suka gangguin gue siapa? Lo," tunjuk Adela.

"Ya itu mah udah jadi hobi gue," sahut Rava santai.

"Ya berarti lo yang suka gangguin gue. Bukan gue."

"Ya emang gue, tapi untuk sekarang itu lo."

"Lo bukan gue."

"Enak aja, lo yang gangguin gue."

"Ih, lo yang suka gangguin gue tiap hari."

"Lo Adela Shareena Quinindha!"

"Nggak, lo Rava Aditama!"

"Lo Adela."

"Lo Rav—"

"Stop!" teriak Gilang membuat kedua manusia itu terdiam dan menoleh kearahnya.

"Lo pada kenapa jadi adu mulut sih?" tanya Gilang dengan kedua tangannya dipinggang, seperti ibu-ibu yang siap memarahi anaknya.

"Rava kita ke sini mau latihan gitar, bukannya adu mulut sama Adela. Lo juga Del, kalau lo mau pake nih tempat bilang secara baik-baik bukannya dateng-dateng langsung marah-marah. Gajelas lo!" lanjut Gilang.

Adela Shareena Quinindha (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang