"Rencana apa Tante?"
Kirania mulai menceritakan rencana apa yang sudah ia buat beberapa hari lalu kepada Gilang.
"Ohhh gitu, Gilang ngerti sekarang. Tapi Tante, orang tua Adela udah tahu belum kalau anaknya mau tunangan?"
"Sudah, semua keluarganya juga sudah tahu."
"Yasudah Gilang, Tante tutup dulu teleponnya yah. Kamu bisa ambil undangannya di Selina."
Setelah mengatakan itu panggilan pun terputus, Gilang berdiri lalu menepuk pundak Elvin dan berkata, "Gue pergi duluan yah, mau ketemu doi."
Elvin tersenyum tipis lalu mengangguk, setelah pintu gudang tertutup dia memukul meja yang ia duduki dengan sangat keras, sehingga tangannya terdapat memar.
"Jadi gini rasanya makan omongan sendiri?" Elvin terkekeh. "Lagian gue juga kenapa sih? Suka sama cewek orang? Kenapa gue nggak suka sama adiknya aja? Kenapa harus sama kakaknya?"
Elvin mengambil ponselnya dari saku bajunya, lalu membuka aplikasi yang biasa orang gunakan untuk live dan memposting foto-foto atau apapun itu ke aplikasi tersebut.
Pertama kali yang ia lihat saat aplikasi itu terbuka adalah foto seorang gadis yang sedang tersenyum, senyuman gadis ini mengingatkan Elvin kepada seseorang.
"Manis banget kaya Kakaknya, kalau gue deketin dia gimana yah? Apa gue akan jadiin dia pelampiasan? Atau malah jadiin dia obat buat nyembuhin luka yang diberikan kakaknya?"
Tanpa sadar Elvin sudah mengetikkan komentar pada foto Cherly yang akan membuat dua sekolahan heboh, dan dia melotot ketika sadar kalau dia sudah mengomentari postingan Cherly dengan kalimat yang cukup membuat para gadis yang membacanya menjerit.
"Astagfirullah! Kenapa gue pake komentar kaya gitu sih? Yaelahh kalau anaknya baper gimana? Apa gue hapus aja kali yah?" Tanya Elvin. "Eh, tapi jangan deh. Sayang, kata-kata gue udah semanis itu."
Elvin tersenyum ketika dia melihat foto-foto Cherly yang lainnya, lalu dia keluar dari aplikasi itu dan mengetikan pesan kepada Kezia.
Moria Kezia
Minta nomer WhatsAppnya Cherly dong, lo punya kan?
Punya, buat apa?
Send aja buruan, penting
08953018****
Awas aja yah, kalau lo mau deketin dia cuma gara-gara ditolak kakaknya, gue tendang lo sampe ke Antartika!✓✓
"Gue deketin dia gara-gara senyumannya mirip banget sama kakaknya, lagian cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu kan?"
••🦋••
Kezia mematikan ponselnya lalu menekan bel sebanyak tiga kali, dan beberapa menit kemudian pintu itu terbuka menampilkan seorang perempuan yang menatapnya tajam.
"Mau ngapain lo ke sini?" Tanya Jeane to the point.
Kezia berdehem dengan senyuman tipis yang ia perlihatkan kepada Jeane, "Kalau gue jadi Adela, udah gue laporin lo ke Om Rangga. Karena lo udah ngerebut apa yang udah jadi milik gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adela Shareena Quinindha (Completed)
Genç Kurgu"Lo nggak perlu tau gue dirawat di mana, yang perlu lo tau sekarang. Gue udah nggak peduli lagi sama hubungan kita!" Rava membeku ditempatnya saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Adela, matanya tiba-tiba memanas bersamaan dengan jantungny...