chapter 5

10 4 1
                                    

Latihan sihir yang dijalani oleh Michael di puncak gunung Arthur bersama Bob telah berlangsung selama 2 tahun. Hasilnya, Michael dapat menggunakan sihir-sihir ringan diantaranya mengangkat benda dan membuat kejadian alam seperti angin ringan dan tanah sedikit berguncang. Berkat pelatihan ysng diberikan Bob, Michael juga berhasil menguasai beberapa sihir bertahan dan sihir menyerang.

Bob terkesan dengan perkembangan pesat Michael yang dapat menguasai beberapa sihir ringan yang tergolong sulit untuk pemula bahkan menengah sekalipun. Tapi Bob memberitahu Michael jika dia ingin menggunakan sihir, dia harus fokus dan tidak memikirkan apapun, jika dia tidak melakukan hal itu maka dia akan gagal dalam menggunakan sihir dan akan membuang-buang energi sihir.

Sementara itu di BRAVE KINGDOM, Absolum tetap berlatih setiap hari bersama pasukannya dan Richard dalam menyerang, bertahan, dan juga membuat strategi yang cocok. Ternyata Absolum khawatir dengan kakaknya yang tak kunjung pulang setelah pergi selama 2 tahun tanpa kabar. Dia bahkan sudah beberapa kali memohon kepada raja untuk memberinya  beberapa pasukan untuk mencari kakaknya tetapi Teresa meyakinkannya bahwa Michael baik-baik saja. Sesekali dia mengajak pasukannya untuk latihan tempur di luar kerajaan untuk merasakan atmosfir pertarungan di luar.

Di sisi lain Delva tetap menunggu kepulangan Michael dari puncak gunung Arthur dan tetap membaca surat yang ditulis Michael 2 tahun lalu

"Aku pergi dulu ya, kau tertidur dan aku tak tega membangunkanmu. Aku harap kita dapat bertemu lagi. Michael"

Setiap kali dia membacanya dia tersipu malu dan berfikir kapan Michael akan pulang. Sampai 2 tahun dia menunggu kepulangan pria yang dicintanya itu dari gunung besar yang terletak d8 belakang kerajaan ayahnya itu. Seringkali ia pergi ke pohon tempat mereka bertemu terakhir kali dan melihat ke atas sambil sesekali membaca surat itu. Hingga suatu hari, Ia diperhatikan oleh Arthur ysng mendapat banyak laporan dari pelayan dan penjaga bahwa Delva sering kali melamun dan membawa secarik kertas bahkan pergi ke pohon dibelakang istana tanpa sepengetahuan siapapun.
Suatu hari saat makan malam, ayahnya bertanya kepada Delva.

"Delva, mengapa kau seperti menungu sesuatu yang sangat berharga bagimu dan sesekali aku melihatmu membaca secarik kertas kemudian tersenyum. Sebenarnya ada apa?" Tanya ayahnya dengan nada lembut

"Sebenarnya kurasa aku telah jatuh hati ayah" ucap Delva tersipu

Ayahnya bahagia mendengarnya dan penasaran pria macam apa yang disukai oleh putri sematawayangnya itu.

Saat semua sedang berjalan dengan normal dan semestinya. Tiba-tiba....
BOOOM!! terdengar bunyi ledakan yang amat keras sampai terdengar hingga ke dalam istana Arthur. Ledakan itu bukan berasal dari sana, melainkan berasal dari BRAVE KINGDOM yang sedang diserang oleh Puluhan bahkan ribuan goblin yang telah menembus penjagaan depan mereka. Sontak kejadian itu membuat riuh semuanya baik prajurit istana maupun warga mereka, semua terkejut kecuali untuk Arthur yang malah senang dengan serangan itu karena sejatinya dia membenci BRAVE KINGDOM lebih dari apapun walau telah dinasihati oleh anaknya dia tidak akan mengubah pandangannya itu.

Suara itu sampai ke puncak gunung Arthur dan mengagetkan Michael dan Bob yang baru saja merayakan berhasilnya Michael menguasai pemulihan sihir. Mereka keluar untuk melihat dan betapa terkejutnya Michael ketika melihat kerajaannya yang sudah dijebol. Tanpa pikir panjang, dia membawa alat sihir dan pedangnya dan segera lari ke sana tetapi Bob menawarkan bantuan.

"Pakailah ini Michael, kau pasti sedang bergegas tetapi ingatlah untuk selalu tenang." Pesan Bob

"Baiklah Bob aku pergi dulu." Dengan sekuat tenaga dia memacu kudanya secepat mungkin

Absolum dan tentara kerajaan melawan para goblin itu dan memindahkan warga ke tempat yang aman di bawah istana.

"Absolum bergegaslah, tolong bagian timur sana biar di barat aku yang urus." Richard memberi arahan agar para goblin tidak masuk ke dalam istana.

Awalnya rencana mereka berhasil menghalau para goblin tersebut hingga terdengar bunyi terompet yang membuat sebuah pasukan goblin raksasa mendekat ke kerajaan.

"Sial, apa lagi itu." Michael menatap jauh goblin yang ukurannya besar bukan main itu

Dengan pasukan yang merka punya, mereka mengerahkan semuanya. Pertahanan, strategi, teknik, bahkan kekuatan sekalipun. Tetapi para goblin terus berdatangan dari seluruh penjuruh kerajaan dan prajurit yang tersisa semakin sedikit, mereka gugur satu demi satu dan akhirnya sampailah goblin raksasa tadi datang dan menjebol istana. Dari punggungnya keluar pasukan goblin yang bersenjata lengkap yang masuk dan mengacak-acak istana. Raja yang sedang bersama pasukannya berhasil dikalahkan bahkan sang raja dibunuh dengan keji. Absolum dan Richard berhasil mengalahkan goblin raksasa itu tetapi, mereka terus berdatangan.

"Bagaimana ini Richard, kita terpojok." Absolum berkata sambil sibuk bertarung

"Mari bertahan sampai batas kita." Michael memotivasi Absolum agar tidak patah semangat

Gelombang kedua goblin raksasa telah tiba dan jumlahnya tidak hanya satu tetapi ada 3 sekaligus yang menyerbu mereka. Dengan sisa pasukan yang bisa dengan mudah dihitung itu, mereka bertahan dari serangan goblin raksasa. Akhirnya Diablo sendiri yang turun tangan menghadapi mereka berdua dan pasukannya yang sudah tidak memiliki tenaga. Dengan mudah Diablo mengalahkan mereka tetapi dia tidak membunuh mereka melainkan ditangkap bersama warga yang ketahuan bersembunyi di ruang bawah tanah kerajaan. 

Akhirnya Michael sampai tetapi dia melihat semua sudah hancur dan terbakar. Emosinya meluap dan dia menerobos pasukan goblin dengan sihirnya itu. Dia berhasil masuk ke dalam kerajaan dan melihat banyak sekali mayat warga dan goblin disana, tetapi dia masih dikejar oleh pasiksn goblin yang banyak. Segera dia menuju istana untuk mencari Absolum dan Teresa. Betapa terkejutnya dia melihat  Absolum dan Richard yang dikalahkan dan ditangkap.

"Apa yang telah terjadi disini?" Dia sambil berjalan dengan wajah tak percaya apa yang dilihatnya.

Dan betapa terkejut dan marahnya dia melihat raja telah mati dengan mengenaskan. Emosinya memuncak ketika melihat jasad ibunya tergeletak dengan tanpa kepala. Seketika dia terjatuh dan menyesal dia pergi terlalu lama. Lalu dia ingat bahwa Diablo dibalik ini semua.

" Ibu? Yang mulia? Absolum? Richard? Apa yang terjadi disini." Dia terkena seragan mental berat dan emosinya meluap-luap. Seketika dia lupa apa yang diajarkan oleh Bob dan ingin membunuh Diablo.

"DIABLOOOOOOOOOO!!!!!"

BRAVE KINGDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang